Sukses

Jantung Wanita Tidak Cocok Ditransplantasikan ke Pria

Untuk transplantasi jantung, ternyata jantung wanita tidak cocok untuk pria.

Transplantasi jantung mungkin satu-satunya cara yang bisa dilakukan bila kondisi jantung sudah dalam kondisi parah. Tapi menurut sebuah studi yang dilakukan oleh the United Network for Organ Sharing (UNOS), ternyata jantung wanita tidak cocok untuk ditransplantasikan ke pria.

Seperti dilansir Everydayhealth, Jumat (10/1/2014), peneliti utama, Robert M. Reed mengatakan bahwa pria yang menerima jantung wanita, 32 persen lebih cepat meninggal pada tahun pertama setelah transplantasi.

Sementara ahli jantung dari Massachusetts General Hospital (MGH) Cardiac Transplant Program di Boston, Stephanie Moore, MD mengatakan, masalahnya bukan karena jantung wanita tidak bekerja pada pria tapi ukuran jantung wanita yang lebih kecil, tidak akan bekerja dengan baik dalam tubuh pria yang lebih besar. Maka itu jauh lebih penting mendapatkan jantung yang ukurannya benar tanpa memandang jenis kelamin.

"Data menunjukkan bahwa 77 persen dari mereka yang mendapat transplantasi jantung adalah laki-laki tetapi hanya 71 persen dari pendonor adalah laki-laki," katanya.

Jadi bagaimana memilih jantung yang tepat? Moore menyampaikan bahwa jantung yang baik untuk dipilih transplantasi sebagai berikut:

1. Melihat MRI jantung, mempertimbangkan jenis kelamin, tinggi badan, berat badan dan usia pendonor dan penerima donor.

"Tapi rumus ini hanya secara umum. Pada dasarnya, massa jantung lebih kecil bagi perempuan dibandingkan laki-laki dengan tinggi dan berat badan yang sama. Inilah yang membuat tinggi dan berat badan pria dan wanita tidak sama. Kami juga mempertimbangkan waktu jantung bertahan, karena donor hanya dapat dipertahankan di luar tubuh selama empat atau lima jam maksimal," jelasnya.

2. Usia pendonor dan stabilitas donor juga dipertimbangkan

3. Memperhitungkan keparahan penyakit penerima termasuk kompleksitas operasi

4. Dibutuhkan pendonor yang murah hati dan mau bekerja dengan tim

(Fit/Igw)

Baca juga:

Cara Kemenkes Kontrol Kasus Hipertensi dan Serangan Jantung

Makan Apel Sehari Kurangi Risiko Serangan Jantung

Kerja Berlebihan, Risiko Serangan Jantung Mengintai

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.