Sukses

Jokowi: Usai Pileg, Pembahasan Koalisi Lebih Intens

Menurut Jokowi, PDIP akan banyak melakukan pertemuan dengan pimpinan parpol usai Pileg.

Liputan6.com, Jakarta - Usai Pileg, PDIP akan meningkatkan komunikasi politiknya dengan parpol lain. Salah satu pembahasan yang akan dibahas adalah mengenai rencana koalisi.

"Semua sudah, setelah Pileg nanti akan lebih intens. Nanti akan lebih banyak lagi ketemu-ketemu dengan para pimpinan parpol lain," ujar capres PDIP Jokowi usai mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 027 di Taman Suropati, Jakarta Pusat, Rabu (9/4/2014).

Kendati, juru kampanye nasional PDIP yang bernama lengkapa Joko Widodo itu enggan menjawab parpol yang menjadi target koalisi. Menurutnya yang terpenting, parpol tersebut mempunyai visi dan misi yang sama dalam membangun bangsa.

"Yang tentunya punya platform sama untuk membangun bangsa, membangun negeri demi kesejahteraan rakyat," kata Jokowi.

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan, partainya bersedia berkoalisi dengan partai apapun guna membangun Indonesia ke depan termasuk dengan PDIP.

"Masalah bangsa ini sangat besar. Sehingga tidak mungkin diselesaikan oleh beberapa kelompok saja. Jadi harus koalisi dengan banyak pihak," ujar Prabowo Subianto di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin 7 April 2014.

"Iya bisa saja (koalisi dengan PDIP). Saya rasa semua pihak yang ikut mempengaruhi masa depan bangsa Indonesia itu bisa berkoalisi," sambung Prabowo.

Kendati Prabowo mengingatkan, dengan partai mana Gerindra akan berkoalisi akan ditentukan usai perhitungan hasil Pileg. "Belum pemilu belum koalisi, tunggu nanti (hasil pileg)," tandas Prabowo.

Sementara Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) melakukan analisa politik pasca Pileg. Dari hasil analisa tersebut, diprediksi parpol hanya akan merapat ke 2 kubu, antara PDIP dan Gerindra.

"Ada skenario 2 kubu, PDIP dan Gerindra," ujar Direktur Eksekutif SSS Ari Nurcahyo, di Wisma Kodel, Jakarta, Jumat 4 April 2014.

Diperkirakan Golkar akan merapat ke PDIP. Selain itu, PKB, Hanura, Nasdem, dan PKPI juga akan berkoalisi dengan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri.

Di sisi lain, Partai Demokrat akan merapat ke Partai Gerindra. Indikatornya adalah pertemuan tertutup yang pernah dilakukan capres Gerindra Prabowo Subianto dengan SBY.

Selain Demokrat, Gerindra juga akan menarik perhatian partai politik yang berideologi Islam. Ari menuturkan PAN, PKS, PPP, dan PBB akan merapat ke Prabowo. "Apalagi Suryadharma Ali sudah muncul saat kampanye Gerindra," ujar Ari.

Skenario lain juga tercipta bila suara PDIP tak signifikan di Pileg. SSS menilai suara yang tak masuk ke lumbung PDIP akan membuat 5 kubu partai politik. "Akan ada Golkar, Partai Demokrat, Gerindra, Hanura, dan PDIP," pungkas Ari. (Raden Trimutia Hatta)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.