Sukses

HPP adalah Singkatan dari Harga Pokok Penjualan, Cara Menghitung dan Contohnya

HPP adalah biaya yang timbul dari aktivitas produksi.

Liputan6.com, Jakarta - HPP adalah singkatan dari Harga Pokok Penjualan. Peranan HPP adalah sangat penting dalam manajemen operasional produksi suatu barang maupun jasa. HPP adalah singkatan dari Harga Pokok Penjualan, yang timbul dari biaya produksi.

Dalam buku berjudul Modul Akuntansi Biaya oleh Ludwina Harahap, HPP adalah biaya yang timbul dari aktivitas produksi. Ini mengapa HPP adalah bukan biaya yang timbul dari barang atau jasa yang hanya disimpan atau tidak dijual-belikan.

Cara menghitung HPP adalah berasal dari penjumlahan dari persediaan awal dan pembelian. Kemudian, hasil penjumlahan itu dikurangi dengan persediaan akhir. Ada tiga unsur HPP yang perlu diketahui. Unsur HPP adalah biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Agar lebih memahami, berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam HPP adalah singkatan dari Harga Pokok Penjualan, unsur-unsur HPP, cara menghitung HPP, dan contoh perhitungan HPP, Rabu (7/9/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

HPP adalah Singkatan dari Harga Pokok Penjualan

Memahami HPP adalah singkatan dari Harga Pokok Penjualan. Nama lain dari HPP adalah Cost of Goods Sold (COGS). Dalam Jurnal STEI Ekonomi Volume 27 Nomor 1 oleh Nelli Novyarni, HPP adalah komponen dari laporan laba rugi, yang menjadi perhatian manajemen dalam mengendalikan operasional usaha yang dilakukan.

HPP adalah singkatan dari Harga Pokok Penjualan yang memengaruhi aktivitas produksi. Dalam buku berjudul Ekonomi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial oleh Basuki Darsono, HPP adalah sejumlah biaya yang timbul dari barang yang diproduksi dan dijual dalam kegiatan bisnis. Peranan HPP adalah sangat penting dalam perhitungan aktivitas usaha.

Istilah sederhana yang bisa menggambarkan HPP adalah ini sangat berguna untuk memantau kinerja bisnis yang dijalankan. Maksudnya ini memudahkan dalam perhitungan harga pokok barang dagangan yang dijual dalam periode waktu tertentu.

Dalam buku berjudul Modul Akuntansi Biaya oleh Ludwina Harahap, HPP adalah biaya yang timbul dari aktivitas produksi. Ini mengapa HPP adalah bukan biaya yang timbul dari barang atau jasa yang hanya disimpan atau tidak dijual-belikan. Agar bisa memahami tentang HPP adalah kepanjangan dari Harga Pokok Penjualan, ketahui unsur-unsur HPP.

Ada tiga unsur-unsur HPP yang memengaruhi suatu perhitungan aktivitas produksi. Dalam buku berjudul Akuntansi Manajerial oleh Hansen dan Mowen, unsur-unsur produksi adalah berupa biaya bahan baku langsung (direct material), biaya tenaga kerja langsung (direct labor), dan biaya overhead pabrik.

Ini penjelasan dari unsur-unsur HPP tersebut:

1. Biaya Bahan Baku

Unsur-unsur HPP adalah adalah biaya bahan baku. Unsur HPP ini menjadi dasar yang digunakan untuk membuat produk barang jadi. Umumnya, material yang digunakan untuk produksi barang, berasal dari pembelian lokal, impor, atau kebutuhan sendiri. Biaya bahan baku sebagai unsur-unsur HPP adalah harga bahan pokok untuk membuat produk.

2. Biaya Tenaga Kerja

Unsur-unsur HPP adalah biaya tenaga kerja langsung. Ini menjadi komponen biaya untuk menghitung Harga Pokok Penjualan. Biaya tenaga kerja langsung sebagai unsur-unsur HPP adalah terlibat dalam produksi barang maupun jasa.

Kemudian, biaya tenaga kerja tidak langsung sebagai unsur-unsur HPP adalah semua biaya tenaga kerja yang secara tidak langsung terlibat dalam produksi. Tenaga kerja tidak secara khusus terlibat dalam operasi tertentu atau saat produksi. Ini sudah termasuk biaya overhead.

3. Biaya Overhead Pabrik

Unsur-unsur HPP adalah biaya overhead pabrik. Ini berupa semua biaya yang terjadi dalam pembuatan suatu produk. Biaya overhead dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan skala usaha, jenis usaha, sumber daya yang digunakan, dan lain sebagainya.

3 dari 3 halaman

Cara Menghitung HPP dan Contoh Perhitungannya

Apabila sudah memahami tentang HPP adalah singkatan dari Harga Pokok Penjualan, kemudian pahami cara menghitung HPP dan contoh perhitungannya. Begini rumus cara menghitung HPP adalah Harga Pokok Penjualan yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:

HPP = (Biaya Persediaan Awal + Biaya Pembuatan Inventaris Baru) : (Pembelian Bersih - Persediaan Akhir)

HPP = (Persediaan Awal + Pembelian) - Persediaan Akhir

1. Contoh Cara Menghitung HPP Pertama:

Sebuah toko kue membuat laporan akhir tahun dengan saldo jumlah persediaan sebagai berikut:

Persediaan awal barang tahun 2021 = Rp500.000.000.

Pembelian baru selama tahun 2021 = Rp750.000.000.

Persediaan akhir barang tahun 2021 = Rp200.000.000.

Dari laporan tersebut, Harga Pokok Penjualan yang didapatkan oleh perusahaan sesuai cara menghitung HPP adalah:

HPP = Rp750.000.000 + Rp500.000.000 - Rp200.000.000 = Rp1.050.000.000.

Dari angka tersebut, dapat dipahami bahwa toko kue tersebut telah menjual barang dagangan sebesar Rp1.050.000.000 selama tahun 2021. Perhitungan ini perlu dilakukan setiap akhir tahun agar membantu mengetahui besaran untung dan rugi yang didapatkan dari penjualan.

2. Contoh Cara Menghitung HPP Kedua:

Cara menghitung harga pokok penjualan untuk pesanan bulan Maret 2017 sebanyak 12.000 pcs screw AGG75620701, maka PT. Seoul Precision Metal melakukan perhitungan harga pokok penjualan sebagai berikut:

- Perhitungan Total Biaya Produksi:

Biaya Bahan Baku = Rp 3.177.902,52

Biaya Tenaga Kerja = Rp 148.575,60

Biaya Overhead = Rp 133.059,12

(semua dijumlahkan)

Total Biaya Produksi = Rp 3.459.537,24

- Perhitungan Harga Pokok Penjualan:

HPP = Total Biaya Produksi + (10% x Total Biaya

Produksi)

HPP = Rp 3.459.537,24 + (10% x Rp 3.459.537,24)

HPP = Rp 3.459.537,24 + Rp 345.953,72

HPP = Rp 3.805.490,96

3. Contoh Cara Menghitung HPP Ketiga:

Cara menghitung harga pokok penjualan untuk pesanan bulan Februari dari PT. LG Indonesia sebanyak 10.137 pcs screw AGG75620701. Kemudian yang akan dikirim ke PT. LG Indonesia secara bertahap pada tanggal yang sudah ditentukan sesuai dengan permintaan dari bagian purchasing pihak pelanggan.

Maka PT. Seoul Precision Metal melakukan perhitungan harga pokok penjualan sebagai berikut:

- Perhitungan Total Biaya Produksi:

Biaya Bahan Baku = Rp 2.713.448,03

Biaya Tenaga Kerja = Rp 133.784,07

Biaya Overhead = Rp 113.889,28

(semua dijumlahkan)

Total Biaya Produksi = Rp. 2.961.121,38

- Perhitungan Harga Pokok Penjualan:

HPP = Total Biaya Produksi + (10% x Total Biaya Produksi)

HPP = Rp 2.961.121,38 + (10% x Rp 2.961.121,38)

HPP = Rp 2.961.121,28 + Rp 296.112,14

HPP = Rp 3.257.233,42

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.