Sukses

Kapan Bayi Bisa Telungkup Sendiri? Ini Manfaat Bagi Perkembangannya

Meskipun setiap bayi memiliki perkembangan yang berbeda, para orang tua perlu mengetahui perkiraan usia kapan bayi seharusnya sudah bisa telungkup.

Liputan6.com, Jakarta Telungkup atau tengkurap adalah salah satu tahap perkembangan penting bagi bayi yang memiliki dampak besar pada kemampuan motoriknya. Telungkup menjadi kemampuan dasar bagi bayi untuk menguasai keterampilan-keterampilan berikutnya, seperti duduk, merangkak, berdiri, dan akhirnya berjalan. Namun, jika bayi tidak dapat menguasai posisi tengkurap secara mandiri, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu mereka mencapai tahap ini dengan baik.

Sebetulnya, sejak lahir bayi dapat diposisikan dalam posisi tengkurap dengan bantuan. Hal ini bertujuan untuk melatih kekuatan otot dan perkembangan motorik kasar mereka. Seiring dengan bertambahnya usia normalnya bayi akan memiliki kemampuan untuk tengkurap secara mandiri.

Meskipun setiap bayi memiliki perkembangan yang berbeda, para orang tua perlu mengetahui perkiraan usia kapan bayi seharusnya sudah bisa telungkup. Dengan memahami perkiraan ini, orang tua dapat memantau perkembangan bayi dan menyadari jika terjadi keterlambatan dalam tahap perkembangan tersebut. 

Hal ini penting agar orang tua dapat mengambil tindakan yang tepat, seperti membawa bayi ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan mendapatkan bantuan dalam menangani kemungkinan keterlambatan tumbuh kembangnya. Berikut ulasan lebih lanjut tentang kapan bayi bisa telungkup sendiri yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (2/4/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pada Usia Berapa Bayi Bisa Telungkup Sendiri?

Usia berapa bayi bisa telungkup sendiri adalah pertanyaan yang sering muncul dalam perhatian orang tua karena tengkurap adalah sebuah milestone penting dalam perkembangan motorik bayi. Untuk dapat tengkurap sendiri, bayi harus memiliki kemampuan untuk mengangkat kepalanya terlebih dahulu saat mereka diposisikan tengkurap oleh orang tua.

Pada usia sekitar 1-3 bulan, bayi umumnya sudah bisa mengangkat kepalanya sendiri sampai sekitar 45°. Kemudian, saat memasuki usia sekitar 3 bulan, mereka akan mampu mengangkat kepalanya hingga mencapai 90 derajat. Hal ini menandakan bahwa otot leher dan bahu bayi sudah cukup kuat untuk menopang kepalanya, yang pada gilirannya memudahkan mereka untuk melakukan keterampilan motorik kasar lainnya, seperti berguling.

Umumnya, bayi mulai bisa berguling dari posisi telentang ke telungkup di usia sekitar 4 bulan. Awalnya, mereka mungkin akan mencoba berguling dengan mengayunkan tubuhnya ke depan dan belakang, kemudian berbalik ke posisi tengkurap. Mereka juga mungkin akan mencoba berguling dari posisi tengkurap kembali ke posisi telentang. Pada usia sekitar 6 bulan, bayi biasanya sudah bisa tengkurap sendiri dan mampu berguling ke dua arah untuk mengubah posisi.

Kemampuan tengkurap ini merupakan salah satu tanda bahwa bayi sedang mengalami perkembangan sesuai dengan usianya. Keterampilan motorik ini juga menunjukkan bahwa otot-otot lengan, punggung, dan leher bayi sudah lebih kuat dan mantap. Oleh karena itu, orang tua dapat memantau perkembangan ini sebagai bagian dari penilaian tumbuh kembang bayi mereka. Jika ada keterlambatan atau masalah lain dalam mencapai milestone ini, konsultasi dengan dokter anak dapat membantu dalam menangani masalah tersebut dengan tepat.

3 dari 4 halaman

Cara Melatih Bayi Telungkup

Melatih bayi untuk telungkup atau tengkurap adalah langkah penting dalam pengembangan keterampilan motoriknya. Jika bayi belum nyaman atau belum mampu tengkurap hingga usia 6 bulan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk membantu melatih kemampuan tersebut. Salah satu cara yang efektif adalah dengan melakukan tummy time, yaitu latihan yang dilakukan saat bayi berada dalam posisi tengkurap.

Berikut adalah langkah-langkah yang bisa diikuti untuk melatih bayi tengkurap dengan tummy time, 

  1. Lakukan tummy time saat bayi sedang aktif, misalnya setelah ganti popok atau beberapa saat setelah bangun tidur.
  2. Gunakan kain atau selimut tipis sebagai alas yang empuk.
  3. Tempatkan bayi di area yang datar dan aman, di atas alas yang sudah disiapkan.
  4. Jika bayi merasa kurang nyaman, gunakan gulungan handuk di bawah lengan atau dada sebagai penyangga.
  5. Letakkan mainan di dekat bayi agar mereka tertarik untuk meraihnya.
  6. Ajak bayi berbicara dan bermain selama tummy time untuk menjaga kegiatan tersebut menjadi menyenangkan bagi mereka.

Mulai latihan ini dengan durasi singkat, sekitar 3-5 menit, dan lakukan sebanyak 2 sesi dalam sehari. Tambahkan durasinya secara bertahap sesuai dengan usia bayi hingga mencapai 15-30 menit setiap hari.

Pastikan untuk tidak melakukan tummy time tepat setelah bayi makan agar menghindari risiko muntah. Selalu awasi bayi saat melakukan tummy time dan jangan biarkan mereka sendirian agar tidak berpindah terlalu jauh atau terlalu dekat dengan benda-benda berbahaya.

Selain itu, penting untuk memastikan bahwa bayi tidak tertidur dalam posisi tengkurap, terutama jika mereka belum bisa berguling dari posisi telentang ke tengkurap dan sebaliknya. Tidur dalam posisi tengkurap dapat meningkatkan risiko kematian mendadak pada bayi atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).

Meskipun setiap bayi berkembang dengan kecepatan yang berbeda, orang tua tidak perlu khawatir jika bayi belum bisa tengkurap sendiri di usia tertentu. Terus memberikan latihan tummy time secara rutin dapat membantu bayi mengembangkan kemampuannya dengan lebih lancar.

 Namun, jika bayi belum bisa tengkurap bahkan setelah usia 6 bulan, atau jika ada tanda-tanda lain seperti tubuh terlalu kaku atau lemas saat tummy time, tidak bisa berguling, atau hanya berguling ke satu arah, segera konsultasikan dengan dokter untuk penilaian dan penanganan lebih lanjut.

4 dari 4 halaman

Manfaat Telungkup Pada Perkembangan Bayi

Posisi telungkup atau sering disebut dengan tummy time, memiliki berbagai manfaat yang penting bagi perkembangan bayi, berikut diantaranya.

1. Membantu Pembentukan Tengkorak

Posisi tengkurap membantu dalam pembentukan tulang tengkorak bayi yang masih elastis. Ini dapat menghindari bentuk kepala yang peyang atau gepeng akibat tidur terlentang terus-menerus, serta mempercepat pembentukan tengkorak yang sehat pada bayi.

2. Melatih Otot Leher

Tummy time melatih kekuatan otot leher bayi, karena dalam posisi ini, bayi akan terdorong untuk mengangkat kepalanya sendiri. Kemampuan ini biasanya sudah mulai muncul sekitar usia 4 bulan.

3. Kualitas Tidur Lebih Baik

Posisi tengkurap dapat membuat tidur bayi menjadi lebih nyenyak. Hal ini karena posisi tengkurap mampu meredam refleks kaget saat bayi tertidur, sehingga bayi bisa merasa lebih tenang dan terjaga saat tidur.

4. Menguatkan Fungsi Paru-paru

Dalam posisi tengkurap, paru-paru bayi berhadapan langsung dengan kasur dan menopang tubuhnya. Hal ini membantu membentuk tulang paru-paru yang lebih kuat, sehingga fungsi paru-paru bayi dapat bekerja dengan lebih baik.

Meskipun memiliki banyak manfaat, orang tua tetap perlu berhati-hati saat bayi dalam posisi tengkurap. Disarankan untuk tidak membiarkan bayi terlalu lama dalam posisi ini dan memberikan pengawasan yang tepat. Jika bayi mulai merasa tidak nyaman atau ingin berganti posisi, orang tua harus responsif untuk mengakomodasi kebutuhan bayi tersebut. Dengan begitu, manfaat dari posisi tengkurap dapat maksimal dirasakan oleh bayi tanpa mengorbankan kenyamanan dan keselamatan mereka.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.