Sukses

Awkward Artinya Situasi Ketidaknyaman dalam Interaksi Sosial, Ketahui Strategi Mengatasinya

Awkward artinya canggung.

Liputan6.com, Jakarta Awkward artinya canggung. Dimana sifat awkward akan sulit berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Sifat awkward juga terjadi karena kurang mahir atau kurang terampil dalam menggunakan sesuatu dan belum biasa mengerjakannya. 

Saat ini awkward menjadi sesuatu fenomena yang biasa dalam kehidupan. Awkward sering digunakan untuk menggambarkan interaksi sosial yang tidak nyaman, atau kurang lancar antara kedua belah pihak atau lebih. Awkward juga terjadi dalam berbagai situasi, baik di tempat kerja, di lingkungan sosial, atau bahkan dalam hubungan pribadi.

Awkward artinya suatu keadaan dimana seseorang tidak bisa dalam melakukan sesuatu yang menyebabkan kurang pede dan lebih memilih untuk diam. Akibat seseorang yang memiliki sifat canggung atau awkward merasa kebingungan.

Awkward artinya situasi yang muncul akibat ketidaknyaman ketidakpastian dalam interaksi sosial. Seseorang yang merasa awkward kepada orang lain karena mereka takut akan reaksi yang di timbulkan oleh lawan bicara mereka dan bukan pada suatu objek atau situasi.

Kemudian takut akan penilaian yang tidak baik terhadap prilaku kita. Oleh karena itu, rasa canggung merupakan keadaan khawatir yang menyangkut kesadaran-diri.

Berikut ini adalah mengenal lebih dekat dengan sifat awkward yang liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (31/8/2023)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mengenal sifat awkward

Awkward artinya sebuah kombinasi dari kegugupan sosial dan pengkondisian sosial. Awkward terlalu berpusat pada diri sendiri dan di campur oleh rasa gugup ketika berhadapan dengan orang lain yang belum pernah kita temui.

Awkwrad artinya dalam lingkungan sosial seringkali dianggap sebagai sesuatu yang harus dihindari. Sifat awkward inilah nantinya akan berpengaruh terhadap hubungan interaksi sosial kita kepada orang lain. Terlebih saat berada di lingkungan yang baru, ketika kita memulai obrolan tersebut tetapi respon yang kita dapat berbeda dari yang kita harapkan.

Peran individu sangat penting dalam menghilangkan rasa awkward pada diri sendiri ketika bertemu orang-orang baru disekitarnya. Agar hubungan sosial semakin berkembang lebih baik. Kesadaran diri sendiri itulah yang penting agar tidak takut akan penilaian orang lain kepada kita.

Sifat akward yang dimiliki anak akan membuat anak kehilangan banyak kesempatan dan membawa banyak kerugian. Anak tersebut lebih memilih menghindari dari sesuatu yang memperhatikan dirinya.

Berikut ini strategi yang dilakukan untuk mengurangi rasa awkward yaitu :

3 dari 4 halaman

Strategi mengurangi rasa awkward

1. Memfokuskan pada sesuatu yang kita lakukan

Memfokuskan pada sesuatu yang kita lakukan untuk menjadi lebih baik. Dimana kita harus belajar untuk memikirkan diri sendiri tanpa perlu melihat pandangan atau prespektif orang lain kepada diri sendiri.

Perspektif perilaku menekankan, bahwa untuk dapat lebih memahami perilaku seseorang, sebaiknya kita mengabaikan informasi tentang apa yang dipikirkan oleh seseorang. Lebih baik kita memfokuskan pada perilaku seseorang yang dapat diuji oleh pengamatan kita sendiri.

Dengan mempertimbangkan proses mental seseorang, kita tidak terbantu memahami perilaku orang tersebut, karena seringkali proses mental tidak reliabel untuk memprediksi perilaku

2. Menumbuhkan rasa percaya diri

Percaya diri adalah percaya pada kemapuan sendiri, bertindak mandiri dalam mengambil keputusan, memiliki rasa positif terhadap diri sendiri, dan berani mengungkapkan pendapat. Dimana ketika kita percaya diri dukungan sosial terhadap proses hubungan yang terbentuk dari individu akan terjalin lebih baik.

Kepercayaan diri adalah kemampuan atau keyakinan terhadap diri sendiri bahwa ia mampu mengembangkan kemampuannya, dapat memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri sehingga ia mampu mengatasi setiap masalah yang dihadapi dengan baik.

Kepercayaan diri juga akan memberi keberanian untuk menghadapi tantangan karena memberikan suatu kesadaran bahwa belajar dari pengalaman jauh lebih penting daripada keberhasilan atau kegagalan itu sendiri

4 dari 4 halaman

3. Bersosialisasi

Bersosialisasi dengan teman sebayanya yang baru kita temui. Memulai percakapan dengan menanyakan latar belakang atau menanyakan hal hal yang bersifat bukan privasi.

Ketika kita terus-menerus melakukan percakapan dengan orang lain maka akan menambah banyak relasi. Relasi adalah hubungan timbal balik antar individu yang satu dengan individu yang lain dan saling mempengaruhi.

Suatu relasi atau hubungan akan ada jika tiap-tiap orang dapat meramalkan secara tepat macam tindakan yang akan datang dari pihak lain terhadap dirinya. Bertambahnya relasi kita akan lebih mudah melakukan banyak hal di masa mendatang.

4. Mengembangkan potensi diri

Mengembangkan potensi diri adalah pengembangan segala potensi yang ada pada diri sendiri, dalam usaha meningkatkan potensi berfikir dan berprakarsa serta meningkatkan kapasitas intelektual yang diperoleh dengan jalan melakukan berbagai aktivitas.

Dengan terus mengembangkan potensi diri kita dapat meningkatkan kemampuan atau potensi, dan kepribadian, serta sosial-emosional seseorang agar terus tumbuh dan berkembang.

Pengembangan potensi diri juga dapat mengembangkan bakat yang dimiliki, mewujudkan impian-impian, meningkatkan rasa percaya diri, menjadi kuat dalam menghadapi percobaan, dan menjalani hubungan yang baik dengan sesamanya.

Hal ini dapat dicapai melalui upaya belajar dari pengalaman, menerima umpan balik dari orang lain, melatih kepekaan terhadap diri sendiri maupun orang lain, mendalam kesadaran, dan mempercayai usaha hati.

 

--------------------------

Reporter Magang

Dinda Hafid Hafifah

Unversitas Teknologi Yogyakarta

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.