Sukses

Warga Binaan Rutan Solo Diajari Coblos Pemilu

KPU Solo menyediakan 1 tempat pemungutan suara (TPS) di aula Rutan Klas I A Surakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo melakukan sosialisasi pencoblosan untuk Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) di hadapan ratusan warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) Klas I A Surakarta. Sosialisasi ini untuk menjamin hak politik dari penghuni rutan.

Ketua KPU Solo Agus Sulistyo mengatakan, pihaknya melakukan sosialisasi teknis pencoblosan dan menginformasikan partai politik peserta Pemilu. Diharapkan, sosialisasi tersebut dapat mendukung warga rutan untuk menyalurkan aspirasi politiknya.

"Kegiatan ini untuk menjamin hak politik dari warga rutan, karena mereka juga sama seperti warga negara lainnya," ungkap Agus di Solo, Rabu (2/04/2014)

KPU Solo menyediakan 1 tempat pemungutan suara (TPS) di aula rutan. Sedangkan jumlah surat suara akan terus dievaluasi berapa jumlah pemilihnya.

"Hingga H-3 pencoblosan Pemilu Legislatif, kita masih akan mengevaluasi terkait kesiapan logistik. Karena jumlah pemilih masih fluktuatif, melihat beberapa penghuni rutan ada yang bebas maupun yang masuk sebelum Pemilu, " jelasnya.

Sementara itu, Kepala Rutan Klas I A Surakarta Sujonggo mengakui, warga binaan rutan antusias mengikuti kegiatan sosialisasi Pemilu yang dilakukan KPU Solo. Dengan acara sosialisasi ini, penghuni rutan itu bisa mengetahui terkait tata cara teknis pencoblosan saat Pemilu nanti.

"Mereka sangat antusias mengikuti sosialisasi ini karena ini merupakan pesta demokrasi 5 tahunan sekali. Mereka itu sebenarnya ingin mencoblos bersama dengan keluarganya tetapi karena tersangkut kasus jadi melakukan coblosan Pemilu nanti di dalam rutan," ujarnya.

Sujonggo menegaskan, tidak akan mengintervensi kepada warganya untuk mendukung partai politik tertentu. Pelaksanaan pencoblosan dipastikan akan berlangsung dengan adil, jujur, bebas , dan rahasia. "100 persen tidak ada intervensi maupun tekanan  kepada warga binaan. Kami menjamin kebebasan warga binaan untuk menggunakan hak pilihnya," tegas dia.

Warga binaan di Rutan Klas I A Surakarta mencapai 474 orang. Jumlah tersebut kemungkinan bisa bertambah maupun berkurang saat hari pencoblosan 9 April. (Raden Trimutia Hatta)

Baca juga:

KPK Pastikan Tahanan Korupsi Tetap Nyoblos Pemilu 2014

KPK: Awas, Caleg Bisa Jadi Anggota Dewan `Guntur`

Tekan Golput, KPU Malang Sasar Komunitas Gay dan Waria

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.