Sukses

Nama Lain dari Permainan Tenis Meja Adalah Pingpong, Kenali Teknik Permainannya

Nama lain dari permainan tenis meja adalah pingpong.

Liputan6.com, Jakarta Nama lain dari permainan tenis meja adalah pingpong, yang merupakan olahraga raket dengan teknik permainan di atas meja, yang khusus dirancang dan dibagi menjadi dua bagian oleh sebuah net di tengahnya. Dua pemain (atau empat pemain dalam format ganda) saling berhadapan, dan menggunakan raket untuk memukul bola bolak-balik di atas meja.

Nama lain dari permainan tenis meja adalah pingpong, di mana memiliki tujuan permainan yaitu mengarahkan bola ke area lawan sedemikian rupa, sehingga lawan sulit mengembalikan bola dengan benar ke sisi pemain lain. 

Nama lain dari permainan tenis meja adalah pingpong, yang sistemnya mengandalkan keterampilan seperti koordinasi mata-tangan yang baik, kecepatan, kelincahan, dan reaksi yang tajam. Selain keterampilan fisik, pemain juga harus memiliki strategi dalam mengatur pukulan, mengambil posisi yang tepat di atas meja, dan membaca gerakan lawan.

Poin diberikan ketika salah satu pemain gagal mengembalikan bola sesuai aturan, seperti bola jatuh di luar area permainan atau gagal melewati net. Berikut ini permainan tenis meja atau pingpong yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (23/8/2023). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tenis meja atau pingpong dan Sejarahnya

Nama lain dari permainan tenis meja adalah pingpong, di mana istilah ini hampir semua negara menggunakannya sebelum perusahaan Inggris J. Jaques & Son Ltd menjadikannya merek dagang pada tahun 1901. Menurut 'Buku Ajar Teori dan Praktik Permainan Tenis Meja' (2020) yang ditulis oleh Andi Kasanrawali, S.Pd., M.Pd, hampir seluruh negara di dunia mengenal olahraga tenis meja dengan pingpong.

Usai dipatenkan, Pingpong jadi merek dagang di Amerika pada tahun 1920-an. Kemudian pada tahun 1926, berdirilah Federation Internationale de Tennis de Table atau International Table Tennis Federation (ITTF).  ITTF sendiri diprakarsai oleh Dr. George Lehmann dari Jerman, yang kemudian menggelar Kejuaraan Dunia Tenis Meja pertama kali pada tahun 1926. 

Ukuran tinggi net pada permainan tenis meja adalah sangat pentin,  dan telah diatur sesuai standar oleh ITTF (International Table Tennis Federation). Menurut standar ITTF, tinggi net pada permainan tenis meja adalah 5.25 cm, yang harus dipertahankan selama pertandingan. Selain tinggi net, jarak dari meja ke tiang net juga sangat penting diperhatikan. Ini harus setidaknya 15.25 cm sesuai dengan peraturan ITTF.

Panjang jaring yang digunakan dalam tenis meja adalah 183 cm. Net ini merupakan salah satu elemen penting dalam permainan, dan ukurannya harus disesuaikan, terutama saat pertandingan. Net harus ditempatkan tepat di tengah meja dan tegak lurus dengannya.

Ketinggian net dalam tenis meja juga dapat diubah tergantung pada preferensi pemain. Kutipan dari buku Skill Capital Reference in Table Tennis Sports Game karya F.W. Langitan, tinggi net pada permainan tenis meja adalah dapat berada dalam kisaran 15 cm hingga 22 cm dari permukaan meja. Ini memungkinkan pemain untuk menyesuaikan tinggi net sesuai dengan kebutuhannya.

Selain itu, ukuran net juga dapat bervariasi tergantung standar kompetisi. Ada sedikit perbedaan ukuran dan tinggi antara kompetisi internasional dan nasional. Namun tinggi net dalam tenis meja harus selalu memenuhi standar yang berlaku pada kompetisi tertentu.

Tidak hanya tinggi net tenis meja saja yang diatur, namun tinggi tiang penyangga net juga diatur. Tiang penyangga ini berfungsi sebagai tempat penyambungan tali penyangga jaring. Ketinggian tiang penyangga bervariasi antara 15 cm hingga 22 cm dari tepi meja. Posisinya harus benar agar jaring tetap lurus dan mematuhi aturan yang berlaku dalam tenis meja. 

 

3 dari 4 halaman

Teknik yang digunakan dalam tenis meja

Untuk dapat memainkan tenis meja dengan baik dan benar, ada beberapa teknik dasar yang perlu Anda pelajari dan kuasai. Bagaimana teknik memegang bet dan melakukan pukulan yang benar? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Teknik Memegang Bet

Ada tiga teknik memegang bet dalam permainan tenis meja, yaitu shakehand grip, penhold grip, dan seemiller grip. 

a. Shakehand grip, yang merupakan teknik memegang bet seperti sedang berjabat tangan. Teknik ini banyak digunakan oleh atlet tenis meja profesional dan sangat populer di negara-negara Eropa. 

b. Penhold grip, adalah teknik memegang bet dengan cara seperti memegang pena, atau penhold grip. Teknik ini memungkinkan Anda hanya bisa memukul dengan satu sisi bet.

c. Seemiller grip sering juga disebut Ameerican grip, yang banyak sekali digunakan oleh para pemain profesional. Cara memegang bet dengan teknik ini sama dengan shakehand grip, tetapi bet bagian atas diputar 20 – 90 derajat ke arah tubuh, dan jari telunjuk menempel di sepanjang sisi bet.   

2. Posisi Tubuh

Dalam tenis meja, ada dua posisi tubuh, yaitu posisi bersiap siaga (teknik stance) dan posisi gerakan kaki (teknik footwork).

a. Bersiap Siaga (Teknik Stance)

Teknik stance memungkinkan Anda menempatkan posisi kaki, tangan, dan anggota badan ketika akan menyerang lawan atau bertahan dari serangan lawan. Teknik ini terdiri dari dua macam gaya, yaitu square stance dan side stance. Square stance adalah teknik positioning, yaitu posisi tubuh mengarah ke meja dan biasanya dipakai ketika menerima bola servis, sedangkan side stance dilakukan dengan posisi badan menyamping ke kanan atau kiri, sehingga posisi bahu lebih dekat dengan net ketika akan menyerang lawan.

 

3. Teknik Memukul Bola

Tenis meja juga mengenal dua jenis pukulan, yaitu pukulan forehand dan backhand. Keduanya dapat dilakukan secara lurus maupun menyilang meja dengan cara sebagai berikut.

a. Pukulan forehand dan backhand lurus adalah bola dilambungkan ke arah teman, dilakukan berpasangan atau kelompok. 

b. Pukulan forehand/backhand menyilang dilakukan, dengan cara bola dilambungkan oleh teman dan dipantulkan ke meja dengan pukulan servis. 

4. Teknik Melakukan Servis

Ada tiga cara melakukan servis dalam tenis meja, yaitu servis forehand/backhand lurus bidang servis, menyilang dan ke arah sasaran. 

Adapun teknik servis dan cara menerima bola servis yang benar adalah sebagai berikut.

  1. Servis dilakukan dengan bola berada di tengah telapak tangan dan dalam kondisi diam.
  2. Bola dilambungkan tanpa putaran secara vertikal dengan ketinggian 16 cm.
  3. Bola dipukul setelah turun tanpa menyentuh meja terlebih dahulu.
  4. Ketika melakukan servis, bola harus terlihat oleh penerima bola.
  5. Jika servis tidak dilakukan sesuai peraturan, wasit atau pembantu wasit akan memberikan peringatan.
  6. Bola servis dapat dikembalikan jika sudah melewati net dan menyentuh meja satu kali.rah bola. Berat
4 dari 4 halaman

Peraturan dalam Permainan Tenis Meja

  1. Meja tenis meja memiliki ukuran standar yang ditetapkan oleh Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF). Panjang meja adalah 2,74 meter dan lebar 1,525 meter. Meja ditinggikan sekitar 76 cm dari permukaan tanah. Meja dibagi menjadi dua bagian oleh jaring yang memiliki tinggi 15,25 cm.
  2. Raket yang digunakan dalam tenis meja harus mematuhi aturan tertentu. Raket harus datar dan padat, serta tidak ada bahan yang menonjol dari permukaan raket. Sebagian besar raket modern terbuat dari lapisan kayu yang disatukan dengan lem, dan permukaan raket terbuat dari bahan seperti karet.
  3. Bola tenis meja memiliki diameter 40 mm dan terbuat dari plastik. Bola yang digunakan harus memiliki warna putih atau oranye, sesuai dengan persetujuan pemain atau peraturan turnamen.P
  4. Setiap pertandingan tenis meja terdiri dari beberapa set. Dalam setiap set, pemain atau pasangan yang mencapai 11 poin pertama, dan unggul minimal 2 poin akan memenangkan set tersebut.
  5. Pertandingan tenis meja dapat dimainkan dalam format best of 5 sets (3 set menang) atau best of 7 sets (4 set menang), tergantung pada peraturan yang diberlakukan oleh turnamen atau pertandingan.
  6. Bola dianggap dalam permainan jika mengenai meja, dan bagian garis batas. Jika bola hanya menyentuh garis, maka dianggap masih dalam permainan.
  7. Setelah permainan dimulai, pemain harus secara bergantian memukul bola. Tidak ada batasan jumlah pukulan dalam satu giliran. Pemain harus memukul bola sebelum bola memantul dua kali di sisi mereka.
  8. Terdapat berbagai aturan yang mengatur cara pelayanan, jumlah pukulan dalam satu giliran, dan peraturan lainnya.
  9. Jika bola mengenai net saat permainan, tetapi kemudian jatuh ke sisi penerima, maka permainan akan diulang. Hal ini juga berlaku jika ada gangguan tak terduga yang mempengaruhi permainan.
  10. Dalam pertandingan ganda, setiap pasangan pemain bergantian memukul bola. Tidak ada pemain dalam pasangan yang boleh memukul bola dua kali berturut-turut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.