Sukses

Arti Bhinneka Tunggal Ika Adalah Berbeda-beda Tetapi Tetap Satu Jua, Ini Penjelasannya

Arti Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Liputan6.com, Jakarta Arti Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Arti Bhinneka Tunggal Ika ini berasal dari bahas Jawa Kuno, Bhinneka Tunggal Ika merupakan  moto atau semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila. 

Mengetahui arti Bhinneka Tunggal Ika adalah wajib bagi seluruh warga Indonesia. Arti Bhinneka Tunggal Ika adalah mempunyai makna yang mendalam dalam lambang negara Indonesia. Di mana Bhinneka artinya beragam, Tunggal artinya satu, dan Ika artinya itu.

Arti Bhinneka Tunggal Ika adalah menjadi gambaran luas Indonesia yang memiliki berbagai suku, agama, budaya, ras, adat, bahasa, dan etnik yang berbeda-beda namun harus tetap bersatu dalam kesatuan negara Republik Indonesia.

Berikut ini penjelasan mengenai arti Bhinneka Tunggal Ika beserta sejarah hingga fungsinya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (31/8/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Arti Bhinneka Tunggal Ika

Seperti yang dijelaskan di atas, bahwa arti Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetap satu jua. Arti Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 1951 dan Undang Undang RI Nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.

Tertuang dalam Pasal 5 yang berbunyi, "Di bawah lambang tertulis dengan huruf latin sebuah semboyan dalam bahasa Jawa-Kuno, yang berbunyi: Bhinneka Tunggal Ika. Penjelasan dari Pasal 5 tersebut, perkataan Bhinneka adalah gabungan dua perkataan: bhinna dan ika. Kalimat seluruhnya itu bisa disalin, 'berbeda-beda tetapi tetap satu jua'.

Bhinneka Tunggal Ika merupakan kalimat yang terdapat pada pita yang dicengkeram oleh burung garuda, lambang negara Indonesia. Pita bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika tersebut ditulis dengan tinta warna hitam dan pita yang putih. Bhinneka Tunggal Ika adalah merupakan jati diri kebangsaan Indonesia yang tepat untuk menyatukan perbedaan.

3 dari 4 halaman

Sejarah Bhinneka Tunggal Ika

Kalimat Bhinneka Tunggal Ika sendiri berasal dari bahasa Jawa Kuno yang diambil dari kakawin Sutasoma karangan Mpu Tantular dari kerajaan Majapahit  pada masa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14 M. Kakawin ini berisi ajaran toleransi antara umat Hindu Siwa dengan umat Buddha. Meski dengan segala perbedaan, tetap harus bersatu padu.

Kutipan ini berasal dari pupuh 139, bait 5. Bait ini secara lengkap seperti di bawah ini:

Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa,

Bhinneki rakwa ring apan kena parwanosen,

Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal,

Bhinneka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.

Terjemahan:

Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda.

Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali?

Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal

Terpecah belahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.

(Terjemahan: teks oleh Dr. Soewito Santoso)

Menurut jurnal dari Letkol Czi Dr. Safril Hidayat, psc, M.Sc tentang Bhinneka Tunggal Ika, dalam buku Bung Hatta Menjawab (1979), Mohammad Hatta menuliskan bahwa usai merdeka, semboyan ini dicantumkan dengan lambang yang dibuat Sultan Abdul Hamid (Pontianak)dan diresmikan pemakaiannya oleh Kabinet RIS tanggal 11 Februari 1950 sebagai semboyan pada lambang negara.

Mohammad Yamin dalam bukunya 6000 Tahun Sang Merah Putih (1954) menyatakan bahwa semboyan itu dinamai seloka Tantular karena kalimat yang tertulis dengan huruf yang jumlah aksaranya 17 itu berasal dari pujangga Tantular yang mengarang kitab Sutasoma pada Era Majapahit. Arti seloka itu adalah walaupun berbedabeda ataupun berlainan agama, keyakinan dan tinjauan tetapi tinggal bersatu.

Jauh sebelumnya, semboyan Bhinneka Tunggal Ika pertama kali diteliti oleh Prof. H. Kern pada tahun 1888 dalam Verspreide Geschriften (1916, IV:172). Semboyan ini awalnya tertera dalam lontar Purusadacanta atau Sutasoma (lembar 120) yang tersimpan di Perpustakaan Kota Leiden.

Semboyan diteliti kembali oleh Muhammad Yamin pada tahun-tahun berikutnya dan tertuang dalam bukunya 6000 tahun Sang Merah Putih (1954). Sejarah semboyan Bhinneka Tunggal Ika menempuh proses evolusi dan kristalisasi mulai sebelum kemerdekaan, pergerakan nasional 1928 sampai berdirinya negara Republik Indonesia 1945.

4 dari 4 halaman

Fungsi Bhinneka Tunggal Ika

Arti Bhinneka Tunggal Ika adalah memiliki arti yang sangat penting untuk bangsa Indonesia. Hal ini karena semboyan Bhinneka Tunggal Ika menjadi alat pemersatu bangsa Indonesia yang beragam dan menjadi perwujudan persatuan dan kesatuan.

Tanpa adanya Bhinneka Tunggal Ika, bisa jadi akan muncul konflik akibat keberagaman. Oleh karena itu, arti Bhinneka Tunggal Ika sangat penting bagi Indonesia. Berikut ini terdapat beberapa fungsi Bhinneka Tunggal Ika, yaitu:

1. Sebagai Pemersatu bangsa Indonesia.

2. Mewujudkan cita-cita luhur bersama.

3. Menghambat terjadinya konflik karena kepentingan individu atau kelompok.

4. Memiliki tujuan yang sama, yakni mempertahankan persatuan dan kesatuan.

5. Sebagai wujud perdamaian Indonesia.

6. Sebagai wujud masyarakat madani. Masyarakat yang menjunjung tinggi nilai, norma dan hukum yang ditopang oleh penguasaan ilmu pengetahan dan teknologi.

Fungsi Bhinneka Tunggal Ika ini juga membutuhkan dan memerlukan kesadaran diri dari setiap rakyat Indonesia untuk menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, sehingga Indonesia tidak akan terpecah belah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.