Sukses

Jadi Model Terkenal Meski Alami Kelainan Genetik Langka, Wanita Ini Tuai Pujian

Menderita displasia salah satu kelainan genetik langka, wanita ini berhasil menggebrak dunia fashion, dengan mengangkat kekurangannya yang jadi senjata perubahan.

Liputan6.com, Jakarta Di dunia yang semakin marak dengan standarisasi kecantikan khususnya dalam bidang fashion, tentu menerapkan beberapa kriteria khusus yang harus dipatuhi. Mulai dari postur tubuh yang ideal, berkulit putih, berambut lurus, hingga langsing dan masih banyak lagi, membuat sebagian wanita jadi merasa kurang percaya diri atau insecure.

Namun, kisah Melanie Gaydos seorang model yang dikenal karena penampilan fisiknya yang sangat berbeda dari standar kecantikan konvensional, mampu mencuri perhatian warganet. Melanie lahir dengan suatu gangguan genetik langka, yang mempengaruhi pertumbuhan kulit, rambut, dan kuku, yang disebut displasia ektodermal.

Kendati menghadapi banyak rintangan dan kritik atas penampilannya, Melanie memutuskan untuk tidak menggantungkan diri pada norma kecantikan yang konvensional, dan dengan berani mengejar karier sebagai model.

Wanita ini menunjukkan, bahwa kecantikan sejati tidak terbatas pada penampilan fisik yang sempurna, dan bahwa semua wanita maupun pria, memiliki keunikan dan keindahan masing-masing yang harus dihargai. Melanie Gaydos berhasil menggebrak dunia fashion, dengan mengangkat kekurangannya yang jadi senjata perubahan.

Berikut ini kisah model dengan kelainan genetik yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (18/10/2023)/

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Lahir dengan Kondisi Genetik Langka

Dalam sejarah panjang industri mode, para model sering kali diharapkan memiliki tubuh yang langsing, tinggi, kulit putih, dan rambut yang indah. Namun, kisah Melanie Gaydos seorang model berusia 32 tahun, mengejutkan dunia, di mana berani melanggar standar model juga menantang norma-norma yang telah lama ada.

Melanie Gaydos lahir di Pantai Timur Amerika, dan saat ini menetap di Seattle. Dia dilahirkan dengan suatu kondisi genetik yang sangat jarang atau langka yaitu displasia ektodermal, di mana mempengaruhi pertumbuhan kulit, rambut, dan kuku. Penampilan fisiknya secara dramatis berbeda dari apa yang sering kali dianggap sebagai "standar kecantikan". Namun, meskipun dia menghadapi kritik dan prasangka tentang penampilannya sepanjang hidupnya, Melanie tidak pernah menyerah, bahkan dirinya telah menjadi model yang terkenal.

 

 

3 dari 4 halaman

Sebelum Jadi Model Terkenal Dunia

Perjalanan Melanie dalam dunia modeling dimulai saat dia bersekolah di Pratt Institute di New York City. Namun, ketenarannya melesat dengan kemunculannya dalam sebuah video musik milik band Rammstein. Penampilan fisiknya yang unik dan menakjubkan, membuatnya menjadi model yang sangat dicari, terutama dalam dunia mode kelas atas dan gaya avant-garde. Yang menarik, Melanie tidak hanya menerima gelar sebagai "model alternatif" atau "model khusus", tetapi dia juga aktif berpartisipasi dalam berbagai acara peragaan busana, termasuk New York Fashion Week, membuktikan bahwa kecantikan tak terbatas pada penampilan fisik yang konvensional.

Namun, perjalanan Melanie ke puncak industri mode tidaklah mudah. Saat masih muda, dia sering kali dihadapkan pada sikap dan perlakuan kasar dari sebagian orang. Sebagai seorang anak, dia mengingat betapa sulitnya mencari teman-teman di sekolah dasar, karena banyak yang melihatnya sebagai "berbeda" atau "aneh". Hidupnya diwarnai oleh puluhan operasi, dan sering kali membuatnya harus dirawat di rumah sakit dan bahkan sering absen dari sekolah. Displasia ektodermal yang mempengaruhi bulu matanya, membuat wanita ini mengalami masalah penglihatan yang serius hingga hari ini.

Melanie juga menghadapi kesulitan pendengaran, akibat tulang kecil di telinganya yang kurang berkembang, yang menambahkan pada keterbatasan fisiknya. Selain itu, ia tidak memiliki gigi asli atau rambut. Walaupun sebelumnya ia pernah bergantung pada wig dan gigi palsu, pada tahun 2015, ia mengambil keputusan penting untuk berhenti menggunakannya. Dia memilih untuk menerima dirinya apa adanya dan dengan penuh kebanggaan mengatakan, "Inilah cara saya dilahirkan, dan ketika Anda lahir dengan cara tertentu, Anda harus tetap tegar."

 

 

4 dari 4 halaman

Membawa Perubahan Tentang Kecantikan

Ketika dia mengenang tahun-tahun awalnya, Melanie menyatakan dengan tulus, "Saya tidak mengerti mengapa orang memperlakukan saya dengan cara yang berbeda. Ini hanyalah kelainan genetik saya. Tubuh saya seperti ini karena kelahiran saya. Ini tidak mempengaruhi cara berpikir saya atau kepribadian saya."

Meskipun perjalanan hidupnya penuh tantangan, Melanie tetap optimis dan percaya bahwa terjadi perubahan dalam definisi kecantikan, baik di industri mode maupun dalam masyarakat umum. Kepada semua wanita, dia menyampaikan pesan kuat bahwa kita semua memiliki rasa tidak aman yang unik masing-masing, dan bahwa menilai penampilan orang lain dan mengkhawatirkan pendapat orang lain tentang kita adalah sesuatu yang membatasi, menyedihkan, dan tak perlu. Dia mendorong semua orang untuk merayakan keunikan diri mereka dan menjadi bahagia dengan apa yang mereka miliki.

Melanie Gaydos memotivasi wanita lain untuk merangkul dan merayakan kecantikan unik mereka sendiri, sementara ia sendiri telah menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk melihat keindahan di luar batasan citra "dewi yang sempurna".

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.