Sukses

Amalgam adalah Bahan Restorasi Gigi, Simak Kelebihan dan Efek Sampingnya

Amalgam adalah salah satu bahan restorasi gigi yang paling umum digunakan dalam kedokteran gigi.

Liputan6.com, Jakarta Amalgam adalah sebuah campuran atau paduan dari dua atau lebih logam, yang biasanya digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk dalam kedokteran gigi untuk restorasi gigi yang rusak. Dalam konteks kedokteran gigi, amalgam dental adalah campuran dari beberapa logam, seperti merkuri, perak, timbal, tembaga, dan timah. 

Amalgam dental memiliki sifat-sifat khusus, yang membuatnya cocok untuk mengisi kavitas atau lubang di gigi yang rusak, akibat karies atau kerusakan lainnya. Beberapa sifat utama amalgam gigi adalah daya tahan yang tinggi, kemampuan untuk mengisi kavitas gigi yang besar, dan harga yang relatif terjangkau. 

Namun, perlu diingat bahwa amalgam ini mengandung merkuri, yang merupakan zat beracun. Meskipun aman dalam bentuk yang terikat dalam amalgam, beberapa kontroversi muncul terkait dengan potensi paparan merkuri selama pemasangan atau pengangkatan amalgam.

Oleh karena itu, penggunaan amalgam dental telah menjadi topik diskusi dalam kedokteran gigi, dan pasien sering diberikan informasi tentang alternatif bahan restorasi gigi yang lebih aman, atau lebih estetis sesuai kebutuhan dan preferensi. 

Berikut ini kelebihan dan efek samping amalgam yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (4/9/2023). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mengenal Amalgam

Amalgam adalah campuran dari dua atau beberapa logam yang salah satunya adalah merkuri atau air raksa. Amalgam merupakan salah satu bahan tambalan gigi, yang digunakan untuk menambal gigi berlubang akibat kerusakan gigi.

Amalgam gigi adalah campuran logam, terdiri dari merkuri cair (elemen) dan paduan bubuk yang terdiri dari perak, timah, dan tembaga. Sekitar setengah (50%) amalgam gigi merupakan unsur merkuri menurut beratnya. Sifat kimia unsur merkuri memungkinkannya bereaksi, dan mengikat partikel paduan perak/tembaga/timah untuk membentuk amalgam. 

Kementerian Kesehatan terus memantau literatur internasional, untuk mengetahui laporan dampak berbahaya terhadap kesehatan akibat merkuri, dalam amalgam gigi dan bahan tambalan gigi lainnya. Pada tahun 1998 laporan Dental Amalgam diterbitkan oleh Kelompok Kerja Komisi Eropa (EC). Laporan ini menyimpulkan bahwa merkuri dari amalgam gigi, tidak akan menyebabkan risiko kesehatan yang tidak dapat diterima pada masyarakat umum.

Saat memasang amalgam, dokter gigi terlebih dahulu mengebor gigi untuk menghilangkan pembusukan dan kemudian membentuk rongga gigi untuk penempatan tambalan amalgam. Selanjutnya, dalam kondisi keamanan yang sesuai, dokter gigi mencampurkan bubuk paduan yang dienkapsulasi dengan cairan merkuri, untuk membentuk dempul amalgam.

Di dalam bahan penambal gigi amalgam, terkandung merkuri (Hg), timah (Sn), perak (Ag), dan tembaga (Cu). Kini, amalgam telah berkembang dengan ditambahkannya senyawa fluorida agar efek anti kariogenik (anti karies) dalam amalgam meningkat. Komposisi amalgam yang telah ditambah dengan senyawa fluorida antara lain : stanus fluorida (1%), perak (Ag) 68%, tembaga (Cu) 4,5%, timah (Sn) 27%, dan seng (Zn) 1,5%.

3 dari 4 halaman

Kelebihan Amalgam

Daya Tahan yang Tinggi

Salah satu keunggulan utama dari amalgam dental adalah daya tahannya yang sangat baik. Ini adalah bahan yang kuat dan tahan lama, di mana mampu menahan tekanan gigitan yang tinggi dan beban kunyah sehari-hari. Kekuatan ini membuat amalgam cocok untuk gigi belakang, di mana tekanan gigitan paling tinggi terjadi.

Biaya Terjangkau

Amalgam gigi relatif lebih ekonomis, dibandingkan dengan beberapa alternatifnya, seperti resin komposit atau porselen. Harga yang terjangkau menjadikannya pilihan yang lebih dapat diakses bagi banyak pasien, terutama mereka yang mungkin memiliki keterbatasan anggaran.

Kemudahan Penggunaan

Dokter gigi sering memiliki pengalaman yang luas dalam penggunaan amalgam. Proses pengisian kavitas gigi dengan amalgam, biasanya lebih cepat dan lebih sederhana dibandingkan dengan beberapa bahan restorasi gigi lainnya. Ini dapat mengurangi waktu yang diperlukan untuk perawatan gigi, dan untuk banyak pasien yang menginginkan penyelesaian secara efisien.

Kemampuan Mengisi Kavitas Besar

Kekuatan dan daya tahan amalgam dental memungkinkannya, untuk digunakan dalam mengisi kavitas gigi yang besar. Ini sangat berguna ketika gigi telah mengalami kerusakan yang signifikan, akibat karies atau trauma. Amalgam gigi juga tahan terhadap keausan, yang disebabkan oleh aktivitas mengunyah dan gesekan yang konstan.

Proses Perawatan yang Cepat

Proses pengisian kavitas gigi dengan amalgam dental, biasanya memerlukan sedikit waktu dalam kursi dokter gigi. Ini mengurangi ketidaknyamanan dan kelelahan bagi pasien, dan mereka dapat segera kembali ke aktivitas sehari-hari setelah perawatan. Amalgam dental memiliki sifat antibakteri, yang bisa membantu mencegah perkembangan infeksi pada gigi yang telah dirawat. 

4 dari 4 halaman

Efek Samping

Ada beberapa efek samping yang terkait dengan penggunaan amalgam dental, namun penting untuk dicatat bahwa banyak otoritas kesehatan dunia, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan American Dental Association (ADA), masih menganggap penggunaan amalgam aman dalam penggunaan klinis, asalkan prosedur yang benar diikuti dan risiko paparan merkuri diminimalkan.

1. Paparan Merkuri

Salah satu keprihatinan utama dalam penggunaan amalgam dental adalah kandungan merkuri dalam campuran tersebut. Meskipun merkuri dalam amalgam biasanya terkunci dalam bentuk padatan dan dianggap aman, ada potensi risiko paparan merkuri selama pemasangan dan pengangkatan amalgam. Risiko ini dianggap rendah, tetapi beberapa individu mungkin lebih rentan terhadap dampak merkuri, terutama jika mereka memiliki alergi atau sensitivitas tertentu terhadap logam.

2. Reaksi Alergi atau Hipersensitivitas

Sementara reaksi alergi terhadap amalgam sangat jarang terjadi, beberapa individu dapat mengalami hipersensitivitas terhadap komponen-komponen dalam amalgam, seperti timah, tembaga, atau perak. Gejala alergi atau hipersensitivitas ini dapat meliputi gatal-gatal, bengkak, atau ruam pada kulit sekitar area pengisian amalgam.

3. Perubahan Estetika

Salah satu kekurangan utama amalgam dental adalah warnanya yang mencolok. Amalgam biasanya berwarna perak atau abu-abu, yang tidak cocok untuk gigi depan atau area yang terlihat saat tersenyum. Hal ini dapat memengaruhi estetika senyum pasien, dan banyak individu memilih alternatif seperti resin komposit atau porselen yang lebih estetis.

4. Potensi Kerusakan Gigi

Proses pemasangan amalgam dental melibatkan penghilangan sebagian jaringan gigi yang rusak. Terkadang, proses ini dapat menghilangkan lebih banyak struktur gigi daripada yang sebenarnya diperlukan, sehingga mengurangi kekuatan gigi dan membuatnya lebih rentan, terhadap kerusakan lebih lanjut di masa depan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.