Sukses

Doa Nuzulul Quran Sebagai Wujud Syukur Turunnya Wahyu Al-Qur'an, Simak Keutamaannya

Dalam bulan Ramadhan, umat Muslim sering melakukan Doa Nuzulul Quran sebagai wujud kesyukuran atas turunnya wahyu Al-Qur'an.

Liputan6.com, Jakarta Doa Nuzulul Quran adalah doa yang dilakukan oleh umat Muslim, sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap peristiwa turunnya Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad saw. Doa ini dilakukan dalam rangka memperingati peristiwa penting, di mana merupakan titik balik dalam sejarah peradaban Islam.

Al-Qur'an yang diturunkan secara bertahap selama 23 tahun ini, menjadi pedoman hidup bagi umat Muslim. Melalui Al-Qur'an, umat Muslim dapat mengetahui ajaran-ajaran agama Islam, nilai-nilai kebenaran, dan petunjuk-petunjuk dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Menyadari keistimewaan Al-Qur'an, umat Muslim melakukan Doa Nuzulul Quran sebagai ungkapan syukur dan memohon keberkahan dalam menjalani kehidupan.

Doa Nuzulul Quran memiliki keistimewaan tersendiri, karena melalui doa ini umat Muslim berharap mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Umat Muslim berdoa agar Al-Qur'an senantiasa menjadi petunjuk hidup yang memberikan kemudahan, keberkahan dan hidayah. Dengan doa ini, umat Muslim berharap agar mereka dapat menjalani hidup sesuai dengan ajaran-ajaran Al-Qur'an, serta mendapatkan rahmat serta keselamatan dari Allah SWT.

Bulan Ramadhan menjadi bulan yang penuh berkah dan ampunan, maka tidak ada waktu yang lebih tepat untuk mendoakan turunnya Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad saw, selain di bulan yang agung ini. Berikut ini Doa Nuzulul Quran dan keistimewaannya yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (27/3/2024). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Doa Nuzulul Quran

Pada malam Nuzulul Quran, kamu dapat berzikir hingga melantunkan ayat Al-Quran. Berikut salah satu contoh doa Nuzulul Quran:

Allaahumma nawwir quluubanaa bi tilaawatil qur aan, wa zayyin akhlaa qonaa bijaahil qur aan, wa hassin a’maalanaa bi dzikril qur aan, wa najjinaa minan naari bi karoo matil qur aan, wa adkhilnal jannata bi syafaa’til qur aan.

"Ya Allah sinari hati kami sebab membaca Al Qur'an, hiasi akhlak kami dengan kemuliaan Al Qur'an, baguskanlah amalan kami karena berdzikir lewat Al Qur'an , selamatkanlah kami dari api neraka karena kemuliaan Al Qur'an, masukkanlah kami ke dalam surga dengan syafa’at Al Qur'an."

Peristiwa Nuzulul Quran merujuk pada momen turunnya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW. Saat wahyu dalam bentuk Al-Qur’an diberikan, Nabi Muhammad SAW berada di Gua Hira, di mana tiba-tiba Malaikat Jibril datang menyampaikan wahyu tersebut.

Wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad adalah surat Al-Alaq ayat 1-5. Pertanyaan mengenai sifat Jibril dan apakah Nabi Muhammad SAW menyaksikan Jibril dalam wujud manusia atau malaikat, merupakan aspek yang dipertanyakan oleh para ulama. Beberapa ulama mengajukan dua kemungkinan, yaitu Jibril berubah menjadi manusia atau sebaliknya.

Terkait dengan waktu atau tanggal pasti peristiwa ini terjadi, terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ulama. Beberapa di antaranya meyakini kejadian ini terjadi pada bulan Rabiul Awal, entah pada tanggal 8 atau 18 (tanggal 18 berdasarkan riwayat Ibnu Umar). Sebagian ulama lainnya meyakini kejadian ini terjadi pada bulan Rajab, entah pada tanggal 17 atau 27 menurut riwayat Abu Hurairah. Sementara beberapa lagi meyakini bahwa peristiwa ini terjadi pada bulan Ramadan, masing-masing pada tanggal 17 (berdasarkan Al-Bara' bin Azib), 21 (menurut Syekh Al-Mubarakfuriy), dan 24 (berdasarkan riwayat Aisyah, Jabir, dan Watsilah bin Asqo').

Terdapat juga perbedaan pandangan mengenai proses turunnya Al-Qur’an. Teori pertama menjelaskan bahwa Al-Qur’an turun dalam jumlah dan bentuk yang utuh dan komplit ke langit dunia (sama’ al-dunnya), kemudian diturunkan ke bumi secara bertahap sesuai kebutuhan setelah itu. Lama waktu turunnya Al-Qur’an pun menjadi perdebatan, dengan beberapa menyebutkan durasi 20, 23, atau 25 tahun.

3 dari 4 halaman

Keutamaan Nuzulul Quran

Malam Nuzulul Quran di bulan ramadhan adalah bulan khusus untuk Al-Qur’an karena Al-Qur’an turun ketika itu. Allah Ta’ala berfirman “Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an.” (QS. Al-Baqarah [2]:185). Ibnu ‘Abbas berkata bahwa Al-Qur’an itu turun sekali sekaligus di Lauhul Mahfuzh di Baitul ‘Izzah pada malam Lailatul Qadar. Maka dari itu malam Nuzulul Quran sangat penting bagi umat Islam, karena banyak keutamaan dan keistimewaan di dalamnya. Berikut beberapa keutamaan malam Nuzulul Quran di Bulan Ramadhan yang dikutip dari laman uinsgd diantaranya:

Pertama: Malam yang Lebih Baik dari 1.000 Bulan; Malam Lailatul Qadar sebanding pahalanya dengan melakukan ibadah selama 1.000 bulan. Hal ini telah disebutkan di dalam kitab Sahihain melalui Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: ”Barang siapa yang melakukan qiyam (salat sunat) di malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharapkan pahala dan rida Allah, maka diampunilah baginya semua dosanya yang terdahulu”.

Kedua: Malam diturunkannya Alquran; Allah SWT berfirman, mengagungkan kedudukan Lailatul Qadar yang dikhususkan oleh Allah sebagai malam diturunkan-Nya Al-Qur’an di dalamnya. “Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan”. (Al-Qadar: 2-3).

Ketiga: Malam penuh kemuliaan: Malaikat Jibril Bersama Para Malaikat Turun ke Bumi Pada malam yang penuh kemuliaan bersamaan turunnya Alquran, para malaikat dipimpin Malaikat Jibril alaihisalam turun ke bumi. Allah SWT berfirman: “Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan”(QS.Al-Qadar [97]:4). Yakni banyak malaikat yang turun di malam kemuliaan ini karena berkahnya yang banyak. Dan para malaikat turun bersamaan dengan turunnya berkah dan rahmat, sebagaimana mereka pun turun ketika Al-Qur’an dibacakan dan mengelilingi halqah-halqah zikir serta meletakkan sayap mereka menaungi orang yang menuntut ilmu dengan benar karena menghormatinya.

Keempat; Malam Keselamatan&Kesejahteraan; Malam Nuzulul Quran juga disebut dengan malam yang penuh keselamatan. Firman Allah SWT. Artinya; “Untuk mengatur segala urusan. (Al-Qadar [97]:4). Mujahid mengatakan bahwa selamatlah malam kemuliaan itu dari semua urusan. Sa’id ibnu Mansur mengatakan, telah menceritakan kepada kami Isa ibnu Yunus, telah menceritakan kepada kami Al-A’masy, dari Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya: “Malam itu (penuh) kesejahteraan”(Al-Qadar:[97]:5). Bahwa malam itu penuh keselamatan, setan tidak mampu berbuat keburukan padanya atau melakukan gangguan padanya.

Kelima: Malam Ditakdirkannya Semua Urusan Mulai Ajal hingga Rezeki; Firman Allah SWT. “Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah” (QS.Ad’Dukhan[44]:4). Qatadah dan yang lainnya mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah “semua urusan ditetapkan di dalamnya dan semua ajal serta rezeki ditakdirkan”.

Keenam: Malam Salam Malaikat kepada Ahli Masjid. Fiman Allah SWT. ”Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar”(QS.Al-Qadar[97]:5) Sa’id ibnu Mansur mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Hisyam, dari Abu Ishaq, dari Asy-Sya’bi sehubungan dengan makna firman-Nya: “untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar”(QS.Al-Qadar [97]:4-5). Makna yang dimaksud ialah salamnya para malaikat di malam Lailatul Qadar kepada orang-orang yang ada di dalam masjid sampai fajar terbit.

4 dari 4 halaman

Keistimewaan Nuzulul Qur’an

Nuzulul Quran, atau turunnya Al-Qur’an, memiliki sejumlah keistimewaan yang sangat penting dalam sejarah Islam:

Menguatkan Keteguhan Hati Rasulullah dan Para Sahabat

Salah satu keistimewaan utama Nuzulul Quran adalah bahwa peristiwa ini memberikan kekuatan dan keteguhan hati kepada Rasulullah SAW serta para sahabatnya untuk terus berjuang dalam menyebarkan ajaran Islam, meskipun dihadapi dengan tantangan, ejekan, dan siksaan dari lawan-lawan Islam. Turunnya wahyu ini memberikan keyakinan yang kuat kepada mereka, bahwa mereka berada di jalur yang benar, yang dituntun oleh Allah SWT sendiri.

Tantangan dan Pertolongan dari Allah SWT

Nuzulul Quran juga merupakan sebuah tantangan dan pertolongan dari Allah SWT bagi umat Muslim. Wahyu yang turun tersebut memberikan dorongan dan motivasi bagi umat Islam untuk terus berjuang di jalan Allah SWT, sambil mengharap ridho dan pertolongan-Nya. Hal ini menguatkan tekad mereka dalam menghadapi berbagai rintangan dan ujian dalam perjalanan hidup mereka.

Al-Qur’an sebagai Pedoman Hidup

Salah satu keistimewaan besar Nuzulul Quran adalah bahwa ini adalah turunnya Al-Qur’an, wahyu Allah SWT yang menjadi pedoman hidup bagi umat manusia. Al-Qur’an tidak hanya memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan keagamaan, tetapi juga menawarkan petunjuk dalam berbagai aspek kehidupan, seperti hukum, moralitas, etika, dan tata cara beribadah. Dengan demikian, Al-Qur’an menjadi sumber pengetahuan dan inspirasi yang tak ternilai bagi umat Islam dan manusia secara umum.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.