Sukses

Kisah Agen BRILink Pertama di Sanden Bantul, Jadi ‘Pegawai Bank’ dari Rumah Sendiri

Supri begitu menikmati perannya sebagai agen BRILink.

Liputan6.com, Bantul Hari-hari Supri Suharsana (53) tak pernah sepi. Saban hari, waktunya dihabiskan di rumah makan sekaligus toko kelontong miliknya yang berada di Dusun Kenteng, Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, DIY. Warung sederhana milik Supri barangkali beda dengan warung lainnya. Pria paruh baya ini juga membuka layanan BRILink di mana warga bisa melakukan berbagai transaksi keuangan.

Sejak 2015, Supri memang memutuskan untuk membuka layanan yang dimiliki Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini, menjadikannya agen pertama yang ada di Kecamatan Sanden. Supri adalah sosok ramah dan terampil dalam menjalankan usahanya. Setiap hari ia melayani warga yang hendak bertransaksi.

“Waktu itu ada mantri BRI dari Srandakan masuk wilayah sini. Saya lalu ditawari untuk jadi agen BRILink. Jadi kita tidak mengajukan, malah dari BRI-nya yang ke sini. Dulu ini termasuk agen BRILink yang pertama,” ujar Supri saat ditemui di tokonya, Rabu (20/3/2024).

Awalnya Supri belum paham betul apa itu agen BRILink dan keuntungan bergabung di dalamnya. Namun, setelah mendapat pendampingan tentang peran BRILink dan cara operasionalnya, Supri melihat peluang besar menghampiri. 

“Ternyata jadi agen BRILink itu sangat bermanfaat. Manfaatnya ada dobel. Pertama, bisa menambah keramaian warung saya.  Jadi kan dari warga belanja juga nanti bisa sekalian ke agen buat transaksi. Kedua, jadi ya menambah omzet, otomatis,” Supri bercerita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Manfaatkan skill marketing

Di awal membuka agen BRILink, Supri punya tantangan mengenalkan warga di sekitarnya tentang layanan ini. Saat itu masih banyak warga yang memilih pergi ke kantor unit BRI untuk melakukan transaksi keuangan. Ada pula warga yang sama sekali belum terjamah layanan perbankan.

Namun, tantangan ini bukan masalah bagi Supri. Pria paruh baya yang sejak tahun 1996 membuka warung ini, sudah sangat akrab dengan warga sekitar. Ini membuatnya lebih mudah mengajak warga untuk menggunakan layanan BRILinknya. Ditambah, Supri punya skill marketing yang kuat.

“Kebetulan saya kan juga menjiwai marketing. Jadi itu urusan mudah. Saya tuh setiap duduk, pemasaran. Di mana kita kumpul, di RT, RW, layatan atau tahlil, kita langsung ngomong aja mengenalkan agen BRILink ini,” ujar Supri.

Dari pendekatan inilah, satu per satu warga mulai mencoba menggunakan layanan BRILink. Tak hanya warga desa setempat, piawainya Supri memperkenalkan BRILInk membuat nasabahnya berasal dari desa tetangga dan daerah-daerah lainnya di luar Sanden.

“Di pesisir pantai (Bantul) sana itu, dulu itu nasabah kami. Bahkan dari Kulon Progo bisa sampai sini,” ujar Supri. 

3 dari 5 halaman

Sebulan bisa seribu transaksi

Di awal berdiri, Supri bisa melayani sampai 1.000 transaksi tiap bulannya. Ini karena saat itu Supri adalah orang pertama di desanya yang menjadi agen BRILink. Transaksi bisa meningkat di bulan puasa dan lebaran.

Seiring berjalannya waktu, bermunculan agen-agen lain di Sanden. Supri mengaku transaksi mulai menurun sejak tren tersebut. Namun, ia tak lantas menganggap agen BRILink lainnya pesaing. Menurutnya, sesama agen BRILink adalah mitra.

“Itu enggak ada masalah bagi kita. agen itu mitra kita. Bukan permusuhan dalam persaingan bisnis,” ujar Supri. 

Kini, setiap bulannya Supri melayani 400-600 transaksi. Jumlah ini sudah lebih dari cukup untuk memenuhi target yang diberikan. Biasanya, tiap bulan Supri bisa mengantongi lebih dari rp3 juta hanya dari agen BRILink. Supri mengaku, pendapatannya dari BRILink dan warung miliknya bisa sama banyak. Dalam satu bulan, omzet Supri bisa mencapai rp6 juta.

4 dari 5 halaman

Rasakan jadi pegawai bank di rumah sendiri

Setiap hari, Supri melayani beragam transaksi keuangan. Dibekali mesin Electronic Data Capture (EDC) dan aplikasi BRILink Mobile, Supri sudah sangat khatam transaksi-transaksi apa saja yang dibutuhkan nasabahnya.

Supri juga bisa menerima pengajuan kredit usaha rakyat (KUR) dan jenis pinjaman lainnya yang ditawarkan BRI. Melalui Supri-lah pengajuan kredit lebih terfilter, karena ia tahu karakteristik warganya. 

“Semua bisa terlayani, bayar listrik, top up, pembayaran PNM, semua bisa,” ujar Supri bersemangat.

Kini Supri begitu diandalkan oleh komunitas lokalnya sebagai penyedia layanan transaksi keuangan. Menurut Supri, dengan adanya agen BRILink, masyarakat lebih dipermudah dalam melakukan transaksi keuangan. Secara keseluruhan, agen BRILink seperti Supri diibaratkan sebagai ‘pegawai bank’ yang bekerja dari rumah. 

Agen BRILink memiliki jadwal yang fleksibel, memungkinkan mereka untuk memberikan layanan kepada pelanggan di waktu yang nyaman bagi keduanya. Supri juga menggunakan teknologi untuk berkomunikasi dengan pelanggan, seperti telepon atau pesan WhatsApp untuk memudahkan pelanggan untuk mengakses layanan.

“Akhirnya dengan agen itu masyarakat juga jadi banyak kasih testimoni, enak tenan ada agen, minggu buka, jamnya bebas, terus dia ambil uang gampang banget enggak perlu ke sana-sana (ATM),” ujar Supri.

Supri paham betul karakteristik warga di desanya, ini membuat dirinya bisa memberi layanan personal kepada setiap pelanggan, mendengarkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan penuh perhatian dan memberikan solusi yang sesuai. Supri selalu siap menjawab pertanyaan pelanggan dan memberikan bantuan yang diperlukan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah dimengerti. 

5 dari 5 halaman

Perpanjangan tangan BRI

Supri mengaku sangat menikmati perannya sebagai agen BRILink. Menurutnya, menjadi agen BRILink dapat memberikan banyak kesenangan dan kepuasan, terutama bagi individu yang menikmati berinteraksi dengan orang lain dan memberikan layanan yang bermanfaat. Ini sebabnya, Supri punya mimpi membesarkan outlet agen BRILinknya. 

“Jadi agen BRILink itu unik tapi asyik,” ujar Supri sumringah.

Supri ingin BRI bisa terus memberikan pelayanan terbaiknya untuk masyarakat. Ia berharap mendapatkan dukungan seperti pelatihan yang baik, dukungan teknis, dan akses ke sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis dengan sukses.

“Harapan karena kita kerja di BRI, paling tidak sekecil apapun ada apresiasi. Semoga antara BRI pusat, cabang, unit, ke agen agar lebih erat hubungannya. Jadi dalam menyampaikan informasi ke nasabah lebih lancar lagi,” ujar Supri.

Wahyuni Widayati, Petugas Mantri Kantor Unit Sanden menyebutkan, agen BRILink merupakan bentuk perpanjangan tangan dari BRI. Sebagai agen BRILink, Supri adalah representasi nyata dari BRI di tingkat lokal yang mungkin sulit dijangkau oleh cabang-cabang fisik bank.

“agen BRILink itu ibaratnya sebagai agen referral. Sebelum masuk ke BRI itu kan biasanya warga itu tanya informasi ke agen. Karena kalau mau ke bank kan jauh. Jadi kita sudah edukasi ke Pak Supri. Mau buka rekening juga bisa. Jadi nanti kalau sudah dari Pak Supri kami tindak lanjuti,” ujar Yuni saat ditemui di Kantor Unit BRI Sanden, Rabu (20/3/2024).

Sementara itu, Kepala Unit BRI Sanden, Muhammad Efendi bertutur, selain jadi perpanjangan tangan BRI, agen BRILink akhir punya nilai tambah dari sisi ekonomi. Secara keseluruhan, menjadi agen BRILink dapat memberikan sejumlah keuntungan ekonomi yang signifikan, termasuk pendapatan tambahan dan potensi pertumbuhan usaha yang tinggi.

“Untuk agen juga secara ekonomi bisa meningkat. Terutama untuk memperbesar usaha. Karena kepanjangan tangan dari BRI unit, harapannya mereka bisa jadi mata dan telinga BRI,” pungkas Fendi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.