Sukses

Surat Al Baqarah 215, Isi, Kandungan dan Keutamaannya

Isi, kandungan, dan keutamaan Surat Al Baqarah 215

Liputan6.com, Jakarta Surat Al Baqarah 215 adalah salah satu ayat dalam Al-Quran yang memuat petunjuk penting mengenai infaq (sumbangan atau nafkah) dalam Islam. Ayat ini mengandung pesan tentang bagaimana seharusnya umat Muslim memperlakukan harta mereka dan pentingnya memberikan sumbangan secara bijak kepada mereka yang membutuhkan. 

Surat Al Baqarah 215 dimulai dengan pertanyaan dari sejumlah orang yang bertanya kepada Nabi Muhammad SAW mengenai apa yang seharusnya mereka nafkahkan atau berikan sebagai infaq. Dalam jawabannya, Allah SWT memberikan panduan yang tegas mengenai siapa yang seharusnya menjadi penerima infaq, yang terdiri dari 5 golongan.

Selain itu, ayat Al Baqarah 215 juga mengajarkan bahwa infaq bukan hanya sekedar tindakan sosial, tetapi juga merupakan bentuk ibadah kepada Allah. Dengan pemahaman yang mendalam tentang ayat ini, umat Muslim dapat menjalankan ajaran agama mereka dengan lebih baik dan merasakan kebahagiaan dalam berbuat baik dan membantu sesama.

Untuk lebih memahami isi dan kandungan yang ada dalam Surat Al Baqarah 215, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, isi, kandungan, dan keutamaan Surat Al Baqarah 215, pada Kamis (19/10/2023). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Surat Al Baqarah 215

Surat Al Baqarah 215 adalah salah satu ayat dalam Al-Quran, yang merupakan ayat ke-215 dari surat kedua, yaitu Surat Al-Baqarah. Ayat ini berbunyi:

يَسْـَٔلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ ۖ قُلْ مَآ أَنفَقْتُم مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَٰلِدَيْنِ وَٱلْأَقْرَبِينَ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا۟ مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٌ

Yas`alụnaka māżā yunfiqụn, qul mā anfaqtum ming kairin fa lil-wālidaini wal-aqrabīna wal-yatāmā wal-masākīni wabnis-sabīl, wa mā taf'alụ min khairin fa innallāha bihī 'alīm

Artinya: Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan". Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.

Ayat ini mendorong umat Muslim untuk memberikan lebih dari apa yang mereka butuhkan dan memberikan sumbangan kepada orang-orang yang membutuhkan seperti orang tua, kerabat dekat, yatim, orang miskin, dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan. Selain itu, ayat ini juga mengingatkan bahwa Allah Maha Mengetahui semua perbuatan baik yang dilakukan oleh manusia.

3 dari 4 halaman

Kandungan Surat Al Baqarah 215

Ayat 215 dari Surat Al-Baqarah dalam Al-Quran adalah sebuah ayat yang mengandung panduan tentang bagaimana umat Muslim seharusnya menangani harta mereka dan bagaimana mereka seharusnya memberikan sumbangan dan bersedekah. Berikut adalah penjelasan lengkap dan jelas mengenai isi kandungan ayat ini:

1. Pertanyaan tentang Sumbangan: Ayat ini dimulai dengan menyebutkan bahwa sejumlah orang bertanya kepada Nabi Muhammad SAW tentang harta yang mereka nafkahkan atau sumbangan yang mereka berikan. Ini mencerminkan keinginan mereka untuk mengetahui bagaimana mereka seharusnya menggunakan harta mereka untuk tujuan baik dan amal.

2. Panduan tentang Pengeluaran Harta: Dalam jawaban atas pertanyaan tersebut, Allah SWT memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana harta seharusnya diberikan. Ayat ini menjelaskan bahwa harta yang dikeluarkan seharusnya diberikan kepada kategori-kategori tertentu yang membutuhkan bantuan:

  • Ibu-Bapak (walidain): Prioritas pertama adalah orang tua, yang wajib diberi bantuan dan diberikan perhatian. Ini mencerminkan pentingnya berbakti kepada orang tua dalam Islam.
  • Kaum Kerabat (al-aqrabīn): Selanjutnya, harta seharusnya juga diberikan kepada kerabat dekat, menunjukkan nilai pentingnya menjaga hubungan keluarga dan membantu anggota keluarga yang membutuhkan.
  • Anak-Anak Yatim (al-yatāmā): Yatim adalah anak-anak yang kehilangan salah satu atau kedua orang tua mereka. Mereka adalah orang-orang yang sangat rentan dan memerlukan perlindungan dan bantuan.
  • Orang-Orang Miskin (al-masākīn): Orang-orang yang hidup dalam kemiskinan juga disebutkan sebagai penerima sumbangan. Ini mencakup orang-orang yang memiliki kekurangan dalam kebutuhan dasar mereka.
  • Orang-Orang yang Sedang dalam Perjalanan (ibnis-sabīl): Orang-orang yang berada dalam perjalanan jauh atau musafir yang tidak memiliki sumber daya untuk memenuhi kebutuhan mereka selama perjalanan juga harus diberikan bantuan.

3. Kebaikan yang Dilakukan: Ayat ini juga menekankan bahwa setiap tindakan kebaikan yang dilakukan akan diketahui oleh Allah SWT. Artinya, tidak hanya pemberian harta, tetapi semua amal baik yang dilakukan oleh seseorang di dunia ini akan dicatat oleh Allah.

Pesan dari ayat ini adalah untuk memotivasi umat Muslim untuk berbuat baik, memberikan sumbangan, dan menjaga hubungan keluarga. Ini juga menekankan pentingnya memprioritaskan pemberian harta kepada yang membutuhkan, seperti orang tua, kerabat dekat, yatim, orang miskin, dan musafir. Selain itu, ayat ini menegaskan bahwa Allah selalu mengetahui dan menghargai semua perbuatan baik yang dilakukan oleh hamba-Nya.

4 dari 4 halaman

Keutamaan infaq dalam Islam

Infaq (sumbangan atau nafkah) memiliki beberapa keutamaan penting dalam Islam, dan keutamaan-keutamaan ini merangkul nilai-nilai moral dan spiritual dalam agama. Berikut adalah beberapa keutamaan infaq dalam Islam:

1. Ibadah

Infaq dianggap sebagai salah satu bentuk ibadah dalam Islam. Dalam melakukan infaq, seseorang berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memenuhi kewajibannya untuk membantu sesama yang membutuhkan. Oleh karena itu, infaq bukan hanya tindakan sosial, tetapi juga tindakan ibadah yang dianugerahi oleh Allah.

2. Kepatuhan kepada Perintah Allah

Al-Quran dan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW secara tegas mendorong umat Islam untuk memberikan infaq kepada orang-orang yang membutuhkan. Dengan memberikan infaq, seseorang mematuhi perintah Allah dan mengikuti ajaran-Nya.

3. Menghapus Dosa

Infaq juga dianggap sebagai cara untuk menghapus dosa-dosa seseorang. Dalam Islam, perbuatan baik seperti infaq bisa menjadi sarana penebusan dosa. Dengan berbuat baik dan memberikan kepada orang-orang yang membutuhkan, seseorang dapat mendapatkan pengampunan dari Allah.

4. Menyucikan Harta

Infaq membantu menyucikan harta seseorang. Ini berarti bahwa dengan memberikan sebagian harta kepada mereka yang membutuhkan, harta tersebut menjadi lebih bersih dan berkah. Hal ini juga membantu menghindari sifat serakah dan menciptakan keseimbangan dalam distribusi kekayaan.

5. Menguji Kesabaran dan Kesetiaan

Melalui infaq, seseorang dapat menguji kesabaran dan kesetiaan mereka kepada Allah. Kebijakan infaq dapat menguji apakah seseorang bersedia mengorbankan sebagian harta mereka untuk kepentingan umat manusia dan melihat apakah mereka bersedia melibatkan diri dalam tindakan sosial yang baik.

6. Membantu Sesama

Salah satu keutamaan infaq yang paling nyata adalah kemampuannya untuk membantu sesama manusia. Dengan memberikan sumbangan, seseorang bisa memberikan bantuan nyata kepada mereka yang membutuhkan, membantu mengurangi penderitaan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

7. Mendapatkan Pahala

Infaq juga mendatangkan pahala yang besar di sisi Allah. Pahala ini akan diberikan kepada orang yang melakukan infaq dengan ikhlas dan tanpa mengharapkan balasan dari manusia. Allah menjanjikan pahala yang berlipat ganda bagi tindakan kebaikan seperti infaq.

Dengan demikian, infaq dalam Islam bukan hanya tentang memberi harta, tetapi juga mencerminkan komitmen spiritual dan moral untuk membantu sesama, menjalankan perintah Allah, dan membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil dan bermoral.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.