Sukses

Induk Organisasi Tenis Meja di Indonesia Adalah PTMSI, Kenali Peraturannya

Induk organisasi tenis meja di Indonesia adalah PTMSI.

Liputan6.com, Jakarta Induk organisasi tenis meja di Indonesia adalah PTMSI. PTMSI adalah singkatan dari Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia. Induk organisasi tenis meja di Indonesia adalah organisasi yang mengatur kegiatan olahraga tenis meja. Di Indonesia organisasi tenis meja didirikan pada 1939 dengan nama "Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia" (PPPSI). Kemudian pada 1958, PPPSI diganti menjadi "Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia" (PTMSI).

Induk organisasi tenis meja di Indonesia adalah PTMSI, sedangkan induk organisasi tenis meja internasional adalah ITTF atau International Table Tennis Federation.  ITTF didirikan pada tahun 1926. Induk organisasi tenis meja di Indonesia adalah PTMSI tentunya berafiliasi dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Southeast Asian Table Tennis Association (SEATTA), Asian Table Tennis Union (ATTU), serta International Table Tennis Federation (ITTF).

Induk organisasi tenis meja di Indonesia adalah organisasi yang telah berdiri sejak 1939. Sementara itu, olahraga tenis meja sendiri mulai dikenal masyarakat Indonesia pada tahun 1930. Tujuan induk organisasi tenis meja di Indonesia adalah untuk mencapai prestasi olahraga secara optimal, untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, dan mengokohkan persatuan dan kesatuan bangsa melalui pembinaan olahraga secara nasional, juga membina persahabatan antarbangsa melalui olahraga tenis meja.

Berikut ulasan tentang Induk organisasi tenis meja di Indonesia, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, (9/9/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Induk Organisasi Tenis Meja di Indonesia adalah

Induk organisasi tenis meja di Indonesia adalah PTMSI. PTMSI adalah singkatan dari Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia. Induk organisasi tenis meja di Indonesia adalah organisasi yang mengatur kegiatan olahraga tenis meja. Di Indonesia organisasi tenis meja didirikan pada 1939 dengan nama "Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia" (PPPSI). Kemudian pada 1958, PPPSI diganti menjadi "Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia" (PTMSI).

Induk organisasi tenis meja di Indonesia adalah PTMSI, sedangkan induk organisasi tenis meja internasional adalah ITTF atau International Table Tennis Federation.  ITTF didirikan pada tahun 1926. Induk organisasi tenis meja di Indonesia adalah PTMSI tentunya berafiliasi dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Southeast Asian Table Tennis Association (SEATTA), Asian Table Tennis Union (ATTU), serta International Table Tennis Federation (ITTF).

Induk organisasi tenis meja di Indonesia adalah organisasi yang telah berdiri sejak 1939. Sementara itu, olahraga tenis meja sendiri mulai dikenal masyarakat Indonesia pada tahun 1930. Tujuan induk organisasi tenis meja di Indonesia adalah untuk mencapai prestasi olahraga secara optimal, untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, dan mengokohkan persatuan dan kesatuan bangsa melalui pembinaan olahraga secara nasional, juga membina persahabatan antarbangsa melalui olahraga tenis meja.

3 dari 4 halaman

Tenis Meja

Induk organisasi tenis meja di Indonesia adalah Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia atau PTMSI. Kamu tentunya perlu memahami apa itu tenis meja terlebih dahulu sembari mengenali induk organiasinya. Tenis meja atau pingpong adalah olahraga yang melibatkan dua atau empat pemain yang memukul bola ringan yang disebut bola pingpong di atas meja menggunakan bet raket kecil.

Permainan ini dilakukan di atas meja yang dibagi dengan net. Kecuali servis awal, aturan permainan adalah: pemain harus memantulkan bola ke meja lawan dan lawan harus mengembalikannya. Poin akan terjadi jika pemain lawan gagal mengembalikan bola. Permainan ini cepat dan membutuhkan sikap tanggap yang cepat pula. Memutar-mutar bola (teknik spin) akan mendistorsi arah bola sehingga lawan akan sulit mengembalikannya.

4 dari 4 halaman

Peraturan Tenis Meja

Peraturan tenis meja adalah sebagai berikut:

-  Servis yang benar. Servis yang benar dilakukan dengan cara melambungkan bola yang ada diatas telapak tangan yang terbuka secara vertikal. Servis dilakukan tanpa memutar bola sehingga bola dapat melambung ke atas dengan ketinggian 16 cm dari telapak tangan. Kemudian pukul bola ketika turun sebelum menyentuh apapun.

-. Pengembalian yang benar. Ketika bola telah diservis atau dikembalikan dan telah melewati net, maka pemain harus memukul bola tersebut sehingga menyentuh meja lawan

- Urutan Permainan. Untuk permainan tunggal, pemain harus melakukan servis terlebih dahulu yang kemudian dikembalikan oleh penerima. Kemudian pemain yang melakukan servis dan penerima melakukan pengembalian secara bergantian. Sementara untuk permainan ganda, pemain harus melakukan servis terlebih dahulu kemudian penerima melakukan pengembalian. Selanjutnya pasangan yang melakukan servis yang kemudian melakukan pengembalian, dan pasangan penerima pun kemudian melakukan pengembalian. Setiap pemain melakukan servis dan pengembalian secara bergantian sesuai gilirannya

- Suatu Let. Reli dinyatakan let apabila pemain melakukan servis dan bola menyebrang ke meja lawan yang akhirnya masuk atau dipukul oleh lawan. Reli dinyatakan let jika servis dilakukan ketika penerima atau pasangannya belum siap. Reli juga akan dinyatakan let jika gagal melakukan servis atau pengembalian disebabkan gangguan di luar kontrol pemain

- Suatu Poin/Skor. Jika pemain gagal melakukan servis yang benar maka lawannya mendapat poin, jika pemain gagal melakukan pengembalian yang benar dan begitupun sebaliknya. Pemain juga dapat mendapat poin jika lawannya memukul bola dua kali secara berurutan dengan sengaja

- Suatu Pertandingan. Suatu pertandingan dalam tenis meja terdiri dari game ganjil, biasanya 5 atau 7 game/set

- Memilih Servis, Menerima Bola, dan Tempat. Dalam memutuskan urutan servis, menerima bola dan tempat, maka harus dilakukan undian sehingga pemenangnya mendapatkan hak untuk memilih

- Kesalahan Urutan Servis, Penerima, Tempat. Ketika pemain melakukan kesalahan urutan servis, maka wasit harus menghentikan permainan dan mengulang servis sesuai dengan urutan angka pada saat memulai pertandingan

- Sistem percepatan waktu (Expedite System). Saat dalam suatu permainan mencapai 10 menit dan permainan belum selesai, maka sistem percepatan waktu harus diberlakukan. Kecuali jika kedua pemain /pasangan telah mencapai skor / poin 9.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.