Sukses

Pakar Tegaskan Tidak Boleh Ada Seorang Anak pun Meninggal Akibat Diabetes

Penegasan tidak boleh ada seorang anak pun meninggal akibat diabetes, dalam hal ini Diabetes Melitus Tipe 1.

Liputan6.com, Bogor Diabetes Melitus (DM) Tipe 1 merupakan jenis diabetes umum terjadi pada anak-anak dan remaja. Berdasarkan data International Diabetes Foundation (IDF), IDF Atlas 2021, terjadi peningkatan jumlah anak dengan diabetes setiap tahunnya.

Diperkirakan ada lebih dari 1,2 juta anak dan remaja di seluruh dunia yang hidup dengan Diabetes Tipe 1, dengan usia di bawah 20 tahun. Sebanyak 108.200 anak dan remaja di bawah usia 15 tahun didiagnosis menderita Diabetes Tipe 1 tiap tahun.

Dokter spesialis anak konsultan endokrinologi Aman Bhakti Pulungan menegaskan, tidak boleh ada seorang anak pun meninggal akibat diabetes. Walau begitu, ia menyadari ada keterbatasan dalam penanganan DM Tipe 1 di Indonesia.

"Kami menyadari bahwa masih ada keterbatasan dalam pengelolaan DM Tipe1 di Indonesia, tetapi tidak boleh ada seorang anak pun meninggal akibat diabetes (no child should die from diabetes)," tegasnya saat acara '3 in 1 Diabetes Camp' pada 15 - 16 Juli 2023 di Bogor, Jawa Barat.

Perlu Pemantauan Kadar Gula

Oleh karena itu, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pasien maupun caregiver adalah cara terbaik untuk mencegah komplikasi akut dan kronis.

"Hidup dengan Diabetes Melitus Tipe 1 tidaklah mudah dan memerlukan lebih dari sekadar dukungan medis. Pengelolaan DM Tipe 1 yang tepat memerlukan pemantauan kadar gula darah secara mandiri," lanjut Prof. Aman, sapaan akrabnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bekali Pemahaman pada Anak Pengidap Diabetes

Aman Bhakti Pulungan juga menekankan, diperlukan pengetahuan penanganan kondisi Diabetes Melitus Tipe 1 kepada anak-anak yang mengalami penyakit tersebut. Salah satu kegiatan berupa 'Diabetes Camp' dapat bermanfaat bagi anak pengidap diabetes.

"Perlu juga pemahaman yang komprehensif tentang kondisi diabetesnya," terang Aman yang juga menjabat sebagai Changing Diabetes® in Children (CDiC) Lead untuk Indonesia.

"Diabetes Camp bertujuan untuk membekali anak-anak dengan DM Tipe 1 dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola diabetes mereka secara efektif dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga mereka dapat mencapai potensi diri sepenuhnya."

Kelola DM Tipe 1

Diabetes Camp bukan hanya ditujukan untuk anak-anak dan remaja dengan DM Tipe 1, namun juga menyediakan kesempatan bagi para pendamping dan tenaga kesehatan untuk mengasah kemandirian dan kemampuan mereka dalam mengelola DM Tipe 1 secara komprehensif.

Penyandang dan para caregiver juga mendapatkan berbagai pengetahuan mengenai hidup dengan DM Tipe 1, termasuk strategi untuk mengelola DM Tipe 1 secara efektif dalam kehidupan sehari-hari, perencanaan makan, rekomendasi kegiatan fisik, pentingnya dukungan psikososial serta strategi untuk menghadapi stres dari para tenaga kesehatan.

3 dari 3 halaman

Edukasi Diabetes Melitus Tipe 1

Selain melakukan edukasi mengenai pengelolaan diabetes, Diabetes Camp juga berupaya meningkatkan kemandirian anak-anak penyandang Diabetes Melitus Tipe 1 dengan memberikan pengetahuan mengenai cara memantau kadar glukosa darah serta keterampilan menyuntik dan menyesuaikan dosis insulin secara mandiri.

Para peserta juga didorong untuk mencatat kondisi mereka di aplikasi PrimaKu untuk pemantauan kesehatan yang efektif oleh tenaga medis.

Tenaga kesehatan yang mengikuti camp ini tidak hanya memberikan materi dan edukasi serta konsultasi seperti di tempat praktik, tetapi juga terlibat langsung dalam mengelola DM Tipe 1 di kehidupan nyata para peserta.

Hal ini memberikan pengalaman yang berbeda dan memungkinkan mereka untuk memahami tantangan sebenarnya dalam mengelola DM Tipe 1 secara lebih mendalam.

Prevalensi Meningkat 7 Kali Lipat

Dalam waktu sepuluh tahun terakhir, prevalensi DM Tipe 1 di Indonesia meningkat 7 kali lipat, dari 3,88 per 100 juta penduduk pada tahun 2000 menjadi 28,19 per 100 juta penduduk pada 2010.

Karena tingginya angka underdiagnosis (pasien yang tidak terdiagnosis) dan misdiagnosis (pasien dengan hasil diagnosis yang salah), angka pasti prevalensi Diabetes Tipe 1 pada anak-anak diperkirakan lebih tinggi dibandingkan dengan data yang sudah ada.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.