Sukses

1.000 Penduduknya Jadi YouTuber, Kampung Ini Viral Dijuluki 'Desa YouTube'

Viral 'Desa YouTube' karena 1.000 warganya jadi YouTuber dan cekatan mencari konten setiap hari.

Liputan6.com, Jakarta Menjadi YouTuber kini sudah menjadi salah satu pilihan pekerjaan bagi seseorang. Kualifikasi tinggi dan lapangan pekerjaan yang sempit membuat orang mencari jalan instan yakni menjadi influencer. Berbekal kamera dan ide kreatif dalam mengolah konten, seseorang sudah bisa membuat kanal YouTube-nya sendiri.

Seperti yang terjadi di sebuah desa di kota Raipur, India. Mendadak desa yang bernama Tulsi itu menjadi populer setelah hampir 1.000 penduduknya menjadi Youtuber. Dengan total populasi 3.000 orang, desa ini memiliki setidaknya 40 saluran YouTube sendiri.

Alhasil, desa Tulsi mendapat predikat 'Desa YouTube India' karena warganya aktif mengunggah video ke platform tersebut.

Dilansir Liputan6.com dari Siakap Keli, Selasa (20/9/2022), dalam rekaman video yang viral Selasa lalu, warga desa tersebut terlihat sibuk merekam aktivitas warga lain yang mengoperasikan 'traktor' dan anak-anak berlarian di jalan-jalan desa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penduduk dari segala usia membuat YouTube

Beberapa dari mereka menggunakan drone untuk mendapatkan rekaman yang lebih baik. Selain itu, ada juga beberapa warga yang muncul sebagai talent ataupun terlibat dalam membantu aspek teknis.

"Seperti yang Anda lihat, penduduk desa kami dari segala usia adalah seniman dan membuat video untuk YouTube. Jadi semua orang menyebut desa kami 'Desa YouTube'," kata seorang warga setempat bernama Chetan Nayak.

"Banyak penduduk desa memiliki saluran YouTube mereka sendiri. Di YouTube kami membuat video komedi, program berbasis lagu, dan video balapan. Hampir semua jenis artis ada di desa ini," jelas YouTuber lain bernama Aditya Vaghil.

3 dari 3 halaman

Viral dijuluki 'Desa YouTube'

Sebagian besar penduduk desa melakukan kegiatan tersebut secara penuh, sementara sebagian lainnya mengaku sebagai pekerjaan sampingan. Mereka yang membuat YouTube hanya untuk sampingan, dapat memperoleh penghasilan dua atau tiga kali lipat dari pekerjaan mereka sebelumnya.

Diketahui, produser termuda di desa ini berusia 15 tahun, sedangkan yang tertua adalah nenek berusia 85 tahun. Karena itu, kampung ini pun viral dijuluki 'Desa YouTube'.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.