Sukses

Bentuk Kata Baku Himbau Menurut KBBI, Pahami Bagaimana Penulisan Turunannya

Penting untuk memahami bentuk kata baku himbau berdasarkan kaidah kebahasaan yang berlaku.

Liputan6.com, Jakarta Kebingungan seputar bentuk kata baku himbau masih sering terjadi di kalangan masyarakat. Kata tersebut merujuk pada tindakan memberikan arahan atau perintah kepada seseorang, atau saat seorang pemimpin memberikan instruksi kepada bawahannya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti dari kata "himbau" adalah "pintakan" atau "serukan".

Penting untuk memahami bentuk kata baku himbau berdasarkan kaidah kebahasaan yang berlaku. Penulisan yang benar dari kata tersebut harus digunakan dalam konteks naskah resmi.

Mengetahui penulisan yang benar dari kata-kata seperti ini merupakan hal yang penting, terutama bagi penulis, agar tulisannya sesuai dengan aturan kebahasaan yang berlaku. Berikut ulasan lebih lanjut tentang bentuk kata baku himbau yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (12/3/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bentuk Baku Himbau Menurut KBBI

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bentuk kata baku himbau yang tepat adalah “imbau”. Kata "imbau" memiliki beberapa turunan, seperti "imbauan", "mengimbau", "pengimbauan", dan "terimbau". Hal ini menegaskan bahwa "imbau" adalah bentuk baku yang diakui oleh kaidah kebahasaan yang berlaku.

Berikut contoh penggunaan bentuk kata baku himbau,

  • Imbauan dari atasan, besok kita menggunakan seragam batik.
  • Pemerintah mengimbau, masyarakat tetap melakukan protokol kesehatan setiap saat!

Pemahaman yang jelas mengenai bentuk baku kata "Imbau" akan membantu masyarakat dalam menggunakan bahasa yang tepat dan sesuai dengan standar yang berlaku. Semoga penjelasan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai perbedaan antara "himbau" dan "imbau".

3 dari 4 halaman

Kata dalam Bahasa Lainnya yang Penulisannya Sering Salah

  1. Aktifitas (salah) → aktivitas (benar)
  2. Analisa (salah) → analisis (benar)
  3. Antri (salah) → antre (benar)
  4. Apotik (salah) → apotek (benar)
  5. Atlit (salah) → atlet (benar)
  6. Detil/ditel (salah) → detail (benar)
  7. Diagnosa/diagnose (salah) → diagnosis (benar)
  8. Dimana (salah) → di mana (benar)
  9. Handal (salah) → andal (benar)
  10. Hapal (salah) → hafal (benar)
  11. Hembus (salah) → embus (benar)
  12. Himbau (salah) → imbau (benar)
  13. Hipotesa (salah) → hipotesis (benar)
  14. Hisap (salah) → isap (benar)
  15. Hoax (salah) → hoaks (benar)
  16. Hutang (salah) → utang (benar)
  17. Ijin/idzin (salah) → izin (benar)
  18. Jagad (salah) → jagat (benar)
  19. Jaman (salah) → zaman (benar)
  20. Karir (salah) → karier (benar)
  21. Kreatifitas (salah) → kreativitas (benar)
  22. Kuatir/kawatir (salah) → khawatir (benar)
  23. Kwalitas (salah) → kualitas (benar)
  24. Lembab (salah) → lembap (benar)
  25. Lobang (salah) → lubang (benar)
  26. Milyar (salah) → miliar (benar)
  27. Nafas (salah) → napas (benar)
  28. Nasehat (salah) → nasihat (benar)
  29. Nopember (salah) → November (benar)
  30. Perancis (salah) → Prancis (benar)
  31. Perduli (salah) → peduli (benar)
  32. Praktek (salah) → praktik (benar)
  33. Rapot (salah) → rapor (benar)
  34. Realita (salah) → realitas (benar)
  35. Resiko (salah) → risiko (benar)
  36. Respon (salah) → respons (benar)
  37. Sekedar (salah) → sekadar (benar)
  38. Sholat/shalat/solat (salah) → salat (benar)
  39. Silahkan (salah) → silakan (benar)
  40. Standarisasi (salah) → standardisasi (benar)
  41. Sumatera (salah) → Sumatra (benar)
  42. Terimakasih (salah) → terima kasih (benar)
  43. Ustad/ustadz/istaz (salah) → ustaz (benar)
4 dari 4 halaman

KBBI Sebagai Rujukan Kata Baku

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sumber rujukan utama dalam menentukan kata baku atau standar penulisan dalam bahasa Indonesia. Dalam konteks bahasa, kata baku menjadi tolok ukur yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan, sehingga menjadi standar yang digunakan sebagai acuan resmi dalam kaidah bahasa. Standar tersebut merujuk pada KBBI dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), yang menjadi landasan bagi penutur bahasa untuk menyusun kalimat atau tulisan dengan benar.

Ragam pemakaian bahasa, termasuk penggunaan kata baku, tercipta karena pertimbangan penutur bahasa terhadap lawan bicara, isi pembicaraan, dan kondisi pembicaraan. Dalam hal ini, KBBI menjadi panduan yang sangat berharga untuk memastikan kesesuaian dan kebenaran dalam penggunaan kata dalam bahasa Indonesia.

KBBI baik versi online maupun offline, telah menjadi sumber rujukan yang dipercaya dalam kalangan pengguna di dalam maupun di luar negeri sejak pertama kali diterbitkan pada 28 Oktober 1988. Kamus ini tidak hanya berfungsi sebagai panduan penulisan, tetapi juga sebagai sumber penggalian ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan peradaban Indonesia.

Meskipun KBBI tidak selalu mengikuti perkembangan kosakata bahasa Indonesia secara langsung, namun tetap menjadi jalan keluar yang diandalkan ketika ada permasalahan terkait dengan kata-kata. Dengan demikian, KBBI tidak hanya menjadi alat untuk menyelesaikan permasalahan penulisan, tetapi juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan berbahasa Indonesia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.