Sukses

Meriahnya Perayaan 'Karnaval' Idul Fitri di Nashville Tennessee

Di hari nan fitri itu anak-anak bermain seluncur, melepaskan kerinduan mereka terhadap asyiknya meluncur sambil tertawa lepas.

Liputan6.com, Nashville - Ramadan telah berakhir disambut dengan meriahnya hari kemenangan, Idul Fitri. Perayaan yang meriah tidak hanya dilakukan di Indonesia, tapi juga di beberapa wilayah di luar negeri seperti Nashville, Tennessee.

Namun, ada yang berbeda dengan perayaan Idul Fitri di Nashville. Umat muslim beramai-ramai melukis wajah mereka dan menikmati segarnya es krim.

Seperti dikutip dari Tennessean.com, Senin (11/7/2016), Karnaval Idul Fitri -- tahun kelima di kota itu -- memberikan nuansa gembira bagi muslim Nashville, setelah 30 hari berpuasa.

"Semua anak-anak, terlepas dari masjid mana mereka, bergabung dan bermain bersama sebagai satu komunitas," kata Zulfat Suara, pimpinan Dewan Penasehat Muslim Amerika.

Meriahnya Perayaan 'Karnaval' Idul Fitri dI Nashville, Tennessee (tennessean.com)

Di hari nan fitri itu anak-anak bermain seluncur, melepaskan kerinduan mereka terhadap asyiknya meluncur sambil tertawa lepas, tanpa harus khawatir merasa haus ataupun lapar.

"Saya tidak makan dari puku 04.00 hingga 20.00. Pada pukul 20.10 aku bisa makan yang ada dalam kulkas. Di luar sana ada orang yang tidak makan apapun," ujar Zulfat.

Lain halnya dengan Ahmad Suara, seorang anak magang di Islamic Center Nashville, perayaan Idul Fitri adalah sambutan kemenangan.

"Setelah sebulan lamanya tidak makan dan minum dari matahari terbit hingga terbenam, kini aku bisa merasakan 'kemenangan'. Kami berpuasa di tengah-tengah cuaca yang sangat panas," kata Ahmad.

Di hari nan fitri itu anak-anak bermain seluncur, melepaskan kerinduan mereka terhadap asyiknya meluncur sambil tertawa lepas (tennessean.com).
"Sangat menyenangkan bisa bersama-sama dengan yang lainnya," ujar dia.

Adanya konflik yang sedang melanda di beberapa wilayah, menjadi salah satu alasan diadakannya karnaval tersebut. Membiarkan anak-anak bermain diiringi dengan deru musik yang riang.

"Hal ini memungkinkan orang untuk melihat kami dan mungkin membaur. Dengan begitu, merka bisa tahu bahwa muslim juga membiarkan anak mereka bermain seperti orang pada umumnya," jelas Zulfat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.