Sukses

Ganjar Pranowo Kenang Cari Takjil di Masjid UGM Selama Ramadhan, Warganet: Padahal Lulus Tahun 95

Warganet komentari Ganjar Pranowo yang menyebut pernah cari takjil di Masjid UGM

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berbagi kegiatan yang dilakukannya di malam 18 Ramadhan melalui sebuah unggahan video di akun Twitter pribadinya, @ganjarpranowo.

Video berdurasi 1 menit 48 detik memperlihatkan Ganjar Pranowo tengah melaksanakan sholat tarawih di Masjid UGM. Ganjar yang mengenakan baju koko berwarna putih, celana hitam, dan peci warna senada terlihat berada di saf paling depan.

Usai melaksanakan sholat tarawih, Ganjar bergegas meninggalkan area Masjid UGM sembari menyapa dan meladeni permintaan swafoto (selfie) dari warga yang juga salat di masjid itu.

Warganet Singgung Tahun Lulus Ganjar Pranowo dari UGM

Dari pantauan Liputan6.com pada Senin pagi (10/4) unggahan tersebut mendapat respons beragam dari warganet.

Namun, banyak dari mereka yang justru menyinggung tahun lulus Ganjar Pranowo dari Universitas Gadjah Mada dan tahun dibangunnya Masjid UGM.

Sebab, dari kicauan yang ditulis di akun @ganjarpranowo, menggambarkan seolah-olah Ganjar Pranowo memiliki banyak kenangan di Masjid UGM, terlebih saat bulan Ramadhan.

"Alhamdulillah di malam 18 Ramadhan ini bisa salat tarawih bareng teman-teman mahasiswa dan seluruh civitas akademika UGM,"

"Banyak sekali kenangan yang tercecer di sini. Apalagi waktu Ramadhan, sering nyari takjil di masjid ini. He he he," tulis @ganjarpranowo.

Gegara kicauan ini membuat warganet menjadi time travel kapan Masjid Kampus UGM dibangun dan kapan pula Ganjar Pranowo lulus dari UGM. Komentar nyinyir pun tak dapat dielak.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Masjid UGM Dibangun Tahun 1998, Ganjar Pranowo Lulus Tahun 1995

"Positive thinking aja yah. Walaupun dia lulus tahun 94, Masjid baru dibangun tahun 98, mungkin dia hamba masjid yang sering berburu takjil ke masjid setelah Soeharto lengser," kicau @CVNKJL sambil mengunggah tangkapan layar mengenai Sejarah Majid Kampus UGM.

"Masjid Kampus UGM bukannya baru dibangun 97-98? Anda kuliah lulus UGM tahun 95," kicau @bima****

Selain itu, akun @Inspektur**** bercerita ketika dirinya masuk UGM tahun 1997, lokasi Masjid UGM masih berbentuk kompleks pemakaman.

"Ingat banget, ketika makam-makam tersebut dibongkar pas berangkat dan pulang kuliah di tahun 97-98. Coba diingat-ingat lagi, mungkin Njenengan keliru masjid," sambungnya.

Hal yang kurang lebih sama dibagikan warganet dengan akun @sgy**** yang menyebut bahwa pra tahun 1998 tempat tersebut masih berupa kompleks pemakaman.

"Mungkin yang dimaksud adalah Ramadhan di kampus yang diadakan di Gelanggang UGM (dipakai tarawih tapi fungsi sebenarnya gelanggang olahraga). Ada buka puasa gratis di sana dulu," kicaunya.

 

 

3 dari 3 halaman

Sejarah Singkat Masjid Kampus UGM yang Disebut Ganjar Pranowo  

Dikutip dari situs Masjid Kampus UGM, disebut bahwa panitian pembangunan masjid tengah menentukan arah kiblat pada 21 Mei 1998, tepat saat Presiden Soeharto lengser.

Penentuan arah kiblat Masjid UGM melibatkan Departemen Agama Republik Indonesia (Depag RI) dan tim dari jurusan Teknik Geodesi UGM.

Singkat cerita, pembangunan Masjid Kampus UGM dengan modal Rp60 juta diawali dengan kegiatan peletakan batu pertama secara teknis yang hanya dihadiri oleh beberapa orang panitia saja.

Kegiatan keagamaan Islam di UGM sudah lama diselenggarakan di kampus. Kegiatan lslam yang dikaitkan dengan berdirinya masjid di kampus mungkin diawali ketika Presiden Soekarno pada akhir kekuasaannya mendorong ITB untuk mendirikan masjid yang berlokasi berhadapan dengan kampus ITB.

Sementara itu kegiatan keagamaan Islam di kampus UGM juga secara intensif dilakukan pada tahun-tahun yang sama tetapi kegiatannya bukan di masjid melainkan di gedung Gelanggang Mahasiswa, Bulaksumur.

Kegiatan keagamaan Islam yang dipusatkan di Gelanggang Mahasiswa makin lama makin tidak memadai karena Gelanggang Mahasiswa juga dipergunakan untuk kegiatan mahasiswa yang lain.

Rektor UGM saat itu, Prof Koesnadi Hardjasumantri mempunyai ide untuk membangun Masjid Kampus. Dan, gagasan ini bisa terlaksana pada saat klimaknya gerakan reformasi yang UGM menjadi salah satu inisiator dan pusat dari gerakan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.