Sukses

Cara Menanam Sawi yang Mudah Dipraktikkan, Pahami Proses Perawatannya

Pahami proses perawatan menanam sawi agar kualitasnya baik.

Liputan6.com, Jakarta Cara menanam sawi sangatlah mudah karena tanaman ini merupakan salah satu jenis sayuran yang memiliki tingkat adaptasi tinggi terhadap lingkungan.

Sawi sangat mudah dibudidayakan karena bisa hidup di dataran tinggi maupun dataran rendah. Selain itu, mudah juga ditanam pada kondisi kering dan tidak membutuhkan banyak air. Oleh sebab itu, saat menanam sawi sebaiknya dibuat bedengan agar saat curah hujan tinggi lahan tidak tergenang.

Selain tak rumit, cara menanam sawi ini juga tak memerlukan kondisi lahan yang luas. Namun tergantung dari kebutuhan yang kamu inginkan. Apabila kamu menginginkan hasil panen sawi yang melimpah untuk dijual, maka lahan yang luas sangat diperlukan. Apabila kamu hanya ingin menanam sawi untuk dikonsumsi sendiri, maka lahan sempit pun tak masalah.

Nah, sebelum mengetahui cara menanam sawi, ada baiknya kamu menentukan jenis sawi yang akan ditanam apabila kamu menjadikan alasan menanam sawi untuk dijual kembali. Pasalnya, dengan mengetahui jenis-jenis sawi, kamu bisa menentukan target pasar sehingga tak kesulitan mencari pasar saat panen.

Selanjutnya, Liputan6.com, Rabu (24/7/2019) telah merangkum dari berbagai sumber untuk cara menanam sawi. Cara ini sangat mudah dipraktikkan buat kamu yang pemula.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Pemilihan dan Penyemaian Benih Sawi

Pemilihan Benih Sawi

Urutan cara menanam sawi yang pertama yang harus diperhatikan dan dilakukan adalah memilih benih. Memilih benih merupakan tahapan penting karena merupakan faktor penentu keberhasilan serta kualitas sawi yang ditanam. Apabila kamu menginginkan kualitas sawi yang baik, maka diperlukan benih sawi yang baik juga.

Kamu bisa mendapatkan benih sawi dengan kualitas baik di toko bibit dan masih terbungkus serta tidak rusak. Ciri umum benih sawi yang baik adalah berwarna cokelat kehitaman, bertekstur keras dengan bentuk bulat kecil, dan permukaan yang licin seperti mengkilap.

Tak hanya membelinya, kamu juga bisa menghasilkan bibit sawi sendiri dengan memperolehnya dari sawi hasil penanaman yang baru berusia kurang lebih 70 hari penanaman. Untuk tanaman sawi yang akan diambil benihnya harus terpisah dari tanaman sawi lainnya untuk memudahkan pembenihan.

Di setiap hektar tanah yang akan ditanami bibit sawi, maka diperlukan benih sawi seberat kurang lebih 750 gram. Namun apabila kamu menanam sawi hanya di pekarangan, maka benih sawi yang dibutuhkan hanya dua sendok makan atau disesuaikan dengan luas media tanamnya.

Pembibitan atau Penyemaian Benih

Setelah memperoleh bibit sawi dengan kualitas baik, cara menanam sawi selanjutnya adalah dengan melakukan pembibitan atau penyemaian benih. Cara ini dilakukan untuk mendapatkan tunas sawi yang berkualitas baik. Cara penyemaian bisa kamu lakukan dengan merendam benih yang akan digunakan selama 6 hingga 12 jam.

Selanjutnya, pilihlah benih sawi yang tidak mengapung selama direndam. Kalau sudah, keringkan benih pilihan tadi dan kemudian dimasukkan ke dalam emdia tanam seperti polybag yang berisi humus dan pupuk organic dengan perbandingan 1:3.

Isi polybag dengan 5 hingga 10 benih sawi dan disiram setiap dua kali sehati sampai daun muncul (bertunas). Untuk mempercepat pertunanasan benih, simpan benih yang akan disemai di tempat yang sejuk dan terkena sinar matahari secara langsung. Pastikan benih memperoleh air yang cukup untuk menjaga kelembapannya.

Apabila tunas sawi sudah tumbuh, biarkan dahulu selama kurang lebih 10 hari sebelum dipindahnya ke lahan tanam.

3 dari 5 halaman

Mengolah Lahan dan Menanam Sawi

Mengolah Lahan Tanam

Cara menanam sawi selanjutnya adalah dengan mengolah lahan tanam yang nantinya akan digunakan untuk menanam sawi. Hal ini bertujuan untuk menggemburkan tanah yang akan digunakan sehingga sawi dapat tumbuh dengan baik. Selain itu, proses ini juga berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah sehingga cocok untuk ditanami sawi.

Cara mengolah lahan tanamnya, kamu bisa mencangkul tanah hingga gembur dan membersihkannya dari gulma ataupun rumput liar yang dapat mengganggu pertumbuhan sawi. Kamu perlu mencangkul tanah sedalam 20-40 cm dan ditambahkan dengan pupuk organik sebanyak 10 ton per hektar tanah untuk memperbaiki unsur hara tanah. Pastikan juga untuk adanya sinar matahari tanpa ada pohon yang menghalangi.

Apabila tanah yang digunakan untuk menanam sawi terlalu asam, kamu bisa melakukan pengapuran untuk menaikkan derajat asam tanah. Pengapuran harus dilakukan 2-4 minggu sebelumnya dengan penaburan kapur kalsit atau dolomit. Setelah itu dibuat bedengan dengan panjang 1-3 m, lebar 80-12 cm, dan tinggi 20 – 30 cm.

Menanam Tunas Sawi

Kalau lahan tanam sudah siap, kamu bisa melanjutkan cara menanam sawi dengan menanam sawi yang bertunas ke tanah yang sudah disiapkan tadi. Perhatikan jarak tanam sawi, yang sebaiknya berjarak 25-30 cm setiap tanaman dengan kedalaman lubang tanam 6-10 cm.

Kalau sudah ditanam, kamu bisa menimbun bibit sawi hingga sebagian batangnya dengan menggunakan pupuk kompos.

4 dari 5 halaman

Merawat Tanaman Sawi

Merawat Tanaman Sawi

Cara menanam sawi selanjutnya adalah dengan merawat tanaman sawi. Perawatan tanaman sawi terbilang cukup sulit karena bila salah dalam merawatnya, sawi tidak akan tumbuh dengan baik atau bahkan dapat mati.

Pastikan sawi mendapatkan sinar matahari yang cukup dengan paparan sinar yang tidak melebihi 8 jam setiap harinya. Selain itu, siram sawi dua kali dalam sehari agar tanah tetap basah dan lembap.

Kalau memasuki musim penghujan, pastikan intensitas curah hujan sesuai dengan kondisi tumbuh sawi.

Penjarangan

Selain proses penyiraman saat merawat sawi, cara menanam sawi yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah melakukan penjarangan. Penjarangan biasanya dilakukan setelah 14-18 hari penanaman sawi. Proses ini dilkakukan dengan mencabut tanaman sawi yang tumbuh terlalu rapat sehingga sawi memiliki tingkat kesuburan yang sama.

5 dari 5 halaman

Penyulaman, Penyiangan, Basmi Hama hingga Memanen

Penyulaman Tanaman

Penggantian tanaman sawi yang telah rusak dengan tanaman baru yang masih baik merupakan tahapan penyulaman. Penyulaman dapat dilakukan 2-4 kali sebelum masa tanam dengan memperhatikan tanaman sawi yang telah ditanam apakah mengalami kerusakan atau tidak.

Apabila ditemukanan bagian sawi yang rusak, maka segeralah untuk mencabut dan ganti dengan tanaman sawi lain yang masih baik.

Penyiangan

Proses ini dilakukan 2-4 kali selama masa tanam dengan mencabut gulma atau rumput liar yang tumbuh di sekitar sawi, menggemburkan tanah, serta pemupukan setelah 3 minggu masa tanam.

Pemupukan dapat dilakukan dengan menggunakan 1 sendok teh urea yang dicampurkan ke dalam 25 liter air dan disiram di atas tanaman setiap pagi dan sore.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama yang biasa menyerang sawi yaitu ulat perusak daun, ulat tanah, dan ulat grayak. Sedangkan penyakit yang biasa menyerang sawi yaitu penyakit bercak daun, penyakit busuk alternaria, penyakit akar gada, dan penyakit busuk daun.

Hama dan penyakit yang menyerang sawi ini bisa menurunkan kualitasnya, oleh karena itu diperlukan pengendalian hama dan penyakit. Kamu bisa melakukan pengendalian dengan memberikan pestisida selama dua minggu sebelum masa panen.

Masa Panen Sawi

Terakhir dalam proses cara menanam sawi adalah memanen. Panen sawi bisa dilakukan ketika sawi berumur 50-80 hari setelah penanaman benih. Cara yang digunakan untuk memanen sawi yaitu dengan mencabutnya hingga ke akar atau hanya memotong batang dan daunnya saja.

Kalau sudah dipanen, bersihkan sawi dari kotoran yang menempel dan disimpan dengan posisi berdiri sambil diberi sedikit percikan air.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.