Sukses

6 Tanda Payudara Sehat, Salah Satunya Kamu Bisa Cek dari Kondisi Ketiak

Wanita dianjurkan untuk memeriksa payudara secara rutin. Lantas, apa saja tanda payudara sehat?

Direview oleh:
dr Ainni saat ini adalah dokter umum di Rumah Sakit Bakti Timah, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.

Liputan6.com, Jakarta Setiap wanita dianjurkan untuk memeriksakan kondisi payudara secara rutin. Hal itu dilakukan bukan tanpa sebab. Periksa payudara menjadi penting lantaran bisa menjadi salah satu upaya deteksi dini kanker.

Berdasarkan data yang dihimpun Global Cancer Statistics (GLOBOCAN) tahun 2020, ada 68.858 kasus kanker payudara di Indonesia. Kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu kasus.

Kerap kali, kanker payudara tidak terdeteksi di tahap awal. Padahal, melakukan pemeriksaan payudara di tahap awal bisa dilakukan secara mandiri.

Lantas, bagaimana cara mengenali payudara sehat? Berikut enam tanda payudara sehat seperti dikutip melalui HealthCentral.

1. Tampilan Payudara Sama

Profesor bedah di Johns Hopkins Medicine, dr David Euhus mengungkapkan bahwa payudara sehat memiliki tampilan dan tekstur yang relatif sama sepanjang hidup wanita.

"Ada banyak hal yang bisa dijadikan standar payudara sehat dalam hal tampilannya," ujar David.

Ukuran area sensitif pada wanita ini mengalami perubahan akibat gejolak hormon dalam tubuh. Saat menstruasi, misalnya, peningkatan hormon estrogen menyebabkan kelenjar susu membengkak. Selain siklus menstruasi, perubahan ukuran bagian ini terjadi akibat kehamilan, menyusui, atau kegemukan.

Pendapat selaras diungkapkan oleh ahli onkologi bedah payudara di Cedars-Sinai Cancer Tarzana, dr Lauren M DeStefano. Lauren menyebut bahwa penting bagi wanita kenal dengan tubuhnya sendiri.

Hal itu tak lain agar jika muncul perbedaan, kamu bisa langsung mengenalinya.

"Saya sering memberi tahu wanita bahwa penting untuk mengenali tubuh mereka sendiri. Mengetahui sesuatu yang baru atau berbeda untuk tubuh mereka sendiri adalah hal yang penting," kata Lauren.

Seiring dengan bertambahnya usia, dada akan terlihat lebih kecil atau menyusut. Sisi kanan dan kirinya juga cenderung berbeda. Kondisi ini terpengaruh dari perkembangan ukuran yang terjadi selama pubertas. Bagian kiri umumnya terlihat lebih besar ketimbang sisi lainnya.

Wanita dianjurkan untuk memeriksakan payudara saat tiba-tiba ada benjolan keras pada satu atau kedua payudara.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Suhu Payudara Sama dengan Tubuh

Pada tubuh yang sehat, sirkulasi menyebabkan suhu menjadi konsisten di seluruh bagian, termasuk payudara. Sehingga, payudara yang sehat akan memiliki suhu yang sama dengan bagian tubuh lain.

"Jika Anda melihat area di payudara Anda yang sangat hangat atau merah, temui dokter Anda," kata David.

Ada banyak penyebab mengapa suhu payudara bisa berubah. Menurut Mayo Clinic, bisa jadi karena mastitis, yang mana bisa terjadi pada wanita maupun pria.

Selain itu, bisa juga karena adanya peradangan usai otot dada tertarik.

3 dari 4 halaman

3. Payudara Kadang Terasa Nyeri

Payudara yang sehat tentu saja tidak terasa sakit saat dipegang.

Namun, kata Lauren, rasa nyeri pada payudara sangat umum terjadi dan tidak selalu menjadi pertanda yang menakutkan seperti kanker. Biasanya disebabkan karena faktor hormonal atau masalah bra.

"Selain fluktuasi hormon, penyebab utama nyeri lainnya adalah ukuran bra yang salah. Mengenakan bra yang pas adalah kunci," ujar Lauren.

4. Muncul Benjolan di Ketiak

Saat memeriksakan payudara, biasanya akan dianjurkan untuk memeriksakan ketiak pula. Hal itu lantaran sebagian wanita memang memiliki jaringan payudara sampai ke ketiak.

Ketiak bagian bawah memiliki berbagai jaringan dan masih menjadi bagian dari kelenjar getah bening. Jaringan ini biasanya membengkak ketika tubuh melawan infeksi. 

Jadi, sel kanker dapat menyebar lewat kelenjar getah bening yang tempatnya berada di bawah ketiak. Itulah mengapa ketiak ikut wajib diperiksa.

4 dari 4 halaman

5. Puting Payudara Tidak Keluar Darah

Satu-satunya cairan yang bisa keluar dari puting adalah susu. Jika tidak sedang menyusui, seharusnya tidak ada cairan apapun yang dihasilkan.

Keluarnya cairan dari puting dapat menjadi pertanda banyak gangguan, seperti efek samping obat dan bahkan kanker.

Lalu, keluarnya cairan dari puting payudara bisa terjadi karena berbagai hal, umumnya saat hamil, menyusui, atau saat baru melahirkan.

Tetapi, Lauren mengingatkan bahwa yang perlu diperhatikan adalah saat yang keluar adalah cairan darah. Biasanya, cairan darah itu keluar sebagai tanda pertumbuhan sel non-kanker.

6. Kulit Payudara Bersih

"Payudara yang sehat memiliki kulit yang tidak berubah warna atau timbul ruam," ujar David menambahkan.

Meski bukan pertanda umum dari kanker payudara, tetapi mungkin merupakan masalah medis yang berbeda. Perlu dipahami jika kulit yang bersih adalah indikator terbaik dari kesehatan payudara yang baik.

Jadi, jika muncul perubahan pada kulit seperti kemerahan, bengkak, ruam, atau perubahan warna, David menyarankan untuk memeriksakan kondisi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.