Sukses

Ilmuwan Hadirkan Teknologi Indra Penciuman Jarak Jauh, Fungsinya Mirip VR

Menariknya sekitar 30 aroma berbeda telah berhasil diciptakan.

Liputan6.com, Jakarta Teknologi menghantarkan suara lewat nirkabel sudah ditemukan sejak lama. Menyusul teknologi video call yang memungkinkan orang bisa bertatap muka meski terpisah jarak dan waktu. Namun hingga kini belum belum ada teknologi yang membuat orang bisa saling berbagi bau atau aroma jarak jauh. 

Hingga baru-baru ini, ilmuwan telah berhasil menghadirkan terobosan mentransfer baru secara virtual. Virtual reality (VR) menghadirkan pengalaman menonton video secara nyata. Begitu pula alat pembau yang bisa menghadirkan aroma dari dalam video untuk dirasakan secara real time. 

Menariknya, sejauh ini, sekitar 30 aroma berbeda telah berhasil diciptakan oleh para ilmuwan.  Termasuk rosemary, nanas, pancake yang baru dipanggang, dan bau buah durian. Dalam eksperimen laboratorium, sebanyak 11 sukarelawan berhasil mengenali aroma-aroma tersebut dengan tingkat keberhasilan rata-rata mencapai 93%.

Teknologi unik ini digadang bisa menjadi terobosan teknologi untuk indra penciuman jarak jauh. Mengingat suara dan video sudah bisa ditransfer secara nirkabel dengan ponsel hingga VR. Berikut Liputan6.com merangkum teknologi indra penciuman secara virtual melansir dari Nature.com dan New Atlas, Senin (4/9/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perangkat Mungil Hadirkan Aroma untuk Hidung

Sebagai salah satu dari panca indera yang penting, penciuman memiliki peran yang sangat signifikan dalam membentuk kehidupan manusia. Penciuman memainkan peran penting dalam membangun hubungan antara ibu dan anak, membantu kita memilih makanan yang kita sukai, hingga memberikan peringatan akan bahaya.

Eksperimen ini melibatkan penggabungan dua perangkat kecil yang disebut sebagai generator bau (OG). Kedua perangkat ini ditempatkan pada substrat yang ringan dan fleksibel yang sementara ditempelkan pada kulit di atas bibir atas pengguna.

Setiap OG memiliki lilin parafin beraroma berbeda dan aktuator termal. Ketika diaktifkan secara nirkabel oleh sistem realitas virtual (VR), salah satu atau kedua aktuator dalam OG akan memanaskan lilin, melelehkannya sedikit, dan mengeluarkan aroma. Ketika aktuator dimatikan, lilin akan kembali menjadi padat dan aroma akan berkurang.

3 dari 3 halaman

Ciptakan Puluhan Aroma yang Dihadirkan Secara Virtual

Sama pentingnya dengan sensasi visual, pendengaran, dan sentuhan tradisional, penciuman memberikan pengaruh fisiologis dan psikologis pada manusia. Mengingat, kemajuan terkini dalam teknologi realitas virtual (VR) mempercepat penciptaan dunia virtual 3D yang sempurna untuk menyediakan platform sosial terdepan bagi manusia.

Hingga saat ini, para peneliti telah berhasil menghasilkan sekitar 30 aroma yang berbeda, termasuk aroma rosemary, nanas, pancake yang baru dipanggang, dan bau buah durian. Dalam percobaan laboratorium, sejumlah 11 sukarelawan mampu dengan akurat mengenali aroma yang dihasilkan oleh sistem ini, dengan tingkat keberhasilan rata-rata mencapai 93%.

Dr. Yu Xinge dari City University of Hong Kong, yang memimpin penelitian ini bersama Dr. Li Yuhang dari Universitas Beihang mengatakan, “sistem penciuman baru ini memberikan opsi alternatif bagi pengguna untuk mengalami penciuman dalam lingkungan virtual.”

“Kecepatan dalam merespons pelepasan aroma, tingkat integrasi bau yang tinggi, serta kemungkinan penggunaan dua desain membuat antarmuka penciuman ini memiliki potensi yang besar dalam beragam aplikasi, termasuk di bidang hiburan, pendidikan, perawatan kesehatan, dan antarmuka manusia-mesin, “ kata Yu Xinge 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.