Pasangan Max Verstappen Ungkap Putrinya adalah 'Rainbow Baby', Ini Arti di Baliknya

Rainbow baby sering dianggap sebagai 'bayi ajaib' karena kehadirannya membantu proses penyembuhan orang tua setelah kehilangan. Namun, perjalanan menuju kelahiran bayi ini tidak selalu mudah. Banyak calon orang tua yang mengalami kecemasan, rasa bersalah, hingga ketakutan.

Ada perasaan bertentangan antara mengenang bayi yang telah tiada dan merayakan kehidupan baru yang hadir. Perasaan duka yang belum sepenuhnya hilang bisa datang bersamaan dengan kehilangan atas lahirnya bayi baru.

Kehamilan setelah kehilangan sering kali memunculkan perasaan kompleks. Oleh sebab itu, penting bagi calon orang tua untuk memproses emosi dengan dukungan pasangan, bantuan profesional, dan berbagi cerita dengan orang lain yang pernah mengalami hal serupa.

Perempuan yang pernah mengalami kehilangan bayi memiliki risiko lebih tinggi terhadap depresi pascapersalinan dan kecemasan. Dalam masa seperti ini, bantuan dari konselor atau tenaga kesehatan mental bisa sangat membantu.

Rasa cemas saat hamil setelah kehilangan adalah hal yang wajar. Banyak yang memilih untuk mencari dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok pendukung.

Aktivitas seperti menulis jurnal dan merawat diri juga dapat membantu mengelola perasaan. Rasa duka bisa sangat melelahkan, terutama saat sedang mengandung. Oleh sebab itu, penting untuk meminta bantuan dan mengambil waktu istirahat ketika dibutuhkan. Menjalani hari demi hari dengan perlahan dapat membantu menjaga ketenangan batin.

Selama kehamilan, dokter akan memberikan saran mengenai pemeriksaan dan pemantauan yang dibutuhkan. Pemantauan rutin membantu memastikan bayi tumbuh dengan sehat hingga waktu persalinan tiba.

Salah satu cara yang bisa dilakukan di rumah adalah menghitung gerakan bayi, terutama mulai usia kandungan 28 minggu. Melakukan hal tersebut setiap hari pada waktu yang sama dapat memberikan rasa tenang bagi calon ibu.

Jika ada perubahan pada gerakan bayi, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.