Sukses

Diduga Curang, Pemilu di Sejumlah Daerah Ricuh

Kericuhan mewarnai pelaksanaan pemilu legislatif di sejumlah daerah. Kericuhan dipicu adanya dugaan penggelembungan dan manipulasi suara.

Liputan6.com, Bima - Pemilu legislatif di Bima, Nusa Tenggara Barat menuai pertikaian antara 2 desa di Kecamatan Belo. Pertikaian antara warga Desa Ngali dan Desa Renda dipicu dugaan penggelembungan suara untuk 2 caleg asal Desa Ngali. Sehingga merugikan 2 caleg yang berasal dari Desa Renda.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (14/4/2014), warga Desa Renda melampiaskan kekesalannya dengan memblokade jalan lintas Tente-Karumbu yang menghubungkan Kecamatan Belo dengan Langgudu.

Akibatnya, lalu lintas di kawasan tersebut lumpuh total. Warga yang tak ada sangkut pautnya terpaksa terkena imbasnya. Para penumpang angkutan umum terpaksa turun di tengah perjalanan. Warga yang kesal juga melempari Mapolsek Belo dengan batu.

Sementara itu, 5 kotak suara yang disimpan di Kantor Desa Talabiu, Kecamatan Woha, Bima, NTB dibakar warga yang tak terima kotak suara akan dipindahkan tanpa pleno. Kelima kortak suara hangus menjadi abu.

Panitia pemilu belum mengetahui jumlah surat suara yang terbakar. Sisanya sebanyak 35 kotak suara yang bisa diselamatkan dari amukan massa dijaga ketat polisi bersenjata lengkap.

Keributan juga terjadi di sejumlah kantor kelurahan di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Penghitungan suara di sejumlah kantor kelurahan terpaksa dihentikan lantaran diprotes puluhan saksi dan caleg partai politik.

Salah satunya di Kelurahan Takatidung, Polewali Mandar. Para saksi dan caleg menemukan sejumlah perbedaan data antara catatan saksi dengan data plano C1.  Kecurigaan adanya manipulasi suara pun merebak. (Anri Syaiful)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.