Sukses

Bayi Tabung adalah Pembuahan di Luar Tubuh Wanita, Ketahui Proses dan Syaratnya

Bayi tabung adalah suatu proses pembuahan sel telur oleh sel sperma di luar tubuh sang wanita.

Liputan6.com, Jakarta Bayi tabung adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk membantu proses kehamilan. Prosedur ini dapat menjadi salah satu solusi bagi pasangan yang mengalami gangguan kesuburan untuk memiliki anak. Bayi tabung adalah program kehamilan yang menggabungkan sel telur dan sperma di luar tubuh. Setelah penggabungan, sel telur yang sudah dibuahi (embrio) akan diletakkan kembali di rahim.

Proses kehamilan ini bermula ketika sel telur yang matang dibuahi oleh sperma di saluran indung telur. Jika sel telur yang sudah dibuahi ini menempel di dinding rahim, normalnya janin akan mulai tumbuh di rahim dan akan lahir 9 bulan kemudian.

Namun akibat kondisi tertentu, proses tersebut tidak berjalan normal. Hal ini dapat disebabkan oleh gangguan pada organ panggul wanita atau masalah kesuburan pada pria. Dengan begitu perlu untuk dilakukannya prosedur bayi tabung.

Untuk mengetahui lebih detail pengertian bayi tabung, proses, hingga syarat apa saja yang harus dipenuhi pasutri dalam menjalani program kehamilan ini. Berikut telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Jum’at (11/6/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Pengertian Bayi Tabung

Secara garis besar, prosedur bayi tabung adalah dimaksudkan untuk membantu proses kehamilan. Hal ini menjadi salah satu solusi bagi wanita dan pria yang mengalami gangguan kesuburan untuk memiliki anak. Bayi tabung adalah suatu proses pembuahan sel telur oleh sel sperma di luar tubuh sang wanita.

Proses ini melibatkan pemantauan dan stimulasi proses ovulasi seorang wanita, mengambil suatu ovum atau sel-sel telur dari ovarium (indung telur) wanita itu dan membiarkan sperma membuahi sel-sel tersebut di dalam sebuah medium cair di laboratorium. Sel telur yang telah dibuahi (zigot) dikultur selama 2–6 hari di dalam sebuah medium pertumbuhan dan kemudian dipindahkan ke rahim wanita yang sama ataupun wanita yang lain, dengan tujuan menciptakan keberhasilan kehamilan.

Janin akan mulai tumbuh di rahim dan akan lahir 9 bulan kemudian. Namun, dalam kondisi tertentu, proses pembuahan tidak berjalan dengan normal. Ada banyak faktor yang membuat hal ini dapat terjadi. Misalnya karena gangguan pada organ panggul wanita atau masalah kesuburan pada pria. Hal ini mungkin terjadi kepada siapa saja tanpa terkecuali. Oleh karena itu, untuk membantu proses kehamilan, melakukan prosedur bayi tabung menjadi salah satu solusinya. 

3 dari 6 halaman

Proses Bayi Tabung

Ada beberapa proses bayi tabung adalah sebagai berikut :

1. Obat kesuburan untuk merangsang produksi telur

Dokter akan memberikan obat kesuburan, biasanya dengan suntikan untuk merangsang ovarium menghasilkan banyak sel telur. Prosedur ini penting untuk mengantisipasi beberapa sel telur yang tidak bisa berkembang atau ketidakmampuan sperma membuahi. Untuk memeriksa ovarium digunakan alat ultrasonografi transvaginal. Selain itu, ada pengambilan sampel tes darah untuk memeriksa kadar hormon dalam tubuh.

2. Pengambilan sel telur

Selanjutnya, sel telur akan diambil melalui prosedur bedah kecil yang menggunakan ultrasound untuk memandu jarum berlubang melalui rongga panggul. Dalam proses ini, dokter akan memberi obat bius untuk mengurangi dan menghilangkan kemungkinan rasa tidak nyaman.

3. Menyiapkan sperma

Ayah akan diminta untuk memberikan sampel sperma. Setelah siap, maka selanjutnya akan digabungkan dengan sel telur.

4. Proses inseminasi

Dalam proses yang disebut inseminasi, sperma dan sel telur akan dicampur bersama dan disimpan dalam wadah di laboratorium untuk mendorong terjadinya pembuahan. Dalam beberapa kasus, ada kemungkinan tingkat keberhasilan pembuahan lebih rendah. Untuk mengatasinya, injeksi sperma intrasitoplasma (ICSI) dapat digunakan.

Melalui prosedur tersebut, satu sperma disuntikkan langsung ke dalam sel telur. Kemudian, sel telur tersebut akan terus dipantau untuk memastikan terjadi pembuahan dan pembelahan sel. Setelah ini terjadi, sel telur yang telah dibuahi akan dianggap sebagai embrio.

5. Embrio dipindahkan ke rahim

Embrio biasanya dipindahkan ke rahim wanita 3-5 hari setelah pengambilan sel telur dan pembuahan. Prosesnya dilakukan dengan kateter atau tabung kecil yang dimasukkan ke dalam rahim untuk memindahkan embrio.

Prosedur ini tidak menimbulkan rasa sakit bagi kebanyakan wanita, meskipun ada beberapa kemungkinan mengalami kram ringan. Jika prosedur berhasil, implantasi biasanya dilakukan sekitar enam hingga 10 hari setelah pengambilan sel telur.

4 dari 6 halaman

Setelah Proses Bayi Tabung

Beberapa hal yang harus diperhatikan setelah menjalani proses bayi tabung adalah:

1. Pasien yang sudah menjalani prosedur bayi tabung bisa beraktivitas kembali. Namun, hindari aktivitas yang berat karena dapat memicu rasa tidak nyaman pada rahim.

2. Setelah transfer embrio, cairan bening atau darah mungkin akan ke luar dari vagina. Pasien juga bisa mengalami sembelit, kram perut, dan perut kembung. Selain itu, payudara pasien mungkin akan terasa lebih lunak akibat tingginya kadar hormon estrogen.

3. Dokter akan meresepkan hormon progesteron sintetis dalam bentuk suntik atau pil, untuk digunakan selama 8–10 hari setelah transfer embrio. Obat ini berguna untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan embrio di rahim.

4. Segera ke dokter bila mengalami demam, nyeri panggul, perdarahan berat dari vagina, atau terdapat darah dalam urine. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi infeksi, sindrom hiperstimulasi ovarium, atau ovarium terpuntir (torsi ovarium).

5. Sekitar 12–14 hari setelah transfer embrio, pasien disarankan datang ke rumah sakit atau klinik untuk memeriksakan kehamilan.

6. Bila terjadi kehamilan, dokter akan menyarankan penggunaan hormon sintetis dilanjutkan sampai 8–12 minggu. Dokter juga akan menyarankan pasien agar menjalani kontrol kehamilan rutin.

7. Jika hasil bayi tabung negatif, dokter akan meminta pasien untuk menghentikan penggunaan hormon progesteron. Pasien biasanya akan mengalami haid dalam 1 minggu. Namun jika tidak, periksakan ke dokter.

5 dari 6 halaman

Risiko Bayi Tabung

Berikut ini adalah beberapa risiko yang mungkin terjadi akibat prosedur bayi tabung adalah :

1. Hamil kembar, jika lebih dari satu embrio yang ditanam ke dalam rahim.

2. Kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.

3. Sindrom hiperstimulasi ovarium, akibat suntik obat kesuburan, seperti human chorionic gonadotropin (hCG).

4. Stres, yang mungkin disebabkan oleh terkurasnya waktu, tenaga, dan uang.

5. Kehamilan ektopik atau kehamilan di luar rahim, seperti di tuba falopi.

6.. Kelainan atau cacat lahir.

7. Keguguran.

6 dari 6 halaman

Persiapan untuk Proses Bayi Tabung

Sebelum proses kehamilan di luar tubuh ini dilakukan, wanita perlu melakukan tes cadangan pada ovarium terlebih dahulu. Hal ini melibatkan pengambilan sampel darah dan pengujian terhadap tingkat hormon perangsang folikel (FSH). Hasil tes dapat memberikan informasi pada dokter tentang ukuran dan kualitas sel telur.

Dokter juga akan memeriksa bagian rahim dengan metode USG untuk mendapatkan gambaran dari bagian tersebut. Selain itu, mungkin ahli medis juga memasukkan teropong melalui vagina hingga ke dalam rahim. Tes ini dapat mengungkapkan kesehatan rahim dan membantu dokter untuk menentukan cara yang paling baik saat penanaman embrio.

Pihak pria juga perlu melakukan tes sperma dengan memberikan sampel air mani untuk dilakukan analisis. Jika diketahui sperma yang dihasilkan lemah atau banyak kerusakan, pria mungkin mendapatkan injeksi sperma intracytoplasmic. Ahli medis akan menyuntikkan sperma langsung ke dalam sel telur yang merupakan salah satu proses dari bayi tabung.

Meski demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses bayi tabung. Sejumlah ahli menyebut bahwa peluang keberhasilan dari proses ini rata-rata hanya sekitar 37–40 persen. Dengan kata lain, proses bayi tabung tidak menjanjikan kehamilan secara pasti, tetapi bisa membantu merangsang seorang wanita untuk mengandung.

Selama menjalani proses bayi tabung, biasanya calon ibu akan disarankan untuk menjaga kondisi tubuh sebaik mungkin. Mulai dari mengonsumsi obat-obatan tertentu, vitamin, dan cara lain agar tubuh tetap fit. Tujuannya adalah untuk membantu peluang kehamilan menjadi lebih tinggi dan impian untuk segera memiliki momongan bisa segera tercapai.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini