Sukses

Elastisitas Adalah Konsep dalam Ekonomi, Pahami Interpretasi Nilainya

Elastisitas adalah konsep dalam ekonomi yang mengukur tingkat respons atau kepekaan suatu variabel.

Liputan6.com, Jakarta Elastisitas adalah konsep dalam ekonomi, yang mengukur tingkat respons atau kepekaan suatu variabel terhadap perubahan dalam variabel lain. Lebih khusus, elastisitas digunakan untuk mengukur perubahan persentase dalam satu variabel (seperti harga, pendapatan, atau harga barang lain) dan perubahan persentase yang terjadi pada variabel lainnya (seperti kuantitas permintaan atau penawaran suatu barang atau jasa).

Elastisitas adalah ukuran sensitivitas, di mana dalam konteks harga dan permintaan, elastisitas harga permintaan mengukur sejauh mana jumlah permintaan suatu barang atau jasa, akan berubah sebagai respons terhadap perubahan harga barang atau jasa tersebut. 

Elastisitas adalah konsep yang bisa diterapkan dalam berbagai aspek ekonomi lainnya, termasuk elastisitas pendapatan permintaan, elastisitas silang permintaan, elastisitas harga penawaran, dan sebagainya. Setiap jenis elastisitas mengukur respons atau kepekaan yang berbeda, antara variabel-variabel yang terkait.

Berikut ini nilai elastisitas yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (31/7/2023). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Interpretasi Nilai Elastisitas

Interpretasi nilai elastisitas adalah konsep yang sangat penting, bagi para pengambil keputusan ekonomi, termasuk produsen, konsumen, dan pemerintah. Dengan memahami elastisitas permintaan dan penawaran, pengambil keputusan dapat merancang strategi harga, mengelola produksi, dan merencanakan kebijakan ekonomi yang lebih efektif.

Nilai elastisitas ini dapat memiliki tiga kategori interpretasi utama diantaranya: 

Elastis (E > 1)

Jika nilai elastisitas harga permintaan lebih besar dari 1, maka permintaan dikatakan elastis. Artinya, perubahan harga yang kecil akan menyebabkan perubahan yang proporsional lebih besar, dalam kuantitas yang diminta. Dalam kasus elastis, produsen harus berhati-hati dengan kenaikan harga, karena bisa menyebabkan penurunan pendapatan total, karena pengurangan permintaan yang signifikan. Sebaliknya, penurunan harga dapat meningkatkan pendapatan total, karena peningkatan permintaan yang signifikan.

Inelastis (E < 1)

Jika nilai elastisitas harga permintaan kurang dari 1, maka permintaan dikatakan inelastis. Artinya, perubahan harga yang kecil akan menyebabkan perubahan yang lebih kecil, dalam kuantitas yang diminta. Dalam kasus inelastis, produsen cenderung lebih aman meningkatkan harga karena perubahan relatif kecil dalam permintaan, sehingga tidak akan berdampak signifikan pada pendapatan total. Namun, penurunan harga mungkin tidak secara signifikan meningkatkan permintaan.

Unitary Elastic (E = 1)

Jika nilai elastisitas harga permintaan sama dengan 1, maka permintaan dikatakan memiliki elastisitas unitary. Artinya, perubahan harga yang kecil akan menyebabkan perubahan persentase yang sebanding, dalam kuantitas yang diminta. Dalam kasus ini, perubahan harga akan berdampak secara proporsional pada pendapatan total, dan produsen harus mempertimbangkan berbagai faktor lain dalam menentukan strategi harga.

3 dari 4 halaman

Relevansi Elastisitas dalam Ekonomi

1. Pricing (Penentuan Harga)

Salah satu aspek paling relevan dari elastisitas dalam ekonomi adalah, dalam penentuan harga barang dan jasa. Elastisitas harga permintaan akan membantu produsen, untuk menilai seberapa sensitif konsumen terhadap perubahan harga suatu produk. Jika permintaan bersifat elastis (E > 1), penurunan harga dapat meningkatkan pendapatan total, karena peningkatan kuantitas yang signifikan. Sebaliknya, jika permintaan bersifat inelastis (E < 1), penurunan harga dapat menyebabkan penurunan pendapatan karena kuantitas yang tidak cukup meningkat untuk mengimbangi penurunan harga. Dengan memahami elastisitas harga permintaan, produsen dapat menetapkan harga yang optimal untuk mengoptimalkan pendapatan.

2. Kebijakan Pajak

Elastisitas pendapatan permintaan sangat relevan, dalam perencanaan kebijakan pajak. Jika suatu barang memiliki elastisitas pendapatan permintaan yang tinggi, kenaikan pajak konsumsi dapat menyebabkan penurunan dalam permintaan dan berdampak negatif, pada pendapatan pemerintah. Sebaliknya, barang dengan elastisitas pendapatan permintaan yang rendah, dapat menoleransi kenaikan pajak tanpa mengurangi pendapatan pemerintah secara signifikan.

3. Evaluasi Kesejahteraan

Elastisitas adalah konsep yang memiliki relevansi, dalam mengukur dampak kebijakan ekonomi terhadap kesejahteraan masyarakat. Misalnya, kebijakan subsidi harga dapat meningkatkan ketersediaan dan akses masyarakat terhadap suatu barang. Dengan memahami elastisitas harga permintaan, pemerintah dapat memperkirakan sejauh mana perubahan harga, setelah subsidi akan mempengaruhi permintaan dan keuntungan kesejahteraan masyarakat.

4. Perencanaan Kapasitas Produksi

Elastisitas penawaran membantu produsen, untuk merencanakan kapasitas produksi mereka, terutama dalam jangka panjang. Jika penawaran bersifat elastis (E > 1), produsen dapat dengan mudah menyesuaikan kuantitas produksi mereka dengan perubahan harga. Namun, jika penawaran bersifat inelastis (E < 1), produsen mungkin menghadapi keterbatasan dalam menyesuaikan produksi mereka sesuai dengan fluktuasi harga.

 

4 dari 4 halaman

5 Pengambilan Keputusan Konsumen

Elastisitas harga permintaan juga relevan, bagi konsumen dalam membuat keputusan pembelian. Jika suatu barang memiliki elastisitas harga permintaan yang tinggi, maka konsumen dapat merespons dengan meningkatkan konsumsi jika harga turun. Sebaliknya, jika suatu barang memiliki elastisitas harga permintaan yang rendah, konsumen mungkin tidak akan terlalu dipengaruhi oleh perubahan harga.

6. Pengaruh Cross-Elasticity

Elastisitas silang permintaan dapat membantu, dalam menganalisis substitusi antar barang atau jasa. Jika dua barang memiliki elastisitas silang positif yang tinggi, artinya mereka saling menggantikan dengan mudah, dan produsen harus mempertimbangkan persaingan dan reaksi konsumen dalam menetapkan harga mereka.

7. Pengambilan Keputusan Investasi

Elastisitas juga relevan dalam pengambilan keputusan investasi. Misalnya, dalam industri yang permintaannya elastis terhadap perubahan harga, investasi dalam produksi lebih layak karena kenaikan harga dapat meningkatkan pendapatan dengan signifikan.

8. Pengendalian Inflasi

Elastisitas harga permintaan dan penawaran, berkontribusi pada pemahaman tentang sejauh mana kebijakan pemerintah dalam mengendalikan inflasi. Jika permintaan atas suatu barang atau jasa inelastis, kebijakan pengetatan moneter atau fiskal dapat digunakan, untuk mengendalikan inflasi tanpa mengurangi kuantitas yang diminta secara drastis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.