Sukses

Surat Asy Syarh dalam Bahasa Arab dan Terjemahan, Beserta Tafsirnya

Surat ini adalah surah ke-94 dalam al-Qur'an yang terdiri dari 8 ayat.

Liputan6.com, Jakarta Surat Asy Syarh merupakan salah satu surat pendek dalam Al-Qur’an yang banyak dibaca oleh umat Muslim. Surat ini adalah surah ke-94 dalam al-Qur'an yang terdiri dari 8 ayat. Surat Asy Syarh termasuk dalam golongan surah Makkiyah yang diturunkan di kota Mekkah.

Penamaan dari surat Asy Syarh atau Al Insyirah atau Alam Nasyrah diambil dari kata Alam Nasyrah yang terdapat pada ayat pertama surat Asy Syarh, yang memiliki arti adalah bukankah Kami telah melapangkan.

Surat Asy Syarh sendiri diturunkan setelah surat Ad Dhuha, untuk itu isi dari surat ini masih ada kelanjutan dari jaminan dan dorongan yang diberikan pada Surah Ad-Duha. Surah ini memuat nikmat-nikmat yang diberikan Allah kepada Nabi Islam Muhammad, yakni diberikan sifat kesabaran (berlapang dada), beban-beban diringankan, serta derajatnya diangkat.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai bacaan surat Asy Syarh dalam bahasa Arab, terjemahan dan tafsirannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (3/8/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bacaan Surat Asy Syarh dalam Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahannya

Berikut ini bacaan surat Asy Syarh dalam bahasa Arab, Latin, dan terjemahannya adalah:

اَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَۙ

Arab Latin : Alam nasyrah laka shadraka

Artinya: "Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)?"

وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَۙ

Arab Latin: Wawadha’naa ‘anka wizraka

Artinya: "dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu,"

الَّذِيْٓ اَنْقَضَ ظَهْرَكَۙ

Arab Latin: Alladzii anqadha zhahraka

Artinya: "yang memberatkan punggungmu,"

وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَۗ

Arab Latin: Warafa’naa laka dzikraka

Artinya: "dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu".

فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ

Arab Latin: Fa-inna ma’a al’usri yusraan

Artinya: "Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan,"

اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ

Arab Latin: Inna ma’a al’usri yusraan

Artinya: "sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan."

فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ

Arab Latin: Fa-idzaa faraghta fainshab

Artinya: "Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),"

وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ

Arab Latin: Wa-ilaa rabbika fairghab

Artinya: "dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap."

3 dari 3 halaman

Tafsir Suar Asy Syarh Ayat 1-8

Dikutip dari NU Online, berikut ini terdapat beberapa tafsir surat Asy Syarh ayat 1-8 adalah:

1. Surat Asy Syarh ayat 1

Terjemahan surat Asy Syarh ayat 1 yakni “Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)?” bisa dimaknai dalam arti yang luas. Menurut As-Shawi adalah melapangkan dada Nabi saw dengan cahaya Ilahi supaya dapat bermunajat kepada Sang Pencipta dan dakwah atau mengajak makhluk, sehingga dadanya menjadi tempat turunnya rahmat dan sumber berkah. Sedangkan Al-Qurtubi menjelaskan dalam tafsirnya, melapangkan dada dengan membuka dada, maksudnya adalah "Bukankah Kami telah membukakan dadamu untuk agama Islam?" 

2. Surat Asy Syarh ayat 2-4

Imam al-Qurtubi menafsirkan ayat ke 2 dengan makna: "Allah telah meringankan dosa-dosa dari sisimu. Adapun makna "al-wizru" adalah ad-dzanbu atau dosa." Dengan demikian, menurut beliau maknanya ayat adalah: "Allah telah meringankan hal-hal yang engkau ada di dalamnya pada masa Jahiliyah. Karena Nabi saw dalam banyak hal mengikuti mazhab kaumnya, sekalipun Nabi saw sama sekali tidak pernah menyembah berhala. (Syamsudin al-Qurtubi, Tafsir al-Qurtubi, [Mesir, Darul Kutub al-Misriyah: 1384 H/1964 M], juz XX, halaman105).

Sementara itu, Syekh Nawawi Banten menafsirkan ayat 2 dan 3 dengan makna: "Telah kami ringankan darimu beban-beban nubuwah yang memberatkan punggungmu untuk menunaikan dan menjaga hak-haknya. Bentuk meringankan bebannya adalah, Allah memudahkan Nabi saw sehingga beban-beban tersebut menjadi mudah baginya."

Sedangkan menurut Az-Zuhaili menafsirkan ayat 4 sebagai "wa rafa’na laka dzikrak" yang artinya Allah menjadikan sebutanmu ditinggikan dan diluhurkan di dunia dan akhirat, maksudnya adalah diluhurkan dengan derajat kenabian, menjadi akhir dari para rasul, diturunkan Al-Qur'an kepadamu dan diwajibkannya orang mukmin untuk mengucapkan syahadat. (Wahbah bin Musthafa az-Zuhaili, At-Tafsir Munir, [Damaskus, Darul Fikr: 1418 H], jus XXX, halaman 296).

3. Surat Asy Syarh ayat 5-6

Menurut Syekh Nawawi Banten, kedua ayat tersebut merupakan pengulangan untuk menguatkan dan pengingat bahwa janji Allah Yang Maha Mulia dengan memudahkan segala kesulitan Nabi saw dan orang-orang mukmin, seakan Allah berkata: "Kami (Allah) berikan apa yang telah kami berikan kepadamu berupa keagungan nikmat; maka, jadilah orang yang percaya dengan kemurahan dan kelembutan Allah. Karena sesungguhnya bersamaan dengan kesulitan ada kemudahan yang banyak". (Muhammad Nawawi Al-Jawi, At-Tafsîrul Munîr li Ma’âlimit Tanzîl, [Surabaya, al-Hidayah], juz II, halaman 454).

3. Surat Asy Syarh ayat 7-8

Menurut Syekh Nawawi Banten menafsirkan ayat "Faidza faragta fanhsab" , dengan makna "Apabila engkau telah selesai dari ibadah, maka susulkan ibadah lain dengan saling berkesinambungan antara sebagian ibadah dengan bagian yang lain, dan dengan tidak mengosongkan satu waktu dari ibadah". Sedangkan untuk "wa ila rabbika farghab" dengan makna "Kepada Tuhanmu ajukan kebutuhan-kebutuhanmu, jadikan harapanmu hanya kepada Allah, dan jangan meminta kecuali kemurahan-Nya dengan bertawakal atau berpasrah diri kepada-Nya." (Muhammad Nawawi Al-Jawi, At-Tafsîrul Munîr li Ma’âlimit Tanzîl, [Surabaya, al-Hidayah], juz II, halaman 453).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.