Sukses

Gargle, Berkumur di Bagian Orofaring yang Bisa Pangkas Risiko Kena ISPA

Gargle memiliki banyak manfaat termasuk mampu mengurangi risiko terkena infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).

Liputan6.com, Jakarta Gargle atau gargling masih menjadi hal yang belum biasa dilakukan masyarakat. Padahal manfaatnya banyak termasuk mampu mengurangi risiko terkena infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).

Gargle memang mirip berkumur tapi cakupannya tidak di area mulut. Gargle adalah berkumur di area orofaring (belakang mulut).

"Kumur dan gargle agak berbeda. Kumur itu cairan bersirkulasi di area rongga mulut, sementara gargle untuk membersihkan orofaring kita," kata dokter spesialis telinga hidung tenggorok - kepala leher konsultan, Rangga Rayendra Saleh di Jakarta Selatan.

Rangga menuturkan bahwa kebiasaan gargle memberikan manfaat positif dalam menjaga kesehatan rongga mulut dan menurunkan risiko terkena ISPA hingga 36 persen.

"Contohnya pada masyarakat Jepang yang terbiasa melakukan aktivitas gargle setiap hari untuk mencegah influenza dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan terbukti menurunkan insidensi ISPA 36% ," kata Rangga.

Tak cuma menurunkan risiko ISPA, ada banyak manfaat lain dari kebiasaan melakukan gargle. "Bisa juga mengurangi masalah mulut seperti bau mulut, plak dan karies pada gigi. Kebiasaan gargle juga dapat mencegah gigi berlubang dan mencegah sariawan," kata Rangga.

Mengajari Gargle pada Anak-Anak

Rangga menuturkan bahwa anak-anak sudah bisa diajari melakukan gargle. Anak usia 2-3 tahun sudah bisa mulai diajari gargling dimulai dengan menggunakan cairan berupa air minum dalam jumlah sedikit. Sehingga bila tertelan tidak jadi masalah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Langkah Gargle

Pada remaja dan dewasa, gargle disarankan dilakukan minimal dua kali sehari. Paling tepat dilakukan usai menggosok gigi pada pagi dan malam. Gargle yang efektif dilakukan selama 30 detik.

Berikut langkah melakukan gargle:

1. Gunakan cairan antibakteri atau mouthwash atau air putih.

2. Duduk atau berdiri lalu mendangak sekitar 45 derajat.

3. Lalu, keluarkan napas atau berbicara seperti 'aaaaaa..' yang membuat air di orofaring terkocok maksimal ke seluruh orofaring dan tenggorokan.

 

3 dari 4 halaman

Pilih Cairan Tepat untuk Gargle

Pada anak-anak cairan yang aman adalah air minum. Namun, jika anak sudah besar yang sudah terlatih melakukan gargle bisa dengan cairan antibakterial atau mouthwash.

Rangga mengutarakan bahwa penting memilih cairan antibakteri atau mouthwash. Termasuk pilih cairan yang memiliki PH yang mendekati tubuh.

"Harus memiliki pH normal dan non alkohol agar tidak membuat mulut kering dan menyebabkan karies pada gigi, mouthwash yang memiliki pH yang lebih asam akan memicu pertumbuhan bakteri penyebab masalah mulut,” tutur Rangga.

 

4 dari 4 halaman

Cairan Mengandung Propolis

Melihat manfaat besar dari gargle, Klarens meluncurkan mouthwash yang membantu menjaga kesehatan orofaring. Menurut founder Klarens, Adi Prabowo, produk Klarens Antibacterial Mouthwash Clean & Fresh mengandung propolis, xylitol, zinc dan NaCl.

Kandungan tersebut, kata Adi, memberikan 10 manfaat termasuk seperti natural antibacterial, mencegah bau mulut, membuat nafas lebih segar, membersihkan tenggorokan dan mencegah kuman penyakit.

Lalu, produk tersebut punya PH seimbang 6-6,5 dan tidak mengandung alkohol maka bisa melembapkan dan tidak membuat mulut kering.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini