Sukses

Bentuk Gerakan Meroda yang Benar adalah Berputar Menyamping Arah Gerakan

Bentuk gerakan meroda yang benar adalah dengan berputar menyamping arah gerakan.

Liputan6.com, Jakarta Bentuk gerakan meroda yang benar adalah suatu hal yang perlu diperhatikan dalam senam lantai. Pasalnya, gerakan meroda merupakan salah satu praktik yang biasa diajarkan di sekolah dalam mata pelajaran Olahraga.

Selain gerakan meroda, dalam senam lantai kamu juga akan mengenal beberapa gerakan lainnya seperti guling depan, guling lenting, serta gerak meroda. Gerakan-gerakan senam lantai ini tentunya harus kamu lakukan dengan teknik yang benar untuk menghindari cedera.

Bentuk gerakan meroda yang benar adalah dengan berputar menyamping arah gerakan. Gerakan meroda merupakan jenis senam lantai tanpa alat. Kamu perlu mengenali teknik gerakan meroda secara detail agar dapat menerapkannya dengan benar.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (23/12/2022) tentang bentuk gerakan meroda yang benar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Gerakan Meroda sebagai dari Senam Lantai

Bentuk gerakan meroda yang benar adalah suatu hal yang sangat penting dipahami. Pasalnya, sebagai salah satu gerakan dalam senam lantai, gerakan meroda kerap kali dijadikan praktik dalam mata pelajaran Olahraga. Sebelum itu, kamu tentunya perlu memahami tentang senam lantai.

Senam lantai merupakan salah satu rumpun senam yang memiliki berbagai macam gerakan dan umumnya dilakukan di lantai ataupun di atas matras. Senam lantai adalah gerakan yang dilakukan di atas lantai yang datar dengan menggunakan matras sebagai alasnya. Senam lantai sendiri menggabungkan unsur kelenturan, kekuatan, lompatan, menahan pose, dan keseimbangan.

Saat di bangku sekolah, mungkin kamu pernah melakukan kegiatan senam lantai. Biasanya, guru olahragamu akan menyediakan matras dan mencontohkan beberapa gerakan. Berdasarkan materi yang ada dalam latihan senam lantai, keterampilan ini terbagi ke dalam unsur gerakan yang bersifat statis (diam di tempat) dan dinamis (berpindah tempat). Keterampilan senam lantai yang bersifat statis meliputi: kayang, sikap lilin, splits, berdiri dengan kepala, berdiri dengan kedua tangan, dan lain sebagainya. Sementara itu, keterampilan senam lantai yang bersifat dinamis meliputi guling depan, guling belakang, guling lenting, gerakan meroda, dan lain-lain.

3 dari 5 halaman

Mengenal Gerakan Meroda

Bentuk gerakan meroda yang benar adalah pengetahuan yang penting bagi siswa. Melansir dari sumber Kemdikbud, gerakan meroda adalah suatu gerakan ke samping di mana pada suatu saat bertumpu atas kedua tangan dengan kaki terbuka lebar. Gerakan meroda adalah gerakan yang dilakukan dengan cara memutarkan badan dengan sikap awalan menyamping ke arah gerakan dan tumpuan berat badan saat berputar menggunakan tangan dan kaki.

Bentuk gerakan meroda yang benar adalah suatu hal yang sangat penting dipahami agar kamu terhindar dari cedera. Posisinya menyamping arah gerakan. Gerakan meroda ringan tapi membutuhkan keberanian siswa untuk melakukan gerakan tersebut. Dalam kebanyakan kasus yang terjadi siswa kurang berani melakukan meroda karena takut akan terjatuh (Muhajir, 2007:73).

Menurut Sayuti Sahara (2002:931), gerakan meroda adalah gerakan memutar badan dengan sikap awal menyamping arah gerakan dan tumpuan berat badan ketika berputar menggunakan kedua tangan dan kaki. Gerakan meroda merupakan latihan dengan tumpuan tangan yang dilakukan secara bergantian dengan singkat, selain itu ada saat posisi badan yang terbalik (kepala berada di bawah).

Gerakan meroda merupakan gerakan yang dilakukan dengan putaran badan sebesar 90º. Pada gerakan meroda, beban yang ditanggung oleh ruas tulang belakang relatif kecil, karena saat tumpuan tangan terjadi hanya berlangsung sangat singkat.

4 dari 5 halaman

Bentuk Gerakan Meroda yang Benar

Gerakan meroda adalah gerakan memutar badan dengan sikap awal menyamping arah gerakan dengan tumpuan berat badan ketika berputar menggunakan kedua tangan dan kedua kaki. Gerakan meroda memiliki tiga komponen penting di dalamnya yaitu: awalan, saat gerakan, dan pendaratan. Jadi, bentuk gerakan meroda yang benar adalah yang sesuai dengan komponennya ini.

Melansir buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan VIII, bentuk gerakan meroda yang benar adalah sebagai berikut:

Posisi Awal

Bentuk gerakan meroda yang benar adalah pertama-tama posisi tubuh berdiri dengan sikap menyamping arah gerakan. Kemudian, sebelum melakukan gerakan, hal yang perlu diperhatikan adalah membuka kaki selebar bahu dan kedua lengan direntangkan dengan menyerong ke atas.

Gerakan

Setelah posisi badan sudah benar dan rileks, kamu perlu menentukan tangan bagian mana yang akan mengawali gerakan. Jika gerakan diawali dengan tangan kiri, maka telapak tangan bagian kiri lah yang diletakan pada matras. Kemudian, kaki bagian kanan diangkat lurus ke atas dan tangan kanan diletakan di matras dengan keadaan kaki kiri juga terangkat lurus ke atas.

Dengan begitu, badan akan berdiri dengan tumpuan tangan di atas matras. Kamu tidak perlu berlama-lama dalam posisi ini, segera turunkanlah kaki kanan dengan cepat pada matras yang disusul oleh tangan kiri dan usahakan kaki kiri yang mendarat di matras. Teknik ini berlaku bagi kamu yang memulai gerakan dengan tangan kiri.

Akhir Gerakan (Pendaratan)

Saat kamu berhasil mendaratkan kaki dan tangan di matras, tahap selanjutnya menjadi akhir dalam gerakan meroda. Berdiri dengan sikap menyamping arah gerakan dengan posisi kedua kaki terbuka selebar bahu. Kemudian, sikap kedua lengan direntangkan serong ke atas di samping telinga.

Jadi, bentuk gerakan meroda yang benar adalah dengan mengikuti posisi awal, saat gerakan, hingga akhir gerakan ini.

5 dari 5 halaman

Gerakan Lainnya

Gerakan Guling Depan dan Belakang

Gerakan guling depan adalah gerakan yang dilakukan dengan cara mengguling atau menggelinding ke depan membulat. Tahapan yang dilakukan pada gerakan ini di awali dengan tengkuk, punggung, pinggang dan panggul bagian belakang.

Melansir buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VII, gerakan guling depan terbagi menjadi dua bagian, yakni guling ke depan dengan awalan jongkok dan guling ke depan dengan awalan berdiri.

Selain gerakan guling depan, adapun gerakan guling belakang yang biasa disebut back roll. Guling ke belakang adalah gerakan yang dilakukan dengan cara menggelundung ke belakang, dimana posisi badan tetap harus membulat. Hal ini dilakukan dengan cara melipat kaki, posisi lutut melekat di dada dan kepala ditundukan sampai dagu melekat di dada.

 

Gerakan Guling Lenting

Melansir buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VII, gerakan lenting adalah suatu gerakan melentingkan badan ke atas depan yang disebabkan oleh lemparan kedua kaki dan tolakan kedua tangan, dari sikap setengah guling ke belakang atau setengah guling ke depan dengan kedua kaki rapat dan lutut lurus.

Dalam olahraga senam lantai, gerakan mengguling menjadi salah satu gerak yang cukup sulit dilakukan. Jika kamu tidak melakukan dengan benar kamu mungkin akan mengalami cedera.

Melansir buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VII, terdapat kesalahan-kesalahan yang sering terjadi, yaitu:

- Pada saat kedua kaki dilemparkan, kedua lutut berada dalam posisi bengkok

- Kedua kaki terbuka dan tidak dirapatkan

- Posisi badan kurang melenting atau bahkan terlalu melenting

- Kurangnya tolakan pada tangan

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.