Sukses

Nuzulul Quran Adalah Permulaan Wahyu, Ketahui Keutamaan dan Fungsinya

Nuzulul Quran adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam yang merujuk pada diturunkannya wahyu Allah SWT (Al-Quran) kepada Nabi Muhammad SAW.

Liputan6.com, Jakarta Nuzulul Quran adalah peristiwa penting dalam sejarah agama Islam, yang merujuk kepada diturunkannya wahyu Allah SWT yaitu Al-Quran, kepada Nabi Muhammad Saw. Peristiwa ini terjadi pada bulan Ramadhan, khususnya pada malam Lailatul Qadar. Pada saat inilah wahyu pertama kali diterima oleh Nabi Muhammad Saw di Gua Hira.

Al-Quran merupakan kitab suci yang memuat ajaran, petunjuk dan hukum yang harus diikuti oleh setiap Muslim. Melalui Nuzulul Quran, Allah SWT menyampaikan wahyu-Nya kepada Nabi Muhammad Saw, untuk disebarkan kepada umat manusia.

Nuzulul Quran adalah permulaan wahyu yang sangat besar. Pada malam Lailatul Qadar, umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan ibadah dengan lebih khusyuk, berdoa, membaca Al-Quran, serta merenungkan maknanya. 

Nuzulul Quran adalah momen yang sangat istimewa, di mana umat semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berikut ini keutamaan Nuzulul Quran yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (6/5/2024). 

 

2 dari 4 halaman

Mengenal Apa Itu Nuzulul Quran

Secara etimologi, istilah "Nuzulul Quran" berasal dari kata-kata "nazzala-yunazzilu-tanzilan" yang artinya turun secara berangsur-angsur, dan "anzala-yunzilu-inzalan" yang berarti "menurunkan." Namun, dalam konteks terminologi, Nuzulul Quran merujuk pada proses dan tahapan turunnya Al-Quran dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Peristiwa Nuzulul Quran menandai wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah SAW dan dimulainya kenabian beliau.

Malam Nuzulul Quran adalah sebuah peristiwa yang memegang peranan penting dalam sejarah Islam. Pada malam tersebut, Kitab Suci Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril di Gua Hira, Jabal Nur. Kejadian ini terjadi pada tanggal 17 Ramadhan 610 M, yang sejak saat itu Al-Qur'an telah menjadi pedoman hidup dan dasar hukum bagi umat Islam.

Penting untuk dicatat bahwa Nuzulul Quran terdiri dari dua kata, yaitu 'Nuzulul' yang berarti menurunkan sesuatu dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, dan 'Quran' yang merujuk kepada kitab suci umat Muslim. Dengan demikian, Nuzulul Quran dapat dipahami sebagai peristiwa turunnya Al-Quran dari tempat yang mulia (Lauful Mahfuz) ke bumi, yang diperantarai oleh Malaikat Jibril.

Pada malam 17 Ramadhan 610 M, Nabi Muhammad SAW, yang saat itu berusia 40 tahun, tengah berada di Gua Hira. Tiba-tiba, beliau dikunjungi oleh sosok besar yang ternyata adalah Malaikat Jibril. Kehadiran yang mengejutkan ini membuat Rasulullah gemetar dan takut. Namun, Malaikat Jibril menghibur dan memeluknya, lalu mengucapkan kata "Iqra'" (bacalah) sebanyak tiga kali.

Dalam keadaan ketakutan, Rasulullah menjawab bahwa beliau tidak bisa membaca. Kemudian, Malaikat Jibril melanjutkan dengan membacakan ayat-ayat pertama dari Surat Al-Alaq (96:1-5). Ayat-ayat tersebut menyatakan bahwa Allah mengajarkan kepada manusia apa yang tidak mereka ketahui.

Surat Al-Alaq inilah yang menjadi wahyu pertama dan surat pertama yang disampaikan kepada Rasulullah SAW. Al-Quran kemudian terus diturunkan secara bertahap selama 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari, menjadi sumber ajaran dan pedoman hidup bagi umat Islam hingga saat ini. Dengan demikian, Malam Nuzulul Quran menjadi momen bersejarah yang memperkuat pondasi agama Islam.

3 dari 4 halaman

Keutamaan Nuzulul Quran

1.  Malam yang Lebih Baik dari 1.000 Bulan

Malam Lailatul Qadar sebanding pahalanya dengan melakukan ibadah selama 1.000 bulan. Hal ini telah disebutkan di dalam kitab Sahihain melalui Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: ”Barang siapa yang melakukan qiyam (salat sunat) di malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharapkan pahala dan rida Allah, maka diampunilah baginya semua dosanya yang terdahulu”.

2. Malam diturunkannya Alquran

Allah SWT berfirman, mengagungkan kedudukan Lailatul Qadar yang dikhususkan oleh Allah sebagai malam diturunkan-Nya Al-Qur’an di dalamnya. “Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan”. (Al-Qadar: 2-3).

3. Malam penuh kemuliaan

Malaikat Jibril Bersama Para Malaikat Turun ke Bumi Pada malam yang penuh kemuliaan bersamaan turunnya Alquran, para malaikat dipimpin Malaikat Jibril alaihisalam turun ke bumi. Allah SWT berfirman: “Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan”(QS.Al-Qadar [97]:4). Yakni banyak malaikat yang turun di malam kemuliaan ini karena berkahnya yang banyak. Dan para malaikat turun bersamaan dengan turunnya berkah dan rahmat, sebagaimana mereka pun turun ketika Al-Qur’an dibacakan dan mengelilingi halqah-halqah zikir serta meletakkan sayap mereka menaungi orang yang menuntut ilmu dengan benar karena menghormatinya.

4. Malam Keselamatan&Kesejahteraan

Malam Nuzulul Quran juga disebut dengan malam yang penuh keselamatan. Firman Allah SWT. Artinya; “Untuk mengatur segala urusan. (Al-Qadar [97]:4). Mujahid mengatakan bahwa selamatlah malam kemuliaan itu dari semua urusan. Sa’id ibnu Mansur mengatakan, telah menceritakan kepada kami Isa ibnu Yunus, telah menceritakan kepada kami Al-A’masy, dari Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya: “Malam itu (penuh) kesejahteraan”(Al-Qadar:[97]:5). Bahwa malam itu penuh keselamatan, setan tidak mampu berbuat keburukan padanya atau melakukan gangguan padanya.

5. Malam Ditakdirkannya Semua Urusan Mulai Ajal hingga Rezeki

Firman Allah SWT. “Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah” (QS.Ad’Dukhan[44]:4). Qatadah dan yang lainnya mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah “semua urusan ditetapkan di dalamnya dan semua ajal serta rezeki ditakdirkan”.

6. Malam Salam Malaikat kepada Ahli Masjid

Fiman Allah SWT. ”Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar”(QS.Al-Qadar[97]:5) Sa’id ibnu Mansur mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Hisyam, dari Abu Ishaq, dari Asy-Sya’bi sehubungan dengan makna firman-Nya: “untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar”(QS.Al-Qadar [97]:4-5). Makna yang dimaksud ialah salamnya para malaikat di malam Lailatul Qadar kepada orang-orang yang ada di dalam masjid sampai fajar terbit.

4 dari 4 halaman

Fungsi Diturunkannya Al-Qur’an

Setiap ciptaan Allah SWT memiliki manfaat dan fungsinya yang tertentu. Al-Qur'an, sebagai pedoman utama dalam agama Islam, juga tidak terkecuali. Kitab suci ini memuat banyak pokok ajaran yang memberikan tuntunan bagi kehidupan manusia, menjadikan seluruh aspek hidup teratur dan terarah. Ayat-ayat di dalam Al-Qur'an menjelaskan berbagai fungsi dan manfaatnya, seperti yang tercantum dalam buku Al-Qur'an dan Hadits karya Muhaimin.

Sebagai Petunjuk bagi Manusia

Al-Qur'an diwahyukan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi umat manusia yang beriman dan bertakwa. Siapa pun yang mengikuti petunjuk Al-Qur'an akan meraih kemuliaan, kejayaan, keselamatan, dan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.

Hal ini sesuai firman Allah SWT dalam Surat Al A’raf ayat 52:

وَلَقَدْ جِئْنٰهُمْ بِكِتٰبٍ فَصَّلْنٰهُ عَلٰى عِلْمٍ هُدًى وَّرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ

Artinya: “Sungguh, Kami telah mendatangkan Kitab (AlQur’an) kepada mereka, yang Kami jelaskan atas dasar pengetahuan, sebagai petunjuk dan Rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (QS Al A’raf ayat 52)

Sebagai Sumber Pokok Ajaran Islam

Al-Qur'an adalah sumber utama ajaran dalam Islam. Dari Al-Qur'an, kita mengambil segala prinsip syariat dan dasar-dasar hukum yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, baik di dunia maupun di akhirat.

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT Surat An Nisa ayat 105:

اِنَّآ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ بِمَآ اَرٰىكَ اللّٰهُ ۗوَلَا تَكُنْ لِّلْخَاۤىِٕنِيْنَ خَصِيْمًا ۙ

Artinya: “Sungguh, Kami telah menurunkan Kitab (AlQuran) kepadamu (Muhammad) membawa kebenaran, agar engkau mengadili antara manusia dengan apa yang telah diajarkan Allah kepadamu dan janganlah engkau menjadi penentang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang yang berkhianat”.

Sebagai Pengajaran bagi Manusia

Al-Qur'an menjadi sumber pengajaran bagi manusia, membimbing mereka untuk membedakan antara jalan yang benar (haq) dan yang salah (batil), antara kebenaran dan kesesatan. Hal ini tercantum dalam Surat Yunus ayat 57:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ مَّوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَشِفَاۤءٌ لِّمَا فِى الصُّدُوْرِۙ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ

Artinya: “Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta Rahmat bagi orang yang beriman”. (QS Yunus ayat 57).

Dengan demikian, Al-Qur'an bukan hanya menjadi sumber ilmu, tetapi juga menjadi pedoman moral dan etika bagi umat Islam. Ayat-ayatnya memberikan arahan dan inspirasi untuk menjalani kehidupan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Dengan memahami dan mengamalkan ajaran Al-Qur'an, manusia dapat hidup sesuai dengan kehendak Allah SWT, mencapai kebahagiaan sejati di dunia dan di