Sukses

Dapat Binaan BRI, Para Ibu di Kurahan Bantul Ini Rintis UMKM Olahan Nanas

Kurahan Bantul terkenal dengan produksi nanas bagongnya.

Liputan6.com, Bantul Pagi itu jadi hari yang sibuk bagi para ibu di Rumah Produksi UMKM Lestari. Berada di Dusun Kurahan II, Desa Murtigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, UMKM ini sedang mengerjakan pesanan nasi boks untuk berbuka puasa. Sudah setahun belakangan, perempuan-perempuan ini punya aktivitas tambahan selain menjadi ibu rumah tangga.

“Semua anggota di sini sebelumnya merupakan ibu rumah tangga full time. Jadi yang selama ini di rumah, sekarang punya kegiatan dan bisa membantu suami,” ujar Hesti Endang Sri Lestari, ketua UMKM Lestari saat ditemui pada Rabu (20/3/2024). 

Selain menerima pesanan nasi dan snack boks, UMKM Lestari sedang mengembangkan aneka olahan nanas. Di tangan para ibu-ibu cekatan ini, nanas segar diolah menjadi beragam makanan. Mulai dari dodol, nastar, wajik, kerupuk, stik, hingga selai nanas. Olahan-olahan tersebut nantinya akan dijual dengan brand NanasKu gabungan dari kata Nanas dan Kurahan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Manfaatkan nanas yang melimpah

Ide mengolah nanas terinspirasi oleh kekayaan alam desa Murtigading, khususnya Dusun Kurahan II yang dikenal dengan produksi nanas yang melimpah. Dusun ini bahkan dijuluki Kampung Nanas.

“Biasanya nanas segar cuma tahan 4-10 hari. Kalau diolah lagi bisa lebih tahan lama dan meningkatkan nilai jual,” jelas Hesti.

Hesti menjelaskan, saat ini ada 16 perempuan yang tergabung dalam UMKM Lestari. Meskipun baru memasuki dunia bisnis, semangat dan keuletan mereka amat terasa. Serangkaian pelatihan diberikan untuk meningkatkan kapasitas tiap anggota ketika menjalankan UMKM ini.

“Kemarin ada pelatihan dari Balai Latihan Kerja (BLK) Bantul untuk membuat olahan serba nanas. Nantinya ini bisa jadi bekal ibu-ibu di sini,” tambah Hesti. 

Para ibu ini juga tidak ragu untuk bereksperimen dengan produk-produk baru seperti kukis atau cake. Tidak hanya memproduksi produk olahan nanas, UMKM Lestari juga mengemasnya dengan rapi, unik, dan kekinian yang membuat setiap produk terlihat istimewa.

Saat ini, pemasaran produk olahan nanas baru menjangkau desa sekitar dan area Bantul. Hesti berharap, dengan kolaborasi berbagai pihak, olahan nanas yang dibuat UMKM Lestari bisa punya pasar lebih luas. Dengan begitu, perekonomian warga sekitar akan meningkat.

“Kami ber-16 sepakat untuk maju terus menjalankan UMKM olahan nanas ini,” ujar Hesti.

3 dari 4 halaman

Potensi Kampung Nanas Kurahan

Dusun Kurahan II yang berada di Desa Murtigading terkenal dengan hasil pertanian nanasnya. Jenis nanas yang ditanam adalah varian nanas bagong. Nanas ini punya keistimewaan ukuran yang super besar dan air yang melimpah.

Kondisi iklim dan tanah yang kering membuat nanas bisa berkembang dengan baik di daerah ini. Sejak 2016, pemerintah desa Murtigading memang mendorong warga menanam nanas bagong di pekarangan rumahnya. 

Kini lebih dari 300 rumah di Kurahan II menanam setidaknya 25 bibit nanas. Sejumlah warga pun memanfaatkan ladangnya untuk ditanami nanas. Saat panen tiba, nanas bisa melimpah ruah di kampung ini. 

“Kami berpikir kalau nanti nanas sudah banyak, terus hanya dijual buah nanasnya saja, itu kan kurang awet dan kurang menarik. Lalu kami berinovasi untuk membuat produk dari nanas ini,” ujar Haryanto, Kepala Dusun Kurahan II ketika ditemui di rumah produksi UMKM Lestari, Rabu (20/3/2024). 

Sebelum ada UMKM olahan nanas, Dusun Kurahan juga sudah mengembangkan agrowisata nanas. Di sini pengunjung bisa memetik langsung buah nanas, mengetahui perawatannya, sampai bisa membeli bibit nanas. Agrowisata dan UMKM olahan nanas inilah yang diharapkan bisa membantu meningkatkan perekonomian warga.

“Yang pasti kami sangat berharap ini bisa meningkatkan perekonomian warga Kurahan. Pertama, dari petani nanasnya bisa dapat penghasilan. Kedua, dari UMKM ini bisa membuka lapangan kerja,” tambah Haryanto.

4 dari 4 halaman

Jadi UMKM Binaan BRI

Meski masih dalam tahap merintis, UMKM Lestari optimis bisa berkembang lebih besar lagi. Potensi yang dimiliki UMKM Lestari inilah yang dilihat oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI). Melalui Kantor Unit BRI Sanden, UMKM olahan nanas tersebut menjadi UMKM binaan BRI.

Mantri BRI Sanden,Wahyuni Widayati menyebutkan, Desa Murtigading punya banyak potensi yang bisa diangkat untuk meningkatkan perekonomian warga, salah satunya produksi olahan nanas. Yuni menuturkan, saat ini BRI Sanden sudah mengusulkan UMKM Lestari untuk bisa mengikuti pelatihan di Rumah BUMN Yogyakarta. 

"UMKM olahan nanas ini sudah jadi binaan BRI Unit Sanden. Kita sudah daftarkan ke Rumah BUMN untuk pelatihan dalam waktu dekat ini,” ujar Yuni yang juga merupakan warga Kurahan II.

Dalam hal permodalan, sebelumnya BRI juga sudah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke beberapa petani nanas. KUR ini digunakan untuk menjalankan pertanian seperti sewa tanah, perawatan bibit, hingga pembelian pupuk. 

"Dari dimulai dikembangkan nanas, lalu ada tambahan bibit lagi, pengembangan lagi, terus kita bina dari BRI. Kebetulan sebelumnya cuma buat konsumsi rumah tangga, harapannya ketika ini berkembang, diadakan pelatihan, bisa jadi tambahan penghasilan,” tambah Yuni. 

Sementara itu, Kepala Cabang BRI Bantul, Christison Tumbur Simanjuntak memastikan bahwa BRI siap mendukung rintisan olahan serba nanas di Kurahan II untuk bisa beroperasi maksimal. Tumbur berharap, dengan adanya pendampingan dari BRI, perempuan yang tergabung dalam UMKM Lestari bisa meningkatkan kapasitas mereka dalam berwirausaha.

“Semoga di UMKM Lestari, ibu-ibu bisa belajar bersama di kelompok. Harapannya suatu saat kalau sudah maju, semoga perorangannya bisa naik kelas,” ujar Tumbur dalam kunjungannya di UMKM Lestari pada Rabu (20/3/2024). . 

Tumbur menambahkan, BRI berkontribusi secara signifikan dalam memperkuat ekosistem UMKM di Indonesia, membantu para pelaku UMKM untuk tumbuh dan berkembang, serta mendukung pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. BRI menyediakan pembiayaan, pendidikan keuangan, solusi digital, jaringan dan kolaborasi, serta bimbingan bisnis. 

“BRI 80 persen lebih itu hidupnya untuk pembiayaan di UMKM. Jadi memang maju mundurnya UMKM BRI sangat concern,” pungkas Tumbur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.