Sukses

Obat Imunoterapi Kanker Paru-paru Serplulimab Diluncurkan di Indonesia

Kalbe Luncurkan Obat Imunoterapi Kanker Paru-paru Serplulimab

Liputan6.com, Jakarta - PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) meluncurkan obat Serplulimab melalui anak usahanya, PT Kalbe Genexine Biologics (KGbio) dan PT Global Onkolab Farma (GOF). Langkah ini dilakukan untuk memperluas akses kesehatan bagi pejuang kanker dan meningkatkan inovasi pengembangan imunoterapi kanker di Indonesia.

Dijelaskan Ketua Perhimpunan Dokter Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN), Dr dr Tubagus Djumhana Atmakusuma SpPD KHOM bahwa kanker merupakan masalah kesehatan terbesar dan menduduki posisi nomor dua sebagai penyebab kematian tertinggi setelah penyakit kardiovaskuler. Menurut data GLOBOCAN pada 2022, setiap tahun terdapat sekitar 408 ribu kasus baru kanker dengan angka mortalitas sebanyak 243 ribu.

Tubagus juga menyatakan bahwa kanker paru-paru merupakan jenis kanker ketiga terbanyak, dan lebih dari 50 persen pasien yang terdiagnosis dengan kanker paru memiliki angka kematian dalam rentang waktu satu tahun setelah terdiagnosis dan angka harapan hidupnya hanya sebesar 17,8 persen.

"Oleh sebab itu, penatalaksanaan kasus kanker paru memerlukan pendekatan komprehensif," katanya di acara peluncuran Serplulimab pada Sabtu, 9 Maret 2024. Peluncuran hasil kolaborasi dengan Shanghai Henlius Biotech Inc. dilakukan setelah Kalbe mengantongi izin edar dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) pada Desember 2023.

Di kesempatan yang sama, Dokter Konsultan Hematologi Onkologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr dr Andhika Rachman SpPD-KHOM, menambahkan, kanker paru-paru sering kali terdiagnosis di rumah sakit pada stadium lanjut ketika pilihan pengobatan terbatas.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kanker Paru-Paru Sel Kecil

Khusus kanker paru-paru sel kecil, kasusnya terjadi sebanyak 14 persen dari keseluruhan kasus kanker paru. Sebanyak 250 ribu pasien didiagnosis dengan penyakit ini dan hingga 80 persen urung terselamatkan.

"Terapi kanker banyak ragamnya, misalnya kemoterapi, radiasi, pembedahan, hingga yang terbaru seperti imunoterapi. Berdasarkan pengalaman dan data klinis yang sudah dipublikasikan, penggunaan obat imunoterapi seperti Serplulimab bisa menjadi pilihan dalam penatalaksanaan kasus kanker paru-paru sel kecil stadium ekstensif," ujarnya.

Serplulimab merupakan produk imunoterapi inovatif yang dikombinasikan dengan kemoterapi untuk pengobatan kanker paru-paru sel kecil stadium ekstensif (ES-SCLC). Kalbe menjadi perusahaan farmasi dalam negeri pertama dan satu-satunya yang memasarkan produk imunoterapi inovatif.

Presiden Direktur KGbio sekaligus Direktur Kalbe, Sie Djohan menyatakan bahwa ini bukti komitmen perusahaannya dalam memperluas akses layanan kesehatan bagi pasien kanker paru. Serta mendukung terciptanya ekosistem kesehatan yang terintegrasi bersama rumah sakit, tenaga kesehatan profesional, asosiasi profesi kesehatan, pasien, dan para pemangku kewenangan terkait.

 

3 dari 3 halaman

Mendukung Tata Laksana Kanker

Inisiatif Kalbe untuk mendukung tata laksana kanker diperkuat dengan kehadiran ONE Onco sebagai ekosistem kesehatan yang terintegrasi. President Director GOF, Liliana Susilowati, mengatakan, pengobatan imunoterapi seperti Serplulimab dapat menjadi pilihan dalam penatalaksanaan kasus kanker paru-paru sel kecil stadium ekstensif.

Inisiatif Kalbe untuk mendukung tata laksana kanker diperkuat dengan kehadiran ONE Onco sebagai ekosistem kesehatan yang terintegrasi. ONE Onco menyediakan solusi komprehensif kepada pasien kanker, mulai dari terapi pengobatan, deteksi dini, direktori layanan, konsultasi online, belanja sehat, hingga terapi suportif seperti nutrisi.

Ke depannya, Kalbe, KGbio, dan Henlius akan memperluas lisensi eksklusif pengembangan dan komersialisasi di Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika Utara. Melalui kemitraan strategis ini, kata Djohan, pihaknya berupaya memanfaatkan sumber daya dan keunggulan masing-masing untuk membuka akses obat inovatif bagi para pasien di negara-negara tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.