Sukses

Apa Olahraga Lari Bisa Merusak Lutut? Ini Kata Dokter

Menurut dokter spesialis ortopedi, lari merupakan salah satu kegiatan olahraga yang paling mudah dilakukan, tapi tak menutup kemungkinan untuk cedera.

Liputan6.com, Jakarta Akhir-akhir ini banyak ajang lari yang diselenggarakan di berbagai kota. Olahraga lari menjadi hobi sebagian orang Indonesia dan termasuk salah satu cara membuat tubuh lebih sehat.

Menurut dokter spesialis ortopedi konsultan panggul dan lutut Eka Hospital BSD Ricky Edwin P. Hutapea, lari adalah salah satu kegiatan olahraga yang paling mudah dilakukan.

“Anda hanya perlu mempersiapkan tubuh Anda sebelum berlari, pakaian dan sepatu yang nyaman untuk berlari,” kata Ricky dalam keterangan pers, Kamis (17/8/2023).

Ricky menambahkan, lari memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Kegiatan ini dapat melatih kekuatan tulang dan otot kaki. Berlari juga akan melatih jantung dan pernapasan agar bisa menghasilkan oksigen pada tubuh lebih banyak.

Meski begitu, banyak orang yang takut untuk sering berlari. Pasalnya, ada stigma bahwa olahraga ini dapat merusak lutut. Berlari merupakan kegiatan yang membutuhkan banyak pergerakan dari seluruh tubuh, terutama di bagian kaki. Sehingga, tak heran jika banyak orang beranggapan bahwa berlari bisa merusak lutut jika terlalu sering dilakukan.

“Namun apakah hal ini benar? Benarkah sering lari dapat merusak lutut? Berlari memang kegiatan olahraga yang cukup sederhana untuk dilakukan, namun ini tidak menutup kemungkinan Anda untuk bisa terkena cedera.”

“Tapi kegiatan berlari sebenarnya tidak merusak lutut bila dilakukan dengan teknik dan porsi yang sesuai untuk masing-masing individu,” jelas Ricky.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hal-Hal yang Memicu Cedera Saat Lari

Ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya cedera saat lari, yakni:

  • Kurangnya pemanasan
  • Pemilihan sepatu tidak sesuai
  • Gerakan berlari yang kurang tepat serta intensitas yang melebihi porsi ideal
  • Kurang istirahat
  • Jadwal lari yang terlalu ketat
  • Otot dan sendi lutut belum terbiasa dengan intensitas gerakan yang terlalu berat.

“Hal-hal ini dapat meningkatkan risiko untuk mengalami cedera lutut pada saat berlari.”

3 dari 4 halaman

Cedera Lutut Umum yang Harus Diwaspadai

Lebih lanjut Ricky menjelaskan, ada banyak jenis cedera lutut yang bisa saja menyerang. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, yaitu:

Runner’s Knee

Runner’s knee merupakan cedera yang terjadi akibat patella (tempurung lutut) keluar dan menjadi tidak sejajar setelah berlari, menyebabkan tulang rawan di bawahnya menjadi teriritasi. Cedera ini bisa terjadi akibat gerakan berulang-ulang atau bisa karena posisi berlari yang kurang tepat.

Peradangan Jaringan

Peradangan jaringan merupakan radang yang terjadi pada jaringan lutut baik di tulang, sendi, ligamen, dan tulang rawan lutut.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena peradangan, seperti usia lanjut, obesitas, hingga terlalu sering melakukan aktivitas berat.

Iliotibial Band Syndrome (ITBS)

Iliotibial Band Syndrome atau ITBS merupakan cedera yang terjadi akibat penggunaan jaringan ikat paha bagian luar dan lutut yang disebut jaringan ikat iliotibial, secara berlebihan. Kondisi ini dapat menyebabkan lutut bagian luar terasa nyeri seperti rasa terbakar.

4 dari 4 halaman

5 Tips Mengurangi Risiko Cedera Lutut saat Berlari

Namun, masalah-masalah tersebut bisa dicegah dengan persiapan lari yang baik dan benar. Ada beberapa hal yang patut diperhatikan sebelum berlari yakni:

  • Lakukan pemanasan sebelum berlari
  • Gunakan sepatu khusus untuk berlari
  • Pilih jalur berlari yang aman (rata dan dilengkapi pencerahan yang cukup)
  • Mulai dengan perlahan, hindari langsung berlari kencang
  • Jangan terlalu memaksakan diri, segera istirahat jika merasa lelah.

“Membiasakan diri untuk bisa berlari dengan benar akan membutuhkan waktu, oleh karena itu, bersabarlah pada progres yang Anda jalankan dan percayakan pada latihan yang sudah Anda lakukan.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.