Sukses

Incinerator adalah Alat Pembakar Limbah Padat, Ini Manfaat dan Komponen Alatnya

Incinerator adalah alat yang digunakan untuk membakar limbah dalam bentuk padat dan dioperasikan dengan memanfaatkan teknologi pembakaran pada suhu tertentu.

Liputan6.com, Jakarta Pengertian incinerator adalah alat yang digunakan untuk membakar limbah dalam bentuk padat dan dioperasikan dengan memanfaatkan teknologi pembakaran pada suhu tertentu. Dalam perhitungannya, incinerator mampu untuk mengurangi volume sampah hingga 95-96%, tergantung komposisi dan derajat recovery sampah.

Incinerator sendiri banyak digunakan dalam bidang kesehatan dan pabrik produk padat dalam skala besar. Pada saat pengoperasian incinerator, sebaiknya temperature first chamber dipertahankan antara 600°C – 950°C (temperature pirolisa). 

Dengan suhu panas itulah, uang pada saat pemakaian incinerator dapat dimanfaatkan untuk energi pembangkit listrik. Insinerasi sangat populer di beberapa negara seperti Jepang di mana lahan merupakan sumber daya yang sangat langka. Bahkan Denmark dan Swedia sudah menggunakannya baik untuk mengurangi volume sampah maupun sebagai energi pembangkit listrik.

Berikut ini ulasan mengenai manfaat incinerator, komponen alat, cara kerja, kelebihan, dan kekurangannya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (6/2/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Manfaat Incinerator

Berikut ini ada beberapa manfaat incinerator adalah:

1. Dapat mengurangi massa atau volume limbah padat.

2. Mendestruksikan patogen yang berbahaya seperti kuman penyakit menular.

3. Tidak memerlukan lahan yang luas.

4. Mudah, efisien, dan cepat.

3 dari 5 halaman

Cara Kerja Incinerator

Berikut ini ada penjelasan mengenai cara kerja dari incinerator adalah:

1. Tahapan pertama dari cara kerja incinerator adalah membuat air dalam sampah menjadi uap air, sehingga hasilnya limbah menjadi kering dan siap terbakar.

2. Tahapan kedua dari cara kerja incinerator adalah terjadinya proses pirolisis, yakni pembakaran tidak sempurna, dimana temperatur belum terlalu tinggi.

3. Fase berikutnya adalah pembakaran sempurna. Pembaharan sempurna ini menggunakan suhu antara 600°C – 1100°C (temperature pirolisa). 

4 dari 5 halaman

Komponen Peralatan Incinerator

Terdapat sejumlah komponen peralatan incinerator adalah sebagai berikut ini:

1. Fasilitas Pengumpan dan Perlengkapan

Fasilitas ini yang paling berperan untuk kelangsungan operasional unit, karena saat sampah akan dibakar perlu dilakukan pemilihan jenis sampah yang akan masuk ke ruang bakar serta kondisi yang dipersyaratkan dalam desain incinerator. Kegiatan dalam proses ini antara lain:

a. Pemilahan dan pemisahan sampah dari komponen yang tidak dapat dibakar.

b. Penimbangan sampah umpan.

c. Pengukuran atau analisa komposisi.

d. Penimbunan pada banker atau hopper.

2. Ruang Bakar Incinerator

Furnace berfungsi untuk ruang pembakar sampah. Ruang bakar ini didesain sedemikian rupa agar dapat digunakan sebagai proses konversi panas gas pembakaran ke pipa air, sehingga membangkitkan uang yang nantinya akan membangkitkan listrik melalui konversi ke turbin dan generator. Temperatur pada ruang bakar incinerator dapat mencapat 1100°C.

3. Pendinginan Gas

Panas yang terjadi karena proses pembakaran dikonversikan ke peralatan atau pipa penukar panas, sehingga uang akan terbangkitkan dan temperatur gas bakar akan turun. Sebelum gas dibuang keluar, maka ada unit penukar panas yang akan menyerap panas dari gas tersebut yaitu pemanas awal air pengisian boiler. Dari temperatur gas buang 800-900°C, dapat diturunkan dengan sistem pendinginan ini hingga 300-450°C dan melalui penukar panas untuk pemanasan awal udara temperatur gas buang dapat diturunkan sampai 200°C yang akan dilepas ke udara melalui cerobong.

4. Pengendali Gas Buang

Untuk mengatasi pencemaran lingkungan akibat gas buang sisa pembakaran dan partikel abu dari pembakaran sampah, maka incinerator dilengkapi dengan peralatan pengumpul abu atau dust collector dan peralatan pereduksi nitrogen oksida atau sulfur oksida.

5. Pembangkit Daya

Untuk mengkonversikan energi uang menjadi energi listrik, maka peralatan pengkonversi seperti turbin uang dan generator di instalasi pada sisi pemanfaatan uang yang terbangkitkan. Uap akan memutar turbin yang dikopel dengan generator listrik. Sehingga daya listrik dapat diproduksi dari proses konversi energi. Daya yang dapat dibangkitkan tergantung pada jumlah sampah yang memiliki kandungan bahan mampu bakar seperti serat, kertas atau limbah biomassa.

6. Pengolahan Air Limbah

Sampah yang basah pada tempat penimbunan akan menimbulkan masalah yaitu terjadinya penumpukan air limbah dari sampah tersebut. Untuk itu, diperlukan unit pengolah air limbah yang berguna untuk membersihkan kandungan organik dan inorganik yang berbahaya bagi lingkungan.

5 dari 5 halaman

Kelebihan dan Kekurangan Incinerator

Berikut ini terdapat sejumlah kelebihan dan kekurangan incinerator adalah.

1. Kelebihan Incinerator

a. Dapat mereduksi atau menurunkan sebagian besar volume sampah.

b. Membersihkan atau menurunkan kandungan bakteri yang menjadi pencemar lingkungan.

c. Sangat cocok untuk pengolahan sampah yang membutuhkan waktu cepat.

d. Panas pembakaran dapat segera dimanfaatkan untuk pembangkit uang atau pembangkit daya listrik.

2. Kekurangan Incinerator

a. Gas buang dari proses pembakaran berpotensi mencemarkan lingkungan karena kandungan bahan beracun seperti substansi dioksin.

b. Gas buang merupakan pembawa sebagian besar CO2 yang menjadi penyebab pemanasan global.

c. Abu yang tersisa dari pembakaran mencapai 20% dari sampah yang dibakar.

d. Unsur merkuri akan terlepas ke udara dalam bentuk uang yang terbawa pada gas buang.

e. Berpotensi sebagai pencemar lingkungan apabila tidak dilengkapi dengan pengolahan gas buang. Pembakaran sampah yang mengandung bahan atau limbah kimia akan melepaskan kandungan kadmium, timbal atau bahan-bahan yang berpotensi sebagai pencemar lingkungan.

f. Diperlukan peralatan pengolah gas buang yang basah setelah proses pembakaran karena gas yang basah ini akan dapat merusak atau sebagai gas destruktif apabila lepas ke udara. Oleh karena itu, dihitung sebagai tambahan biaya dalam pemakaian incinerator.

g. Berpotensi pencemar emisi partikulat karena kandungan abu yang besar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.