Sukses

Jelaskan yang Dimaksud Kata Baku, Pahami Fungsi dan Contohnya

Kata baku dalam konteks bahasa Indonesia merujuk pada standar atau tolok ukur yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan.

Liputan6.com, Jakarta Jelaskan yang dimaksud kata baku! Kata baku dalam bahasa Indonesia merujuk pada bentuk kata yang dianggap standar atau resmi sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh KBBI. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjadi pedoman kaidah bahasa Indonesia yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). 

Sebaliknya, kata tidak baku merujuk kepada kata-kata yang tidak sesuai dengan ejaan dan tidak memenuhi kaidah-kaidah umum bahasa Indonesia. Penggunaan kata baku dan tidak baku biasanya disesuaikan dengan konteks yang telah disepakati, terutama dalam bidang-bidang seperti pendidikan, birokrasi, dan penulisan teks resmi. Jelaskan yang dimaksud kata baku!

Dalam kehidupan sehari-hari, kata tidak baku lebih banyak digunakan karena kata baku terkesan kaku. Kata baku lebih umum digunakan dalam situasi-situasi resmi seperti acara-acara formal, wawancara kerja, dan penyusunan karya tulis yang memerlukan kejelasan dan ketepatan bahasa. 

Meskipun demikian, penting untuk memahami bahwa keberadaan kata baku memiliki peran krusial dalam menjaga konsistensi dan keseragaman dalam penggunaan bahasa Indonesia. Standar yang telah ditetapkan dalam KBBI membantu memastikan bahwa komunikasi tertulis dapat dipahami dengan baik oleh berbagai pihak dan menghindari kesalahpahaman akibat perbedaan dalam penggunaan kata-kata.

Berikut ulasan lebih lanjut tentang jelaskan yang dimaksud kata baku yang Liputan6.com rangkum dari Berbagai Sumber, Selasa (2/4/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Apa yang Dimaksud dengan Kata Baku

Kata baku dalam konteks bahasa Indonesia merujuk pada standar atau tolok ukur yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) menjadi acuan utama dalam menentukan apakah suatu kata termasuk dalam kategori baku atau tidak. KBBI dan PUEBI mencakup kuantitas dan kualitas kata-kata yang dianggap resmi dan standar dalam bahasa Indonesia.

PUEBI, yang sebelumnya dikenal sebagai EYD (Ejaan yang Disempurnakan), telah menjadi acuan sejak tahun 1972. Namun, pada 16 November 2016, EYD secara resmi diganti dengan PUEBI. PUEBI tetap menjadi pedoman yang diakui untuk menentukan kata-kata baku dalam berbagai konteks, termasuk dalam dokumen formal atau resmi.

Penggunaan kata baku penting dalam menjaga kekonsistenan dan kejelasan dalam penggunaan bahasa. Dalam suasana formal atau resmi seperti dalam bidang pendidikan, birokrasi, atau penulisan teks resmi lainnya, penting untuk mengikuti aturan dan standar yang telah ditetapkan agar pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh pembaca atau pendengar.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tanggal 26 November 2016 juga menegaskan pentingnya PUEBI sebagai pedoman resmi untuk penggunaan kata baku. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional memiliki aturan yang jelas dan diatur untuk menjaga keberlangsungan penggunaannya secara konsisten dan terstandar.

3 dari 4 halaman

Ciri-ciri Kata Baku

Kata baku dalam bahasa Indonesia memiliki ciri-ciri yang membedakannya dari kata-kata tidak baku atau informal, berikut diantaranya.

1. Tidak Dipengaruhi Bahasa Daerah Tertentu

Kata baku tidak mengikuti aturan atau ejaan dari bahasa daerah tertentu. Ini berarti penggunaannya bersifat umum dan dapat dipahami oleh berbagai kelompok masyarakat di seluruh Indonesia.

2. Tidak Dipengaruhi Bahasa Asing

Kata baku tidak mengandung unsur-unsur atau pengaruh dari bahasa asing. Ini menjaga keaslian dan keautentikan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.

3. Bukan Bahasa Percakapan

Kata baku cenderung digunakan dalam konteks formal, seperti dalam penulisan resmi, dokumen, atau pidato. Mereka jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari di antara teman atau keluarga.

4. Pemakaian Imbuhan pada Kata Bersifat Eksplisit

Dalam kata baku, penggunaan imbuhan seperti awalan (prefiks), sisipan (infiks), atau akhiran (sufiks) bersifat jelas dan konsisten. Ini membantu memperjelas makna dan bentuk kata yang digunakan.

5. Pemakaian Kata Sesuai dengan Konteks Kalimat

Kata baku digunakan sesuai dengan konteks kalimat dan tidak menimbulkan kebingungan dalam pemahaman pesan yang disampaikan.

6. Kata Baku Bukan Kata Rancu

Kata baku memiliki makna yang jelas dan tidak ambigu. Mereka tidak menyebabkan kebingungan atau kerancuan dalam penggunaannya.

7. Tidak Mengandung Pleonasme

Kata baku tidak mengandung pleonasme, yaitu penggunaan kata-kata yang redundan atau berulang untuk menegaskan suatu hal. Mereka digunakan dengan tepat dan efisien dalam komunikasi.

4 dari 4 halaman

Fungsi Kata Baku

Kata baku memiliki beberapa fungsi penting dalam konteks bahasa Indonesia, seperti yang dijelaskan dalam buku Pedoman Kata Baku dan Tidak Baku Dilengkapi dengan Ejaan yang Disempurnakan karangan Ernawati Waridah, S.S. Berikut adalah beberapa fungsi kata baku tersebut:

1. Sebagai Pemersatu Bangsa

Bahasa Indonesia berperan sebagai alat komunikasi yang dapat menghubungkan berbagai suku dan bahasa daerah di Indonesia. Dengan adanya kata baku, masyarakat dari berbagai latar belakang budaya dan bahasa dapat tetap berkomunikasi dengan jelas dan efektif. Ini memperkuat kesatuan dan identitas bangsa Indonesia.

2. Sebagai Pemberi Kekhasan

Meskipun bahasa Indonesia sering dianggap mirip dengan bahasa Melayu, kata baku membantu membedakan bahasa Indonesia dengan varian bahasa Melayu yang digunakan di negara-negara sekitar seperti Singapura, Malaysia, atau Brunei Darussalam. Hal ini mencerminkan kekhasan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang memiliki standar dan identitasnya sendiri.

3.Sebagai Identitas Suatu Negara

Bahasa baku, yaitu bahasa Indonesia, merupakan salah satu identitas utama negara Indonesia. Bahasa ini digunakan secara resmi dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam pendidikan, pemerintahan, media massa, dan lainnya. Keberadaan bahasa baku menunjukkan kedewasaan dan keberhasilan suatu negara dalam mempertahankan dan mengembangkan bahasa nasionalnya.

4. Sebagai Kerangka Acuan

Kata baku juga berfungsi sebagai standar atau kerangka acuan dalam penggunaan bahasa. Dengan memiliki kata baku yang telah ditetapkan dalam KBBI dan PUEBI, masyarakat dapat merujuk pada standar tersebut untuk mengetahui apakah suatu kata atau ekspresi yang digunakan sudah benar dan sesuai dengan aturan bahasa yang berlaku.

Contoh Kata Baku dan Tidak Baku

Media sosial - Sosial media 

Risiko - Resiko

Bertanggung jawab - Bertanggungjawab

Kuitansi - Kwitansi

Di bawah - Dibawah

Analisis - Analisa 

Menyukseskan - Mensukseskan 

Ke depan - Kedepan 

bagaimanapun - Bagaimana pun 

Sekadar - Sekedar 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.