Sukses

Tips Bisa Rutin Olahraga Selama Ramadhan, Salah Satunya Perbanyak Rest Day

Saat berpuasa, beberapa orang mungkin memilih untuk rehat sejenak dari rutinitas olahraga karena merasa terlalu sulit untuk melakukannya sambil menahan lapar dan dahaga. Namun, pakar menyebut, boleh saja tetap rajin berolahraga selama puasa Ramadan asal mengikuti tips-tips di bawah ini.

Liputan6.com, Jakarta - Bulan suci Ramadan telah tiba. Selain berpuasa, banyak yang mulai menyiapkan diri untuk menyambut lebaran, salah satunya dengan menjaga bentuk tubuhnya.

Bagi seseorang yang rutin berolahraga, rasanya sayang untuk melewatkan 30 hari tanpa latihan hanya karena berpuasa. Kendati demikian, nampaknya tidak mudah untuk berolahraga sambil menahan lapar dan dahaga.

Para pakar menyatakan, boleh-boleh saja untuk olahraga saat berpuasa. Yang terpenting adalah ingat untuk tidak memaksakan diri. Berikut beberapa tips bagi Anda yang ingin berolahraga selama Ramadan menurut situs Women's Health:

1. Temukan Waktu yang Tepat

Berolahraga dalam keadaan puasa bukanlah hal yang mudah, apalagi jika cuaca sedang panas-panasnya. Menemukan waktu terbaik untuk berolahraga menjadi kunci utama rutinitas olahraga yang teratur dan berkelanjutan.

Nesrine Dally menuturkan, "Saya biasanya berolahraga di malam hari, tetapi selama Ramadan, saya lebih suka melakukannya sebelum berbuka, jadi saya bisa berbuka tepat setelah olahraga. Ini berarti saya perlu memastikan memiliki energi yang cukup untuk berolahraga, tetapi juga berarti bahwa saya dapat mengisi kembali energi yang terkuras segera setelahnya."

"Berolahraga tepat sebelum berbuka puasa atau antara berbuka puasa dan sahur baik karena Anda bisa makan dan minum setelah berolahraga dan mengisi kembali serta merehidrasi tubuh," tambah dokter umum Dr Sayyada Mawji.

Namun, jika Anda tidak punya waktu untuk berolahraga di jam-jam tersebut, Anda bisa berolahraga di waktu luang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Jaga Hidrasi

Dehidrasi adalah sesuatu yang harus diwaspadai. Ini dapat membuat olahraga terasa lebih sulit dan menyebabkan lebih cepat lelah.

"Jaga diri Anda tetap terhidrasi dengan baik saat berbuka hingga sahur, taruh botol air di dekat Anda dan minum secara teratur selama jendela waktu tersebut. Dengan demikian, dapat dipastikan Anda terhidrasi dengan baik sebelum kembali berpuasa," kata Mawji.

"Berolahraga sebelum berbuka puasa berarti saya bisa merehidrasi karena waktu berbuka sudah dekat. Saya memastikan untuk minum banyak air dan minuman elektrolit di malam hari untuk merehidrasi dan mengisi kembali simpanan energi sebelum kembali berpuasa."

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa hidrasi tidak melulu soal minum. Makan buah-buahan dan sayuran yang kaya cairan ketika berbuka puasa tidak hanya membuat Anda kenyang, tetapi juga terhidrasi dengan baik. Anda bisa coba makan semangka, jeruk, apel, bluberi, timun, tomat, hingga bayam.

3 dari 4 halaman

3. Bertujuan untuk Mempertahankan

Olahraga yang dilakukan selama Ramadan tidak bertujuan untuk meningkatkan melainkan mempertahankan apa yang telah dicapai.

"Berolahraga saat berpuasa bisa menjadi tantangan dan penting untuk melakukannya dengan aman. Yang terpenting, dengarkan tubuh Anda," saran Mawji.

"Fokuskan untuk mempertahankan kebugaran daripada memulai rezim latihan yang baru dan intens. Ini berarti Anda harus menyesuaikan rutinitas yang biasa dilakukan dengan mengurangi panjang dan intensitasnya."

4. Fokus pada Bodyweight Exercise

Menurut Dally, Ramadan mungkin menjadi waktu yang tepat untuk memprioritaskan bodyweight exercise ketimbang kardio sebab dapat membantu memperlambat proses kehilangan otot saat berpuasa.

"Aman untuk melatih kekuatan dan, pada kenyataannya, saya akan mengatakan itu adalah salah satu bentuk olahraga teraman selama Ramadan. "Saya menyarankan untuk melakukannya sebelum berbuka tetapi kembali lagi itu adalah preferensi masing-masing."

Jika Anda berolahraga setelah buka puasa, jangan berbuka dengan makanan berat atau dalam porsi besar. Simpan makanan tersebut untuk dinikmati setelah olahraga guna menghindari ketidaknyamanan saat bergerak.

"Selama Ramadan, saya lebih suka fokus pada bodyweight exercise seperti push-up, pull-up, dan squat, karena tidak membutuhkan energi sebanyak mengangkat beban berat."

4 dari 4 halaman

5. Jangan Ragu untuk Kurangi Intensitas

Mundur beberapa langkah dari apa yang dilakukan mungkin menjadi kunci untuk menjaga olahraga tetap berkelanjutan selama Ramadhan.

"Anda bisa terus berolahraga tetapi fokuskan pada olahraga dengan intensitas rendah hingga sedang dan lakukan hanya untuk mempertahankan tingkat kebugaran," saran Dally.

"Saya mengurangi intensitas olahraga selama Ramadhan, jadi saya tidak terlalu memaksakan diri saat berpuasa. Artinya, saya tidak terlalu banyak melakukan kardio atau aerobik, tetapi masih dapat mempertahankan kekuatan dan teknik saya."

6. Ambil Lebih Banyak Rest Day

Ramadan bukanlah waktu yang tepat untuk memaksakan diri dengan melakukan olahraga berat. Jadi, kapanpun Anda merasa lelah, beristirahatlah. Jika biasanya Anda hanya memiliki waktu libur (rest day) sehari, boleh saja jika mau menambahnya hingga beberapa hari.

"Menambahkan lebih banyak rest day ke dalam rutinitas disarankan. Saya menyarankan untuk menambahkan satu hingga dua hari istirahat ekstra. Anda dapat berolahraga sehari dan beristirahat di hari berikutnya secara bergantian.

"Ramadan adalah waktu refleksi sehingga penting bagi kita untuk tidak melupakan aspek spiritual. Ini hanya 30 hari dan kita ingin memastikan memanfaatkan bulan suci sebaik-baiknya," Dally mengingatkan.

 

(Adelina Wahyu Martanti)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.