Sukses

Rawan Konflik, Pengamanan 5 Desa di Riau Diperketat Saat Pileg

Wilayah 5 desa yang menjadi rebutan antara Kabupaten Kampar dan Rokan Hulu mendapat pengamanan khusus saat Pileg 9 April 2014.

Liputan6.com, Pekanbaru - Wilayah 5 desa yang menjadi rebutan antara Kabupaten Kampar dan Rokan Hulu di Riau mendapat pengamanan khusus saat pelaksanaan Pileg 9 April 2014. Daerah itu dinilai rawan terjadinya kerusuhan sehingga mengganggu keamanan dan ketertiban pemilu.

"5 desa, yaitu Rimbo Jaya, Rimbo Makmur, Intan Jaya, Muara Intan dan Tanah Datar dilakukan penebalan pengamanan. Selain ratusan personel polres, 100 anggota Brimob Polda Riau akan ditempatkan di sana," jelas Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo SIK di Pekanbaru, Minggu (6/4/2014).

Dijelaskan Guntur, potensi terjadinya konflik di 5 desa itu harus diwaspadai sejak dini. Polisi tidak ingin kecolongan terhadap ancaman keamanan yang ada. "Makanya dilakukan penebalan," ucapnya.

Pemicu konflik bisa saja disebabkan dualisma pemerintahan. 1 Desa ada 2 kepala karena masing-masing kabupaten membentuk pemerintahan masing-masing. Selain itu, warga di sana juga mempunyai 2 kartu tanda penduduk (KTP).

Meningkatnya suhu konflik juga diperkuat setelah KPU Riau menetapkan 6.662 warga memilih di Kampar. Akibatnya, warga yang memiliki KTP Rokan Hulu mengancam tidak akan menggunakan hak pilih.

Adanya potensi tidak menggunakan hak pilih pernah disampaikan Wakil Bupati Rokan Hulu Hafit Sukri sewaktu berkoordinasi dengan KPU Riau. Sukri meminta KPU mengubah keputusannya dan menetapkan pemilihan di Rokan Hulu.

Sebagai tindak lanjut, KPU Riau berserta jajaran Polda Riau langsung melakukan rapat koordinasi hari ini. Sejumlah petinggi Polda Riau, Pemerintahan Provinsi Riau dan KPU tengah mengadakan rapat.

"Hari ini kami melangsungkan rapat. Hasilnya belum ada. Kami mengkaji potensi kerawanan di sana dan langkah apa yang harus dilakukan supaya tidak terjadi kerusuhan dan golput," kata Nurhamin selaku Ketua KPU Riau.

Konflik 5 desa rebutan Kampar dan Rohul sudah terjadi sejak tahun 2000. Peristiwa berawal sejak Rokan Hulu memekarkan diri dari Kabupaten Kampar.

Selama ini, sering terjadi bentrok sesama masyarakat di 5 desa itu. Sebagian warga memilih masuk Kampar dan sebagian lagi lebih memilih Rokan Hulu.

Tak hanya masyarakat, Satpol PP kedua kabupaten juga pernah saling baku hantam sewaktu Bupati Kampar Jefri Noer mengadakan bakti sosial pada awal 2014. 2 Kubu masyarakat juga pernah terlibat bentrok fisik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini