Sukses

Susu Sapi untuk Anak Sapi?

Mungkin terdengar aneh bagi Anda, tapi pernyataan ini selalu jadi perbincangan para ahli.

Mungkin terdengar aneh bagi Anda, tapi pernyataan ini selalu jadi perbincangan para ahli gizi hingga para dokter pemerhati kesehatan.

Guru besar Kedokteran Albert Einstein College of Medicine, AS, Hiromi Shinya, MD misalnya, ia mengungkapkan bahwa susu sapi tidak baik diberikan pada manusia. Karena susu pada pertumbuhan anak sapi belum tentu berguna bagi manusia.

"Terlebih lagi, dalam dunia alami, tidak ada mamalia yang minum susu setelah dewasa (kecuali homo sapiens). Inilah cara kerja alam," kata Hiromi seperti ditulis dalam bukunya berjudul 'the Miracle of Enzyme', Selasa (12/11/2013).

Menurut Hiromi, hanya manusia yang dengan snegaja mengambil susu dari spesies lain, mengoksidasi dan meminumnya. Dan ini bertentangan dengan hukum alam.

"Jika Anda mendata berbagai nutrisi yang ditemukan baik dalam susu sapi maupun dalam ASI, keduanya memang serupa. Ada nutrisi seperti protein, lemak, laktosa, zat besi, kalsium, fosfor, natrium, kalium dan vitamin. Namun kualitas dan jumlah nutrisi ini sangat berbeda," jelasnya.

Hiromi menyampaikan, komponen protein utama dalam susu sapi disebut juga kasein. Ini yang disebutnya merupakan protein yang sangat sulit dicerna dalam sistem pencernaan manusia.

"Selain itu, susu sapi juga mengandung bahan antioksidan laktoferin, yang memperkuat fungsi sistem kekebalan tubuh. Namun laktoferin yang terdapat dalam ASI adalah 0,15 persen sementara yang terdapat dalam susu sapi hanya 0,01 persen," ungkapnya.

Melihat hal tersebut, Hiromi mengatakan, walaupun terlihat memiliki banyak manfaat, susu sapi bukanlah makanan yang cocok bagi manusia.

"Kita mengubah susu segar yang pada dasarnya memang tidak baik untuk kita, apalagi kemudian makanan tersebut diproses dengan cara homogenisasi dan pasteurisasi pada suhu tinggi," katanya.

Satu hal lagi yang menarik disampaikan Hiromi bahwa susu hanya untuk diminum oleh bayi-bayi yang baru lahir. Karena menurutnya, walaupun banyak orang dewasa yang kekurangan laktase pada saat baru dilahirkan, namun semua bayi yang sehat memiliki cukup banyak enzim tersebut untuk kebutuhannya. Terlebih lagi kadar laktosa dalam ASI sekitar 7 persen, sementara dalam susu sapi hanya 4,5 persen. Jadi kebutuhannya tentu sangat berbeda.

Baca Juga Serial Kontroversial lainnya:

(Ingat, Susu Itu Nggak Bikin Gemuk, Ya!)

(Beda Alergi Susu Sapi dan Lactose Intolerance)

(Fit/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.