Sukses

Kenali 3 Tanda Keracunan Gula dan Begini Cara Mengatasinya, Jangan Anggap Sepele

Tanda-Tanda Keracunan Gula, Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah berbagai makanan manis yang menggugah selera dan mudahnya akses terhadap makanan dan minuman tinggi gula seperti minuman bersoda, dessert, dan makanan cepat saji, banyak orang seringkali tidak menyadari seberapa banyak gula yang mereka konsumsi setiap hari.

Konsumsi gula yang berlebihan dalam makanan manis dapat membuat seseorang melebihi batas konsumsi gula yang dianjurkan, membuka pintu bagi berbagai masalah kesehatan yang serius. Misalnya, konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan sugar poisoning atau keracunan gula, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan tubuh.

Lalu, bagaimana kita bisa tahu bahwa telah mengonsumsi terlalu banyak gula? Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrinologi Metabolik dan Diabetes, Hans Tandra, ada tiga tanda yang bisa menjadi sinyal tubuh untuk berhenti atau mengurangi asupan gula.

1. Munculnya Jerawat

Dalam siaran Good Talk di Instagram pada Rabu, 8 Mei 2024, Hans menyebutkan bahwa munculnya jerawat pada wajah bisa menjadi tanda seseorang mengalami sugar poisoning. "Wajah yang jerawatan, itu merupakan tanda keracunan gula," ujar Hans.

Menurut Everyday Health pada Selasa, 14 Mei 2024, gula dapat menjadi pemicu peningkatan insulin yang memperbesar kemungkinan peradangan, yang merupakan salah satu faktor yang memicu timbulnya jerawat.

Gula juga dapat meningkatkan faktor pertumbuhan tertentu yang meningkatkan kadar androgen, yang merupakan hormon yang terkait dengan produksi minyak berlebih yang dapat menyumbat pori-pori pada tingkat yang lebih tinggi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Sering Mengantuk Tanda Keracunan Gula

Menurut laman resmi Kemenkes RI, jenis karbohidrat sederhana bisa menyebabkan produksi hormon insulin lebih banyak. Karena karbohidrat sederhana lebih mudah dicerna dan merangsang produksi hormon insulin lebih banyak yang mengakibatkan kadar gula darah segera meningkat.

"Apabila tubuhnya sudah gemuk, lalu perutnya agak buncit yang sudah melebihi ukuran perut normal, lalu sering mengantuk, nah itu bisa jadi karena kebanyakan karbo," kata Hans.

Hans menjelaskan bahwa karbohidrat itu merangsang hormon ghrelin yang merupakan hormon nafsu makan.

"Jadi, kalo kebanyakan karbohidrat itu, bisa dilihat orangnya sering mengantuk," kata Hans.

3 dari 4 halaman

3. Sakit Sendi Tanda Harus Berhenti Konsumsi Gula

Dokter yang juga seorang health motivator ini menyebutkan tanda-tanda seseorang keracunan gula selanjutnya yaitu dengan gejala sakit sendi.

"Jika orang tua sering merasa merasa badan pegal-pegal, lelah, dan sakit, itu radang-radang terjadi pada sendi-sendi, itu mungkin tanda sugar poisoning," kata Hans. 

Mengutip dari laman yankes.kemenkes.go.id, sebuah penelitian menyatakan bahwa kebiasaan mengkonsumsi minuman manis setiap hari juga meningkatkan risiko asam urat sebanyak 75 persen lebih tinggi daripada orang yang jarang meminumnya.

4 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Keracunan Gula

Hans mengingatkan untuk berhati-hati agar tidak berlebihan dalam mengkonsumsi gula dan makanan manis agar tidak terkena sugar poisoning.

Berikut ini Hans memberikan beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengatasi sugar poisoning.

  • Batasi konsumsi gula
  • Banyak makan sayur
  • Pilih makanan dengan kandungan lemak baik
  • Atur jarak makan selama 6 jam
  • Banyak makan buah
  • Jangan makan larut malam
  • Tidak ngemil sembaranga

Mengkonsumsi terlalu banyak gula bisa memiliki efek yang negatif pada kesehatan tubuh. Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi gula setiap harinya.

Efek buruk dari mengonsumsi terlalu banyak gula dapat berdampak pada berbagai aspek kesehatan tubuh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini