Sukses

Tak Ingin Operasi Tiroid, Christine Hakim Terapi Sentil Kertas

Kurang lebih 100 orang per-harinya berobat di pengobatan alternatif milik Suharto. Tidak hanya masyarakat dari kalangan bawah saja yang datang, aktris senior sekelas Christine Hakim.

Kurang lebih 100 orang per-harinya berobat di pengobatan alternatif 'Terapi Sentil Kertas' milik Suharto. Tidak hanya masyarakat dari kalangan bawah yang datang, aktris senior sekelas Christine Hakim, pun melakukan pengobatan di tempat itu.

Dari ratusan orang yang datang ke tempat tersebut, Senin (29/4/2013), beberapa di antaranya bersedia berbagi ceritanya kepada Liputan6.com.

Damayanti  (70 Tahun)

Damayanti mengalami pengapuran pada kaki kanannya. Hari ini, terhitung sudah 4 kali dia berobat di 'terapi sentil kertas' milik Suharto. Walaupun terapi ini terasa sakit, tapi dirinya tak menyerah untuk melanjuti pengobatannya tersebut.

"Pertama sakit banget, saya menjerit sampai pegang bapaknya. Tapi, pas kedua dan ketiga, sudah tidak sesakit pertama kali," ujar wanita berbadan kurus tersebut.

Damayanti mengaku mengetahui pengobatan ini dari bos anaknya. Awalnya, Damayanti datang ke pengobatan milik Suharto yang ada di kawasan Kelapa Gading.

Sebelum berobat ke tempat Suharto, Damayanti sempat menjalani perawatan dan pengobatan ke dokter tulang di Rumah Sakit Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan.

"Di sana, saya di X-ray bagian kaki. Ada jalunya, tak tahunya itu pengapuran. Dokter sih nyaranin saya untuk melakukan operasi, tapi saya takut," cerita Damayanti.

Setelah beberapa kali melakukan pengobatan, yang awalnya kaki berasa seperti ngeres, kini perlahan-lahan normal kembali.

Nanik Sriyani (53 Tahun)

Sudah lebih dari 15 kali Nanik melakukan pengobatan di tempat Suharto. Penyakit yang diderita Nanik pertama kali datang ke tempat tersebut adalah diabetes.

Sebelum beralih pengobatan alternatif, Nanik sempat menjalani pengobatan dan perawatan medis selama 7 tahun. Tidak hanya itu, Nanik pun harus menjalani segala pantangan yang dianjurkan oleh dokter.

"Waktu berobat di dokter, saya disuruh diet ini itu. Saya sampai rela-relain ke ahli gizi, biar saya tidak salah makan. Giliran di sini, malah tidak berpantang. Hanya saja, ada 4 makanan yang dilarang agar pengobatan saya lebih sempurna," terang Nunik.

Pada saat pengobatan pertama kali, hasil yang dirasakan Nanik sangat mencengangkan. Dirinya merasa enakan, dan berbeda sekali dengan yang dirasakannya ketika ia mengonsumsi obat dokter.

"Beneran enak. Selesai pertama kali saya dikasih air dan jamu. Selesai minum itu, kok enakan. Ya, karena enakan, obat dokter saya hentikan," tambahnya.

Untuk biayanya sendiri, Nanik mengaku lebih ringan daripada ia melakukan pengobatan dan perawatan medis di dokter, "Di sini cuma mengeluarkan biaya air Rp 5 ribu, dan biaya jamu Rp 10 ribu."

Pasien yang terhitung cukup lama dan mau berbagi ceritanya adalah Wibowo. Wanita berusia 67 tahun ini didiagnosa stroke, dengan kondisi tangan dan kaki yang kaku.

Wibowo (67 Tahun)

Wibowo tahu pengobatan tersebut dari televisi. Tak sengaja, ketika dia hendak mencari pengobatan alternatif, terapi sentil kertas ini sedang tampil di televisi.

"Saya ke sini sejak Januari 2012. Awalnya seminggu sekali pun enggak, sebulan sekali juga enggak. Tapi, kini rutin karena saya merasakan hasilnya," terang ibu 3 orang anak tersebut.

Yang membuat Wibowo betah berobat di tempat itu karena sang terapis, Suharto, mau turun langsung menemui pasiennya yang tak mampu berjalan ke dalam ruangannya.

"Pak Suharto orangnya baik dan cara dia mengobati termasuk enak, meskipun sakit banget. Dia mau keluar menemui pasiennya. Tidak ada pembeda, deh. Dari masyarakat biasa sampai artis, semuanya sama di matanya," kata Wibowo.

Christine Hakim, Artis Senior (53 Tahun)

Christine Hakim tak ketinggalan berbagi pengalamannya berobat di terapi sentil pensil milik Suharto. Aktris senior ini awalnya terkena tiroid dan enggan untuk dioperasi. Bukan merasa takut, tapi dia sadar kalau tiroid sangat penting bagi seorang wanita.

"Tiroid itu kan yang mengatur hormonal wanita. Saya tidak mau dioperasi, dan saya pikir kenapa tidak dengan mencoba pengobatan alternatif ini," ujar wanita bernama lengkap Herlina Christine Natalia Hakim ini.

Karena memiliki keyakinan yang kuat, akhirnya wanita peraih piala Citra Festival Film Indonesia ini mencoba datang ke Suharto untuk melakukan terapi sentil kertas. Setelah dicoba selama beberapa tahun, dirinya merasa lebih enak.

Hasil yang didapati enak untuk badannya, Christine pun membawa sang bunda yang terkena kanker dan juga stroke ke tempat Suharto tersebut.

"Ternyata habis diterapi sama Pak Suharto, awalnya yang sholatnya selalu duduk, sekarang sudah bisa sholat seperti biasanya dan normal. Aktivitasnya pun seperti orang yang tidak pernah terkena stroke," katanya.

Berikut foto-foto terapi sentil di klik Pak Suharto: (Foto: Aditya/Liputan6.com)

Foto 1: Halaman depan tempat terapi sentil kertas di Kawasan Villa Cinere Mas

Foto 2: Cara Suharto lakukan terapi sentil kertas

Foto 3: Raihan Bocah 10 Tahun yang diduga korban malapraktik merintih kesakitan ketika jalani pengobatan

Foto 4: Suharto tak sungkan menghampiri pasien yang tak mampu berjalan di dalam mobil

Foto 5: Pasien yang antre untuk berobat di tempat Suharto

(Adt/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini