Sukses

Strategi Politik PKS Mendulang Suara

PKS mengusung strategi politiknya dengan melakukan modernisasi partai dan pendekatan terhadap kaum muda atau pemilih pemula.

Liputan6.com, Makassar - Menjelang Pileg 2014 pada 9 April mendatang, konstelasi politik semakin memanas. Parpol saling bersaing merebut suara. Tak terkecuali Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta menyusun strategi politik berdasarkan peta sejarah dan perkembangan Indonesia.

Dalam buku "Gelombang Ketiga Indonesia" yang dikeluarkan Anis pada Maret 2014, dia menuliskan strategi partainya dalam mendulang suara menjelang Pemilu 2014. Salah satunya dengan melakukan mendekati kaum muda yang umumnya sebagai pemilih pemula.

Anis menganggap kaum muda sebagai sumber dukungan untuk meraup suara besar pada Pemilu 2014. PKS sudah gencar melakukan pendekatan ke berbagai komunitas kaum muda, untuk meraih dukungan pemilih yang umumnya masih pemula itu.

"Kami terus melakukan pendekatan door to door kepada kaum muda. Ini penting dilakukan karena saat ini sudah tidak bisa pakai cara instan seperti mendekati pemimpin dan mendapatkan jutaan massa dari berbagai dapil secara serentak," katanya.

Anis mengatakan, PKS menekankan kepada setiap pengurus wilayah untuk bergerilya, mendekati komunitas di setiap daerah pemilihan.

"Semua ini dibiasakan sejak saya masih menjabat sebagai Sekjen PKS. Kala itu saya sering mendatangi seluruh DPW satu per satu lalu mengajak mereka berkeliling silaturahmi dengan masyarakat. Hanya dengan cara itu penggalangan massa bisa terwujud," kata Anis.

PKS juga mulai memunculkan slogan yang akrab di telinga kaum muda seperti 'PKS Gue Banget' dan menciptakan lagu kampanye yang dapat diterima kalangan muda.

"Semua dilakukan untuk melebarkan basis massa. Karena basis massa kami sudah kembali seperti tahun 2009, sekarang ini upayanya menambah kantong massa baru," kata dia.

Anis juga mengklaim partainya memiliki manajemen organisasi yang baik. Seluruh pengurus dan kadernya bisa bekerja sesuai porsi masing-masing.

"Contohnya, yaitu saya kalau kunjungan ke DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) tidak pernah bersama pengurus inti, tetapi dengan beberapa orang bagian teknis saja. Karena kunjungan ke daerah itu bisa selesai dengan tim teknis, dan itu karena ada sebuah manajemen," papar Anis.

Menurut Anis, PKS juga memegang prinsip untuk tidak mendidik kader menjadi sangat dominan dalam struktur partai agar partai tidak terkungkung terhadap satu-dua tokoh saja.

Modernisasi Partai

Anis mengatakan, dalam beberapa tahun belakangan PKS ingin memposisikan diri sebagai partai modern dan sudah melakukan tim observasi untuk memantau pemilu di beberapa negara Benua Eropa dan Amerika demi mewujudkan keinginan itu.

"Dari sana kami melakukan global learning, (belajar) tentang bagaimana partai modern di negara lain bekerja. PKS pun bergerak dinamis, karena kami ingin mewujudkan cita-cita menjadi partai modern," ungkapnya.

Dalam upaya mewujudkan platform baru partai, kata Anis, PKS juga menyatakan anti menggunakan politik uang dalam menggalang dukungan massa. Dasar penggalangan dukungan massa dalam partainya bersifat sukarela.

"Kalau saya mau, saya bisa bayar massa untuk kampanye, tapi tidak saya lakukan. Partai itu dasarnya voluntary (sukarela), maka semua yang bergabung harus dilandasi perjuangan bersama. Dengan cara ini kami akan mendapatkan massa ideologis yang benar-benar mencintai partai," katanya.

Pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, 7 Desember 1968 itu juga mengklaim, selama ini kader bergerak secara gotong-royong dan biasa melakukan 'saweran' untuk menggelar kegiatan kampanye.

"Coba saja perhatikan kalau ke daerah, kader PKS biasa saweran, apa saja yang ada yang bisa dipakai buat kepentingan partai. Partai ini kan organisasi milik bersama, jadi berjuang sama-sama," tuturnya.

Semua upaya itu, kata Anis, mematangkan dan memperkuat posisi partainya dalam peta politik Indonesia. Harapannya, kematangan dan kekuatan itu bisa membawa dukungan besar ke partainya. (Ant/Shinta Sinaga)

Baca juga:

Kasus Korupsi Anggoro, Politisi PKS Tamsil Linrung Diperiksa KPK

Pocong dan Kuntilanak Nyoblos Surat Suara Raksasa di Kampanye PKS

Kampanye di Bali, Kader PKS Berubah Jadi `Spongebob dan Dora`

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini