Sukses

Konstipasi Adalah Masalah BAB, Kenali Penyebab dan Langkah Pencegahannya

Ketahui apa itu konstipasi serta gejala dan langkah pencegahannya.

Liputan6.com, Jakarta Konstipasi adalah keadaan dimana terjadi penurunan frekuensi buang air besar. Konstipasi adalah kondisi yang terjadi akibat gerakan usus yang lebih lambat sehingga BAB terasa keras atau sulit.

Konstipasi adalah kondisi kesehatan yang juga dikenal dengan sebutan sembelit. Kondisi ini bisa melanda orang dari segala usia.

Konstipasi adalah kondisi yang bisa membuat Anda merasa gelisah dan tidak enak. Bahkan, konstipasi, kembung, diare, sakit perut dan kram adalah gejala umum yang muncul menjelang menstruasi pada beberapa wanita.

Dilansir Liputan6.com dari Mayo Clinic, Selasa (19/7/2022), meski konstipasi adalah kondisi kesehatan yang umum terjadi pada orang dari segala jenis usia termasuk anak-anak, namun konstipasi bisa menjadi berbahaya jika bersifat kronis, atau terjadi dalam waktu yang lama.

Jika telah menjadi kronis, konstipasi adalah kondisi yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Konstipasi yang kronis akan mendorong orang untuk mengejan secara berlebihan agar bisa buang air besar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Gejala dan Penyebab Konstipasi

Jika sembelit terjadi dalam jangka waktu yang lama, konstipasi adalah salah satu penyebab dari penyakit wasir dan ambeien. Oleh karena itu penting deteksi dini konstipasi dengan mengenali gejala-gejalanya.

Masih dilansir dari Mayo Clinic, konstipasi adalah kondisi yang dapat dikenali dari sejumlah gejala, antara lain sebagai berikut:

- Buang air besar kurang dari tiga kali seminggu.

- Memiliki tinja yang kental atau keras.

- Mengejan untuk buang air besar.

- Merasa seolah-olah ada penyumbatan di rektum Anda yang mencegah buang air besar.

- Merasa seolah-olah Anda tidak dapat sepenuhnya mengosongkan tinja dari rektum Anda.

- Membutuhkan bantuan untuk mengosongkan rektum Anda, seperti menggunakan tangan Anda untuk menekan perut Anda dan menggunakan jari untuk mengeluarkan tinja dari rektum Anda.

 

3 dari 5 halaman

Penyebab Konstipasi

Konstipasi dalah kondisi gangguan sistem pencernaan yang disebabkan oleh sejumlah faktor. Konstipasi adalah kondisi yang terjadi terkait dengan aktivitas usu besar yang terhambat. Dilansir dari Healthline, Selasa (19/7/2022), tugas utama usus besar adalah menyerap air dari sisa makanan saat melewati sistem pencernaan. Proses ini kemudian menciptakan tinja (limbah).

Otot-otot usus besar akhirnya mendorong limbah keluar melalui rektum untuk dibuang. Konstipasi adalah kondisi jika tinja tetap berada di usus besar terlalu lama, itu bisa menjadi keras dan sulit untuk dikeluarkan.

Konstipasi adalah kondisi kesehatan yang umum disebabkan oleh pola makan yang buruk. Pola makan yang buruk terjadi karena konsumsi makanan tanpa nutrisi yang berimbang dan kurang serat.

Makanan kaya serat biasanya makanan nabati. Serat penting untuk mencegah konstipasi. Serat bisa berbentuk larut dan tidak larut. Serat larut dapat larut dalam air dan menciptakan bahan seperti gel yang lembut saat melewati sistem pencernaan.

Konstipasi adalah kondisi masalah pencernaan yang disebabkan oleh sejumlah penyebab umum, antara lain adalah pola makan yang kurang serat, kurangnya cairan atau dehidrasi, aktivitas fisik dan kurang olahraga, menahan buang air besar, pengaruh jenis obat tertentu, menstruasi, kehamilan, serta faktor usia.

4 dari 5 halaman

Langkah Praktis Mencegah Konstipasi

Konstipasi adalah masalah kesehatan yang sebenarnya bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat dengan rutin berolahraga dan menjaga pola makan.

Berikut adalah sejumlah langkah praktis untuk mencegah konstipasi:

- Perbanyak makan makanan berserat seperti kacang-kacangan, sayuran, buah-buahan, sereal gandum dan dedak.

- Kurangi konsumsi makanan rendah serat seperti makanan olahan, dan produk susu dan daging.

- Perbanyak minum air putih.

- Rutin melakukan aktivitas fisik dan cobalah untuk berolahraga secara teratur.

- Cobalah untuk mengelola stres.

- Jangan abaikan keinginan untuk buang air besar.

- Cobalah untuk membuat jadwal yang teratur untuk buang air besar, terutama setelah makan.

- Untuk mencegah sembelit pada anak, pastikan anak-anak yang mendapatkan asupan serat dalam MPASI mereka.

5 dari 5 halaman

Tanda-Tanda Konstipasi Mulai Berbahaya

Konstipasi adalah kondisi yang bisa sangat berbahaya jika mulai terjadi sejumlah gejala. Jika tanda-tanda konstipasi mulai dianggap berbahaya, segera hubungi dokter untuk melakukan pemeriksaan dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Konstipasi adalah kondisi yang berbahasa jika mulai muncul sejumlah gejala antara lain sebagai berikut:

- pendarahan dari rektum

- terdapat darah di tinja Anda

- sakit perut terus menerus

- nyeri di punggung bawah

- kembung

- muntah

- demam

- penurunan berat badan yang ekstrem

- perubahan gerakan usus yang tiba-tiba

Jika gejala-gejala tersebut terjadi, segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan medis. Sebab, konstipasi yang parah juga dapat memicu penyakit lain yang lebih parah, seperti wasir dan ambeien.

Jangan lupa untuk menerapkan pola hidup sehat dengan menjaga pola makan dan melakukan aktivitas fisik secara rutin termasuk olahraga. Konstipas adalah kondisi yang juga bisa dihindari dengan mengelola stres.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Konstipasi merupakan kondisi di mana buang air besar terjadi kurang dari tiga kali dalam satu minggu.

    konstipasi

  • Sembelit dikenal juga dengan istilah konstipasi. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan gangguan atau masalah pada sistem pencernaan

    Sembelit

  • Wasir, atau dalam bahasa medis disebut hemoroid, merupakan suatu kondisi dimana terjadi pelebaran dari pembuluh darah.

    Wasir

  • ambeien