Sukses

Peneliti Kembangkan Perangkat yang Bisa Merekam dan Memutar Mimpi Seperti Video

Mimpi yang bisa diputar seperti video.

Liputan6.com, Jakarta Mimpi adalah suatu fenomena misterius yang telah memikat dan menimbulkan rasa penasaran manusia sepanjang sejarah. Namun, apa yang terjadi jika manusia memiliki kemampuan untuk mengulang dan melihat mimpinya sebagai sebuah film? 

Inilah yang baru-baru ini menjadi fokus penelitian inovatif yang dilakukan oleh para ilmuwan di Jepang. Mereka telah mengembangkan sebuah perangkat canggih yang dapat merekam dan memutar ulang mimpi dalam bentuk urutan video yang jelas.

Untuk informasi lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari Unilad pada Rabu (25/10/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Teknologi Canggih di Balik Alat Perekam Mimpi

Perangkat canggih ini mampu merekam dan mereproduksi mimpi manusia dengan menggunakan teknologi tinggi yang mencakup pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI). Pada intinya, teknologi ini bekerja dengan cara mengukur aktivitas otak saat seseorang bermimpi. Selama tidur, otak manusia mengalami aktivitas yang kompleks, dan inilah yang menjadi fokus alat perekam mimpi.

Pertama, perangkat ini memanfaatkan mesin fMRI yang dimodifikasi untuk memantau aktivitas otak saat tidur. fMRI mendeteksi perubahan aliran darah di berbagai tahap tidur peserta, terutama pada tahap awal tidur non-REM. Ini adalah saat ketika "halusinasi sporadis dan cepat" dapat terjadi, dan inilah momen ketika mimpi paling sering muncul.

Para peserta yang berpartisipasi dalam studi ini dipasangi elektroda mesin electroencephalogram (EEG) di kulit kepala mereka untuk menangkap sinyal listrik kecil yang muncul dalam otak saat bermimpi. Mereka kemudian dimonitor selama tidur, terutama saat memasuki tahap tidur non-REM.

Ketika peserta memasuki tahap pertama tidur non-REM dan memulai mimpi, mereka dibangunkan dan diminta untuk menggambarkan apa yang mereka alami dalam mimpi tersebut. Proses ini diulang hingga sekitar 200 kali untuk setiap peserta. Hasilnya adalah pemahaman yang lebih mendalam tentang apa yang paling sering terlihat dalam mimpi partisipan, misalnya, orang atau bangunan.

Selanjutnya, para ilmuwan menunjukkan gambar benda atau orang tersebut kepada peserta saat mereka masih berada di dalam mesin fMRI setelah terbangun. Inilah bagian di mana teknologi kunci datang ke dalam permainan. Melalui algoritma pembelajaran mesin yang canggih, para ilmuwan membandingkan aktivitas otak peserta saat mereka melihat gambar-gambar ini dalam keadaan terjaga dengan saat mereka bermimpi tentang objek yang sama.

Hasilnya mengungkapkan bahwa algoritma ini mampu memprediksi sekitar 60 persen dari apa yang dilihat peserta dalam mimpi mereka. Meskipun ini masih merupakan tahap awal dalam pengembangan teknologi ini, kemampuan untuk mengidentifikasi objek atau orang yang muncul dalam mimpi manusia dengan tingkat keberhasilan yang signifikan adalah langkah besar menuju memahami lebih dalam makna dari mimpi.

3 dari 3 halaman

Implikasi dan Pertimbangan

Alat perekam mimpi yang inovatif ini membawa implikasi yang menarik di berbagai bidang. Dalam bidang ilmu pengetahuan, khususnya psikologi dan neurosains, teknologi ini membuka jendela baru untuk memahami cara kerja pikiran manusia dan apa yang dapat diungkapkan mimpi tentang individu. Ini dapat membantu penelitian tentang gangguan tidur, seperti kelumpuhan tidur, serta mengungkapkan lebih banyak tentang proses kreatif dan pemrosesan informasi dalam otak manusia.

Di sisi seni dan kreativitas, alat ini memberi seniman, penulis, dan pembuat film inspirasi baru. Mereka dapat menggunakan rekaman mimpi mereka sebagai sumber ide yang unik, menciptakan karya-karya yang mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Namun, ada sejumlah pertimbangan etika yang perlu diperhatikan. Teknologi ini melibatkan pemantauan dan pencatatan aktivitas otak yang sangat pribadi. Data tentang mimpi dan pemikiran seseorang harus dijaga dengan sangat aman, dan hanya boleh digunakan dengan izin yang jelas dari individu yang bersangkutan. Masalah privasi menjadi sangat penting dalam penggunaan teknologi semacam ini.

Selain itu, penting untuk diingat bahwa mimpi adalah pengalaman pribadi yang sangat subjektif dan dapat sulit dipahami bahkan ketika dilihat sebagai video. Jadi, sementara teknologi ini dapat menunjukkan kepada kita bagaimana mimpi itu terlihat, makna dan makna sebenarnya dari mimpi masih merupakan misteri yang perlu dipelajari lebih lanjut.

Alat perekam mimpi ini adalah langkah besar dalam memahami dunia mimpi dan pikiran manusia. Dengan perkembangan lebih lanjut, ini dapat mengubah cara kita memahami mimpi, cara kerja otak, dan arti mimpi dalam hidup kita. Sebagai teknologi ini terus berkembang, kita akan melihat pergeseran signifikan dalam cara kita memandang dan menggunakan mimpi di masa depan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.