Sukses

5 Hal yang Bantu Si Introvert Atasi Kelelahan Akibat Interaksi Sosial

Ahli menyarankan untuk lakukan pernapasan kepompong. Ayo coba!

dr Dinda Meraih Gelar Medical Bachelor, Bachelor of Surgery (M.B.B.S) dan Merampungkan Program Post Graduate Obstetric and Gynecology di Suzhou University, Suzhou, China pada 2014. Lalu Menjadi Dokter Adaptasi di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang introvert kerap kali merasa kelelahan ketika dalam satu hari terlalu banyak berinteraksi dengan orang. Menurut mereka tidak ada yang lebih baik dari menghabiskan waktu sendirian.

Seorang introvert bukan berarti tidak ingin bersosialisasi, hanya saja mereka merasa lelah jika terlalu banyak bertemu dengan orang. 

Menurut psikolog klinis Laurie Helgoe, PhD, orang terdekat introvert biasanya paham akan keingingan temannya itu untuk sendiri.

Namun tidak jarang si introvert bingung untuk mencari alasan dalam menolak suatu ajakan. Coba gunakan lima hal berikut untuk para introvert istirahat dari interaksi sosial dilansir dari Well and Good.

1. Jujurlah Tentang Perasaan Sendiri Terhadap Teman dan Keluarga

Beri tahu orang sekitar secara langsung, bahwa waktu sosial dapat menguras tenaga.

“Jujur saja kepada teman-teman dengan mengatakan sesuatu yang tidak bisa ditinggalkan di rumah,” saran Holgoe.

Bersikap jujur juga dapat membantu dalam menemukan orang lain yang sefrekuensi.

Kalau dirasa janggal, Holgoe menyarankan untuk menuliskan terlebih dahulu alasan jujur tentang bersosialisasi.

“Hal ini dapat membantu jadi lebih nyaman dengan kenyataan yang ada,” kata Holgue.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Rencanakan Hari Sosial dan Non-sosial Tertentu

Ini mungkin terlihat berlawanan dengan karakter, tetapi mengelompokkan acara sosial atau berkumpul pada hari-hari tertentu sebenarnya dapat membantu mengurangi kelelahan sosial pada introvert, menurut Holgoe.

“Dengan cara ini seseorang dapat menjalani hari-hari 'tanpa persiapan' yang penuh. Sebab mereka tidak menyatukan energi mental dan pekerjaan untuk bersiap menghabiskan waktu bersama orang lain,” katanya.

Sebaliknya, pastikan untuk menggunakan waktu senggang itu untuk istirahat atau aktivitas pemulihan dengan membaca buku, menoton atau yang lain sebagainya.

“Semuanya dapat membantu mengisi ulang 'baterai sosial',” tutur psikolog klinis, Aimee Daramus, PsyD.

3. Berikan Jeda Antar Acara 

Mengelompokkan acara sosial pada hari-hari tertentu bisa menjadi langkah cerdas.

“Pengisian ulang energi seperti ini sebenarnya dapat memperkuat hubungan sosial, memberi pembahasan yang lebih autentik seperti atau sekadar pemikiran cerdas yang untuk nanti dibicarakan dengan teman,” jelas Holgue.

 

3 dari 4 halaman

4. Samakan Aktivitas Sosial dengan Minat

 

“Agar menghindari kelelahan, cobalah acara yang menurut diri sendiri dapat membuat semangat,” kata Holgoe.

Ia menyarankan acara-acara sederhana, seperti tamasya atau menonton film. Cara ini dapat membuat seseorang introvert tetap terlibat dan terhubung dengan teman dan orang terkasih.

Kalau suatu kegiatan yang tidak sesuai dengan perasaan sendiri, akan merasa lebih baik dengan mengatakan “tidak.”

 “Pada hal ini penolakan merupakan respons yang lebih efektif bagi semua orang yang terlibat,” tutup Holgue.

4 dari 4 halaman

5. Temukan Ketenangan di Sekitar Orang Lain

Terkadang seseorang masih berakhir di acara yang melelahkan tanpa jalan keluar yang mudah. Pada situai ini, psikolog klinis Chloe Carmichael, PhD menyarankan untuk menggunakan teknik pernapasan dalam mengisi ulang energi, meski dikelilingi orang lain.

Penulis Nervous Energy: Harness the Power of Your Anxiety tersebut menyarankan unruk napas kepompong.

“Ambil napas dalam-dalam. Lalu jika sedang sendirian biarkan kelopak mata menutup saat mengeluarkan napas,” katanya.

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

  • Pada pernapasan berikutnya, bayangkan kelopak mata terkulai tertutup kembali.
  • Lalu bayangkan bahu turun.
  • Pada setiap hembusan napas setelah itu, bayangkan bagian tubuh sedang bersantai.
  • Kemudian bayangkan ada tirai privasi di sekeliling kita seperti kepompong.
  • Tarik napas dalam-dalam beberapa kali dan buka mata.

Tanpa lakukan mata tertutup, seseorang dapat melakukan latihan pernapasan yang sama saat berada di tengah orang banyak atau lingkungan yang menguras energi sosial.

“Melakukan latihan secara lengkap dengan pribadi, mungkin dapat mengaktifkan rasa privasi dan relaksasi yang sama bahkan ketika mata terbuka,” tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini