Sukses

Vaksin IndoVac untuk Booster Pfizer, Perkuat Antibodi Lawan Varian Omicron

Penggunaan vaksin IndoVac sebagai booster Pfizer dapat memperkuat antibodi melawan varian Omicron.

Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan vaksin IndoVac untuk booster vaksin primer Pfizer sudah direstui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia. Vaksin IndoVac buatan PT. Bio Farma Tbk bekerja sama dengan Baylor College of Medicine ini dapat meningkatkan proteksi terhadap COVID-19.

Direktur Utama PT. Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan, vaksin IndoVac sebagai dosis booster heterolog terhadap vaksin Primer (Sinovac, AstraZeneca dan Pfizer) dapat meningkatkan titer antibodi dan titer netralisasi terhadap varian Omicron.

"Terdapat peningkatan titer antibodi signifikan setelah dosis (pemberian) booster," ungkap Honesti dalam pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com pada Selasa, 2 Mei 2023.

"Dari data uji klinis booster IndoVac, dapat disimpulkan bahwa vaksin IndoVac memiliki profil imunogenisitas dan keamanan yang baik sebagai dosis booster peserta yang sebelumnya menerima dosis primer vaksin Sinovac, AstraZeneca, dan Pfizer."

Produk Karya Anak Bangsa

Bio Farma terus mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat infrastruktur kesehatan, salah satunya melalui program vaksinasi booster produksi dalam negeri, yaitu IndoVac.

IndoVac merupakan vaksin COVID-19 berbasis teknologi subunit rekombinan protein yang digunakan sebagai imunisasi aktif terhadap COVID-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2.

IndoVac juga telah memperoleh fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Kementerian Agama. Vaksin ini juga merupakan produk dalam negeri hasil karya anak bangsa dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) mencapai 89,84 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kantongi Izin EUA BPOM

Vaksin IndoVac telah berhasil mendapatkan persetujuan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI sebagai vaksin lanjutan/penguat (Booster) bagi usia 18 tahun ke atas, yang sebelumnya telah menerima vaksin primer Pfizer.

Hal ini berdasarkan surat yang diterbitkan BPOM tanggal 21 April 2023 perihal perubahan obat INDOVAC. 

Izin EUA untuk Booster 18 Tahun ke Atas

Honesti Basyir menyampaikan, bahwa dengan didapatkannya EUA dari BPOM ini, menambah daftar penggunaan vaksin IndoVac sebagai booster untuk usia 18 tahun ke atas.

“Sebelumnya, Bio Farma telah mendapatkan EUA vaksin IndoVac sebagai booster bagi masyarakat usia 18 tahun ke atas yang telah menerima vaksin primer dari Sinovac dan AstraZeneca," ujarnya.

"Dan baru saja kami kembali berhasil mendapatkan EUA vaksin IndoVac untuk booster vaksin primer COVID-19 dari Pfizer."

3 dari 4 halaman

Sejajar dengan Vaksin COVID-19 Global

Honesti Basyir menambahkan, dengan perolehan izin darurat BPOM untuk penggunaan booster, dapat membuktikan vaksin IndoVac sejajar dengan vaksin COVID-19 global lain.

“Ini membuktikan bahwa vaksin IndoVac, hasil karya anak bangsa memiliki kualitas yang sejajar dengan produk global. IndoVac tidak hanya memenuhi unsur safety, quality dan efficacy namun memiliki nilai lebih,"

"Yaitu telah resmi memeroleh Fatwa dan Ketetapan Halal dari MUI yang kemudian mengantongi sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) sehingga produknya bisa diterima seluruh penduduk dunia. Sertifikasi Halal menjadi salah satu keunggulan IndoVac dipasar global”paparnya.

IndoVac Aman

Disampaikan kembali, hasil Uji Klinis Booster Heterolog Primer Sinovac, AztraZeneca dan Pfizer juga menyatakan, IndoVac aman.  

"Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) terbanyak, yaitu nyeri di tempat suntikan dan nyeri otot yang bersifat ringan," imbuh Honesti.

4 dari 4 halaman

Proteksi Terhadap COVID Arcturus

Terpisah, menurut Juru Bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril, penambahan vaksin IndoVac sebagai booster Pfizer ini demi melengkapi proteksi terhadap varian virus Corona, termasuk subvarian COVID Arcturus.

"Penambahan regimen vaksin ini dilakukan untuk memperkuat proteksi masyarakat Indonesia dari COVID-19, khususnya subvarian Arcturus," kata Syahril melalui pernyataan resmi pada Jumat, 28 April 2023.

Vaksin Booster untuk Tingkatkan Proteksi

Berdasarkan data Kemenkes, kasus konfirmasi COVID-19 di Indonesia belakangan ini terus mengalami kenaikan. Hingga Kamis (27/4/2023) tercatat, sebanyak 1.879 kasus konfirmasi positif di Indonesia.

Secara rinci, merujuk data Laporan Harian COVID-19 Kemenkes per 28 April 2023, tren kasus konfirmasi dua minggu terakhir mengalami peningkatan, dari 774 menjadi 1.181 kasus.

Pada kasus aktif juga meningkat dalam dua minggu terakhir, dari 7.138 menjadi 11.038 kasus.

“Agar pandemi dapat terus terkendali, Pemerintah menambahkan jenis vaksin booster untuk meningkatkan proteksi masyarakat dari COVID-19, terutama bagi masyarakat rentan,” lanjut Syahril.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini