Sukses

Vaksin BCG Ditemukan 104 Tahun yang Lalu, Prof. Tjandra: Saatnya Mengembangkan Vaksin TB Baru

Vaksin BCG berusia 104 tahun. Prof. Tjandra: Saatnya kembangkan vaksin TB baru yang lebih efektif, Indonesia ikut uji coba vaksin M72/AS01E.

OlehAditya Eka PrawiraDiperbarui 09 Mei 2025, 07:15 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2025, 07:14 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Vaksin BCG yang digunakan untuk mencegah Tuberkulosis (TB) telah ditemukan lebih dari satu abad yang lalu, tepatnya pada tahun 1921.

Meskipun efektif untuk mencegah TB berat pada anak-anak, efektivitasnya semakin berkurang seiring berjalannya waktu.

Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Prof. Tjandra Yoga Aditama menekankan bahwa sudah saatnya mengembangkan vaksin baru yang lebih efektif untuk menangani TBC.

"Vaksin BCG ditemukan lebih dari 104 tahun yang lalu. Meski sudah banyak membantu mencegah kematian akibat TBC pada anak-anak, vaksin ini memiliki keterbatasan dalam memberikan perlindungan jangka panjang," ujar Prof. Tjandra kepada Health Liputan6.com melalui sambungan telepon pada Kamis, 8 Mei 2025.

Menurut Prof. Tjandra, seiring dengan perkembangan teknologi dan penelitian vaksin, kini saatnya untuk menggantikan vaksin BCG dengan vaksin yang lebih efektif.

"Dengan teknologi pembuatan vaksin yang semakin maju, terutama setelah penemuan vaksin COVID-19, kita harus memanfaatkan kemajuan ini untuk mengembangkan vaksin TB yang lebih baik dan lebih aman," tambahnya.

 

2 dari 3 halaman

Penelitian Vaksin Baru di Indonesia

Indonesia sendiri menjadi salah satu negara yang terlibat dalam uji coba vaksin TB baru yang sedang dikembangkan. Proyek vaksin ini, yang dikenal dengan nama M72/AS01E, sedang dalam tahap penelitian fase 3.

Beberapa negara dengan tingkat beban TB tinggi, termasuk Indonesia, terlibat dalam uji coba ini untuk menilai efektivitas vaksin terhadap TB.

"Indonesia, bersama dengan negara-negara dengan beban TB yang tinggi seperti Afrika Selatan, Kenya, dan Malawi, menjadi bagian penting dalam penelitian ini. Bila penelitian fase 3 berhasil, vaksin ini akan memasuki tahap distribusi yang lebih luas," ujar Prof. Tjandra.

 

3 dari 3 halaman

Vaksin TB Baru: Harapan Baru dalam Perang Melawan TBC

Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan global dengan lebih dari 10 juta kasus baru setiap tahunnya.

Dengan adanya vaksin baru yang lebih efektif, diharapkan dapat menurunkan angka kematian dan mempercepat pengendalian TBC di seluruh dunia, terutama di negara-negara dengan tingkat prevalensi tinggi seperti Indonesia.

Prof Tjandra, mengingatkan, meskipun vaksin BCG telah memberikan kontribusi besar dalam pengendalian TBC pada anak-anak, kita perlu melangkah lebih jauh dengan pengembangan vaksin yang lebih mutakhir untuk melawan varian TBC yang lebih resisten dan menyebar secara luas.

"Harapan besar ada pada vaksin baru ini untuk mencegah TBC secara lebih efektif dan komprehensif," pungkasnya.

EnamPlus