Sukses

5 Manfaat Kembang Kol yang Baik untuk Kesehatan

Kembang Kol, Makanan Super yang Kaya Serat dan Vitamin

dr Dinda Meraih Gelar Medical Bachelor, Bachelor of Surgery (M.B.B.S) dan Merampungkan Program Post Graduate Obstetric and Gynecology di Suzhou University, Suzhou, China pada 2014. Lalu Menjadi Dokter Adaptasi di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.

Liputan6.com, Jakarta - Kembang kol adalah sayuran sehat yang kaya serat, vitamin, dan mineral. Secara fisik, kembang kol mirip dengan brokoli, tapi warnanya cenderung putih. Satu cangkir kembang kol yang dicincang memiliki kandungan nutrisi sebagai berikut:

  • Protein : 2,05 gram (g)
  • Karbohidrat : 5,32 gram
  • Serat : 2,14 gram
  • Kalsium : 23,5 miligram (mg)
  • Magnesium : 16mg
  • Fosfor : 47,1 mg
  • Kalium : 320mg
  • Natrium : 32,1 mg
  • Vitamin C : 51,6mg
  • Folat : 61 mikrogram (mcg)
  • Kolin: 47,4 mg
  • Vitamin K: 16,6 mcg

"Kembang kol dianggap sebagai makanan super karena kandungan nutrisinya yang tinggi. Ini juga merupakan makanan rendah kalori dengan hanya 25 kalori dalam 1 cangkir," mengutip Verywell Health, Senin, 29 Januari 2024.

Kembang kol adalah sumber dari banyak vitamin, mineral, dan senyawa lain. Ini secara alami bebas gluten, menjadikannya pilihan yang baik dalam segala bentuknya bagi orang yang tidak bisa makan gluten.

Kembang Kol juga dinilai sebagai sayuran yang ramah diet keto atau diet rendah karbohidrat. Orang yang menjalani diet rendah karbohidrat sering kali beralih ke kembang kol karena karbohidratnya rendah tapi tinggi nutrisi. Di sisi lain, kembang kol juga mengandung serat yang baik untuk tubuh.

Orang dewasa membutuhkan 28–34 gram serat setiap hari. Menggabungkan sayuran seperti kembang kol dan makanan lain yang mengandung serat adalah cara terbaik untuk memastikan tubuh mendapatkan cukup nutrisi penting ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Manfaat Serat bagi Tubuh

Serat seperti yang terkandung dalam kembang kol dapat meningkatkan kesehatan pencernaan, dan mengurangi risiko beberapa penyakit seperti:

  • Penyakit jantung
  • Stroke
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi)
  • Gangguan pencernaan tertentu
  • Kegemukan
  • Diabetes tipe 2
  • Kanker tertentu

"Hanya sekitar lima persen orang yang memenuhi asupan harian yang direkomendasikan, jadi, mengonsumsi kembang kol bisa menjadi cara untuk mencapai tujuan dalam memenuhi kebutuhan serat harian."

Kembang Kol Sumber Antioksidan yang Baik

Sayuran dalam keluarga brassica, seperti kembang kol, merupakan sumber antioksidan yang sangat baik. Antioksidan sangat penting karena melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas yang terjadi akibat paparan senyawa yang menyebabkan kerusakan sel.

Mengandung Kolin

Kolin adalah senyawa yang membantu metabolisme tubuh. Untuk sayuran, kembang kol adalah salah satu sumber kolin terbaik. Kolin bermanfaat untuk hal berikut:

  • Memori
  • Suasana hati
  • Kontrol otot
  • Fungsi otak dan sistem saraf
  • Asupan yang direkomendasikan untuk orang dewasa adalah 425–550 mg kolin per hari
3 dari 3 halaman

 Vitamin C dan K dalam Kembang Kol

Kembang kol secara alami kaya akan vitamin C dan K. Orang dewasa harus mendapatkan 75–90 mg vitamin C dan 90–120 mcg vitamin K setiap hari. Sementara, kembang kol mengandung 51 mg vitamin C dan 16 mcg vitamin K.

Vitamin C adalah vitamin yang larut dalam air, yang berarti tidak disimpan dalam tubuh, dan setiap orang perlu mendapatkannya dalam jumlah yang cukup melalui makanan setiap hari. Nutrisi ini baik untuk kulit, terutama penyembuhan luka, dan berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Vitamin K adalah vitamin yang larut dalam lemak. Itu berarti tubuh dapat menyimpannya. Vitamin K sangat penting untuk pembekuan darah dan metabolisme tulang. Penelitian telah menemukan bahwa mengonsumsi sayuran, termasuk kembang kol, dapat mencegah kanker melalui hal-hal berikut:

  • Melindungi sel dari kerusakan DNA
  • Menonaktifkan zat karsinogenik
  • Menampilkan efek antivirus dan antibakteri
  • Memicu kematian sel pada sel yang terganggu
  • Menghambat migrasi sel tumor.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.