Sukses

[VIDEO] Operasi `Stent` Jantung yang Dilakukan Bush, Apaan Sih?

Tidak banyak orang tahu tentang operasi stent untuk jantung seperti yang dilakukan George W Bush. Bagaimana sih prosedurnya?

Selasa 6 Agustus waktu setempat di Rumah Sakit Texas Health Presbyterian, mantan presiden Amerika Serikat George W Bush menjalani operasi jantung menggunakan stent.

Sebelumnya, saat menjalani pemeriksaan kesehatan rutin ditemukan penyempitan di salah satu pembuluh darah arterinya. Prof. Dr. dr. T. Santoso, MD, Sp.PD, KKV,Sp.JP, FACC, FESC dalam sebuah sesi wawancara dengan wartawan beberapa waktu lalu sperti ditulis, Rabu (7/8/2013) menyebutkan, salah satu pengobatan penyakit jantung koroner (PJK) yang amat bermanfaat adalah intervensi koroner perkutan atau ”Percutaneous Coronary Intervention (PCI)”.

PCI menggunakan kateter dan melalui kateter dimasukkan berbagai alat untuk melakukan rekayasa plak yang menyebabkan penyempitan tersebut supaya terbuka dan normal kembali. Alat yang dipakai termasuk balon, stent, atau alat-alat lain, seperti alat bor, alat pengerokan pembuluh darah, filter dan lain lain.

Dibanding operasi bypass, keunggulan PCI adalah tidak diperlukannya persiapan khusus, pembiusan total, maupun penggergajian rongga dada (sayatan hanya 1-2 mm). Umumnya hanya perlu satu hari perawatan, tak menimbulkan rasa sakit, masa perawatan hanya sehari, tidak perlu rehabilitasi, dan penderita dapat langsung melakukan kegiatan dan olah raga setelah pulang. Intinya, tindakan ini nyaris tak berefek samping dan merupakan keunggulan teknologi ini.

Mengapa stent?
Pada umumnya untuk mendapatkan hasil PCI yang baik dan dapat dinikmati jangka panjang diperlukan pemasangan stent. Stent bermanfaat untuk menyanggah liang koroner agar tidak mudah menyempit kembali (restenosis) setelah dilebarkan dengan balon.

Tanpa stent sekitar 30-40% pasien mengalami kekambuhanan kembali akibat restenosis. Karena itu, tak heran bila George w Bush direkomendasikan untuk menjalani prosedur ini oleh para dokter di Amerika Serikat.

Kata ‘stent’ sendiri berasal dari nama dokter gigi asal Inggris bernama Charles T. Stent (1807-1885) yang menggunakan alat penyangga khusus untuk meratakan gigi.

Proses pengiriman dan pemasangan stent jantung ini sebenarnya sederhana. Stent yang menempel pada balon di ujung kateter diarahkan ke lokasi penyempitan. Pada saat balon dikembangkan, stent pun ikut mengembang lalu menempel di dinding dalam pembuluh koroner.

Balon kemudian dikempiskan dan ditarik kembali dengan meninggalkan stent dalam koroner. Untuk memasang stent pada posisi yang tepat, diperlukan panduan sinar tembus (fluoroscopy) dengan alat angiografi.

Stent terbuat dari baja antikarat dan tersedia dalam berbagai ukuran. Diameter mulai dari 2,25mm hingga 4mm. Sedangkan panjangnya dapat mencapai 33mm. Pemilihan ukuran stent ini ditentukan dokter berdasar diameter koroner dan panjang penyempitannya.

Pada masa kini terdapat paten lebih dari 100 jenis stent yang diproduksi berbagai perusahaan, masing-masing dengan desain, ukuran diameter, panjang, serta karakteristik fisiknya. Model stent mirip spiral atau seperti sangkar.

(Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.