Sukses

Diafragma Adalah Otot yang Memisahkan Rongga Perut dan Dada, Kenali Fungsinya

Diafragma adalah otot yang berperan dalam menjaga tekanan di dalam rongga perut.

Liputan6.com, Jakarta Diafragma adalah struktur otot berbentuk cincin, yang terletak di antara rongga dada dan rongga perut manusia. Diafragma memainkan peran penting dalam proses pernapasan manusia, dikarenakan dapat mengatur tekanan di dalam rongga dada, yang memungkinkan masuknya udara ke dalam paru-paru ketika seseorang menghirup dan menghembuskan udara.

Selain itu, diafragma adalah otot utama yang berperan penting dalam menjaga tekanan di dalam rongga perut, ketika seseorang mengejan. Masalah pada diafragma dapat menyebabkan masalah dalam sistem pernapasan seperti kesulitan bernapas, sakit dada atau punggung bagian atas.

Melakukan latihan pernapasan dan menjaga kesehatan secara umum, dapat membantu menjaga kesehatan diafragma dan mencegah terjadinya masalah pada sistem pernapasan. 

Fungsi utama dari diafragma adalah mengatur tekanan di dalam rongga dada. Saat seseorang menghirup udara, diafragma akan menarik diri ke bawah sehingga rongga dada, untuk memperluas dan memberikan ruang untuk paru-paru mengembang.

Namun di saat seseorang menghembuskan udara, maka diafragma akan kembali ke posisi semula sehingga rongga dada mengecil, dan udara di dalamnya dikeluarkan melalui saluran pernapasan. Berikut ini fungsi dan cara kerja diafragma yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (28/3/2023). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Fungsi Penting

1. Fungsi pernapasan

Diafragma merupakan otot utama yang terlibat dalam proses pernapasan. Ketika seseorang menghirup udara, diafragma menarik diri ke bawah sehingga rongga dada memperluas dan memberikan ruang untuk paru-paru agar mengembang. Hal ini memungkinkan masuknya udara ke dalam paru-paru, sehingga di saat seseorang menghembuskan udara, diafragma akan kembali ke posisi semula sehingga rongga dada mengecil dan udara di dalamnya dikeluarkan melalui saluran pernapasan. Selain itu, diafragma juga membantu dalam mempertahankan ritme pernapasan yang stabil.

2. Fungsi pencernaan

Selain berfungsi dalam pernapasan, diafragma juga berperan dalam pencernaan. Ketika seseorang mengejan atau buang air besar, diafragma menegang dan mendorong usus ke bawah. Hal ini memungkinkan seseorang untuk mengeluarkan tinja atau feses dari tubuh dengan lebih mudah. Selain itu, diafragma juga membantu dalam mengontrol gerakan makanan dari kerongkongan ke lambung.

3. Fungsi proteksi

Diafragma juga berfungsi sebagai penghalang antara rongga dada dan rongga perut, di mana berperan melindungi organ-organ vital seperti jantung, paru-paru, hati, dan usus dari benturan atau tekanan dari luar. Selain itu, diafragma juga melindungi organ-organ pernapasan dan pencernaan dari infeksi dan iritasi.

4. Fungsi suara

Diafragma juga berperan penting dalam menghasilkan suara. Ketika seseorang bernyanyi atau berbicara, diafragma akan menegang dan mengeluarkan udara dari paru-paru melalui saluran pernapasan untuk menghasilkan suara. Jadi, semakin kuat diafragma seseorang, semakin baik suaranya.

5. Fungsi sirkulasi

Selain fungsi pernapasan, diafragma juga berperan dalam sirkulasi darah. Ketika seseorang menghirup udara, diafragma menurunkan tekanan dalam rongga dada dan memungkinkan darah untuk mengalir lebih mudah ke jantung. Hal ini memfasilitasi sirkulasi darah yang lebih efisien di seluruh tubuh.

3 dari 4 halaman

Cara Kerja

1. Kontraksi dan relaksasi diafragma

Diafragma adalah otot yang terletak di antara rongga dada dan rongga perut. Ketika kita menghirup udara, impuls saraf dikirim ke diafragma untuk memicu kontraksi. Kontraksi ini menyebabkan diafragma menarik ke bawah, sehingga ruang dada memperluas dan volume paru-paru bertambah. Hal ini memungkinkan udara untuk mengalir masuk ke dalam paru-paru. Setelah udara masuk ke dalam paru-paru, diafragma akan kembali ke posisi semula melalui relaksasi otot. Relaksasi diafragma menyebabkan volume paru-paru berkurang dan udara yang terkandung di dalam paru-paru dikeluarkan saat kita menghembuskan napas.

2. Koordinasi pernapasan

Selain diafragma, terdapat otot-otot interkostal dan otot-otot perut yang juga berperan dalam pernapasan. Otot-otot interkostal membantu memperluas rongga dada ketika kita menghirup udara, sedangkan otot-otot perut membantu memampatkan rongga perut, untuk mendorong diafragma ke atas sehingga volume rongga dada berkurang saat kita menghembuskan napas. Ketika kita bernapas, gerakan diafragma dan otot-otot lain yang terlibat dalam pernapasan, harus terkoordinasi dengan baik untuk mengatur tekanan udara di dalam rongga dada. Jika koordinasi ini terganggu, kita dapat mengalami kesulitan bernapas atau kondisi medis lain yang terkait dengan pernapasan.

3. Pengaruh kondisi medis

Kondisi medis tertentu dapat mempengaruhi kemampuan diafragma, untuk berkontraksi dan berfungsi dengan baik. Beberapa kondisi medis yang dapat mempengaruhi fungsi diafragma meliputi:

  1. Cedera otot: Cedera otot pada diafragma atau otot-otot lain yang terlibat dalam pernapasan dapat mempengaruhi kemampuan diafragma untuk berkontraksi dan berfungsi dengan baik.
  2. Penyakit pernapasan: Penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, atau emfisema dapat mempengaruhi kemampuan paru-paru untuk mengembang dan mengisi dengan udara, yang pada gilirannya mempengaruhi kemampuan diafragma untuk bekerja dengan baik.
  3. Gangguan saraf: Gangguan saraf seperti kelumpuhan atau stroke dapat mempengaruhi kemampuan impuls saraf untuk mencapai diafragma, yang pada gilirannya mempengaruhi kemampuan diafragma untuk berkontraksi.Ventilasi mekanis

Dalam kasus gangguan pernapasan yang parah, beberapa pasien mungkin memerlukan ventilasi mekanis untuk membantu mengatur pernapasan mereka. Pada ventilasi mekanis, tekanan udara di dalam rongga dada dikontrol secara mekanis dengan alat bantu seperti ventilator, sehingga pernapasan pasien dapat dipertahankan. Ventilasi mekanis dapat digunakan untuk jangka pendek atau jangka panjang, tergantung pada kondisi medis pasien.

 

4 dari 4 halaman

Jenis-Jenis

1. Diafragma Fleksibel

Diafragma fleksibel terdiri dari bahan elastomerik seperti karet atau silikon. Jenis ini paling umum digunakan dalam aplikasi industri, seperti pompa diafragma, untuk mengontrol aliran cairan dan udara. Diafragma fleksibel dapat berbentuk bulat atau oval, dan dapat terdiri dari satu lapisan atau beberapa lapisan. Diafragma fleksibel memiliki kelebihan yaitu mudah dioperasikan, tahan lama, dan mudah dirawat. Namun, kelemahan diafragma fleksibel adalah rentan terhadap sobek atau rusak akibat penggunaan yang berulang-ulang.

2. Diafragma Plate

Diafragma plate terdiri dari piringan logam tipis atau bahan sintetis, yang ditempatkan di antara dua ruang atau fluida yang berbeda. Diafragma plate digunakan dalam aplikasi industri dan medis, seperti pada pompa diafragma, katup diafragma, dan transduser tekanan. Keuntungan diafragma plate adalah dapat menahan tekanan yang tinggi, tahan terhadap korosi dan keausan, serta mudah dirawat. Namun, diafragma plate kurang fleksibel dan dapat rusak akibat tekanan yang berlebihan.

3. Diafragma Konduksi

Diafragma konduksi digunakan pada mikrofon dan pengeras suara, untuk mengubah getaran suara menjadi sinyal listrik. Diafragma konduksi terbuat dari bahan elastomerik yang sangat tipis, atau lembaran logam tipis yang sangat sensitif terhadap getaran suara. Keuntungan diafragma konduksi adalah responsif terhadap getaran suara yang lembut, memiliki kualitas suara yang baik, serta ringan dan tahan lama. Namun, diafragma konduksi kurang responsif terhadap suara yang kuat dan dapat rusak akibat tekanan yang berlebihan.

4. Diafragma Anuloplasty

Diafragma anuloplasty adalah prosedur bedah jantung, yang dilakukan untuk memperbaiki kerusakan pada katup jantung. Pada prosedur ini, diafragma sintetis ditempatkan di sekitar katup jantung untuk mengembalikan fungsinya yang seharusnya. Keuntungan diafragma anuloplasty adalah dapat memperbaiki kerusakan pada katup jantung dan mengurangi gejala penyakit jantung. Namun, prosedur ini membutuhkan keahlian khusus dan risiko seperti infeksi, perdarahan, atau reaksi alergi terhadap bahan sintetis.

5. Diafragma Mikroskop

Diafragma mikroskop adalah bagian dari mikroskop, yang berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke sampel yang sedang diamati. Diafragma mikroskop dapat berupa lingkaran yang terdiri dari bilah-bilah logam tipis, atau bahan sintetis yang dapat membuka atau menutup untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam mikroskop. Keuntungan diafragma mikroskop adalah dapat menghasilkan gambar yang jelas dan tajam, dengan kontrol yang baik terhadap intensitas cahaya. Namun, diafragma mikroskop kurang responsif terhadap perubahan kondisi cahaya yang tiba-tiba.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.