Sukses

Kajian SSS: Punya Media, Elektabilitas Hanura-Nasdem Tetap Kecil

Perolehan angka Partai Nasdem hanya 3,41%, sedangkan Partai Hanura hanya memperoleh 3,16%.

Partai yang petingginya memiliki media dianggap punya nilai lebih terutama dalam hal sosialisasi. Namun, hal itu langsung berkorelasi dengan elektabilitas. Pada kasus Partai Hanura dan Partai Nasdem, elektabilitas keduanya tetap kecil.

Data yang dirilis Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) menyebutkan, perolehan angka Partai Nasdem hanya 3,41%, sedangkan Partai Hanura hanya memperoleh 3,16%.

"Di sini terlihat, kepemilikan media tidak terlalu mempengaruhi elektabilitas Nasdem dan Hanura," kata Koordinator Analisis SSS, Rido Hanafi di Wisma Kodel, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (12/12/2013).

Sementara, Direktur Eksekutif SSS Ari Nurcahyo mengatakan, fenomena yang dialami Nasdem disebabkan sosok Surya Paloh sebagai tokoh belum tegas dan kuat. Sehingga konstituen masih bingung Nasdem akan berujung ke Surya Paloh atau lainnya.

"Nasdem masih blunder soal apakah Surya Paloh akan maju. Dugaan dan pertanyaan seperti ini membuat efek negatif pasa preferensi pemilih. Sehingga pemilih masih mengidentifikasi tokoh. Surya Paloh juga belum bisa mengangkat elektabilitas partai, posisinya juga belum tegas," terang Ari.

Sementara, Hanura memiliki masalah pada terlalu banyaknya tayangan Wiranto-Harry Tanoe di media. Publik dirasa sudah jengah dengan tayangan itu.

"Netralitas media menjadi isu. Ketika terlalu sering beriklan, publik akan jadi jengah karena terlalu sering tampil jadi berlebihan. Seharusnya bagaimana menggunakan media itu secara proporsional. Hal itulah yang membuat preferensi negatif pada pemilih," ungkap Ari.

SSS melakukan analisis terhadap 30 hasil survei yang dirilis 20 lembaga survei mulai Februari hingga Desember 2013. Penelitian ini menggunakan metodologi pendekatan meta analisis dan focus group discussions (FGD) dengan margin error kurang lebih 0,01%. (Mut/Yus)

Baca juga:
Analisis SSS: PDIP Pimpin Pemilu 2014

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini